3. Days Getting Warmer

179 24 2
                                    

*music added

Hari ini adalah hari pertama Rei berangkat ke kantor. Pukul 7 pagi dia sudah bangun dan mulai bersiap-siap. Dia tak begitu paham apa yang harus dibawa ke kantor, maka hari ini dia hanya membawa satu buku catatan yang selalu dia bawa, kamus bahasa Korea tentunya, pen, pensil dan penghapus. Tak lupa dia membawa juga charger ponsel dan headset serta jaket.

Jam kerja Rei di kantor dimulai pukul 10:00, namun karena dia takut menyasar dia berangkat dua jam lebih awal. Sepanjang malam sebelumnya Rei asik melihat-lihat google map, dan hari ini pun dia berangkat berdasarkan petunjuk jalan dari google map. Dia bahkan sudah merencanakan beberapa tempat yang ingin dikunjunginya jika besok dia sudah menerima gaji. Hal-hal kecil seperti ini membuat Rei semakin bersemangat. Siap memulai hari baru, lembaran baru dan dengan petualangan yang baru.

Berangkat lebih pagi ternyata tidak buruk juga, dia bisa menikmati suasana Korea di pagi hari. Serasa sedang ada di dalam drama saja. Tak sabar dia mem-post beberapa video ke media sosialnya. Mulai dari kakinya yang sedang menapaki jalan dengan caption 'Perdana berangkat kantor', lalu foto langit dengan caption '2 hours earlier, demi agar tidak menyasar,' Tentu saja status postingan itu hanya diperlihatkan ke beberapa orang.

Rei berjalan lambat sambil menikmati suasana pagi hari. Perjalanan yang biasa ditempuh dengan jalan kaki normal dalam waktu 10 menit, ditempuh Rei dengan berjalan santai selama 40menit lebih. Tentu saja menjadi sangat lama ditambah dengan sesi foto dan tangkap video. Dia menerima beberapa balasan, salah satunya dari Vanessa untuk menyemangatinya.

Rei tersenyum sambil mendekap ponselnya, 'This should be a good day,' batinya berdoa.

Jam sembilan kurang Rei sudah sampai di depan gedung. Beberapa orang sudah tampak berlalu-lalang di depan gedung. Namun Rei tiba-tiba menyadari satu masalah, dia lupa dimana letak ruangannnya. Rei berdiri lama di dalam gedung, tapi tiba-tiba tak tampak seorang pun di dalam sana. Bahkan front office saja belum datang, Rei memang tiba lebih pagi dari yang lainnya. Kemudian dia menghela nafas dan menimbang-nimbang harus pergi kemana dulu.

Ini sulit bagi Rei yang punya masalah misdirection. Terlebih lagi kemarin dia datang dari basement, melewati jalan yang berbeda.

Rei berjalan perlahan-lahan sambil menggali ingatannya, berusaha mengingat lokasi dan area yang dia lewati ketika kemarin datang bersama Nona Cisel. Berkali-kali Rei menggaruk kepala, kebingungan sambil menoleh ke sana kemari. Bahkan dia tak melihat dimana tangga. Beruntung saat itu seseorang berjalan melewatinya. Tanpa ragu-ragu Rei langsung menghentikan orang tersebut.

"Permisi, permisi!"

Dari postur tubuhnya Rei langsung tahu kalau orang dalam balutan sweater, memakai hoodie dan masker mulut itu adalah seorang laki-laki. Orang itu membalikkan tubuh sehingga berhadapan dengan Rei. Tubuhnya sangat tinggi sehingga Rei harus mendongak untuk bertemu mata dengan orang itu.Merasa lancang Rei langsung membungkukkan badan, meminta maaf.

"Maaf mengganggu. Saya karyawan baru di sini, tapi saya sedang menyasar. Bisakah anda menunjukkan jalan ke kantor divisi...?" tanya Rei. Karena panik dia malah berbicara cepat dalam bahasa Inggris.

Orang itu tampak bingung, "Apa?" katanya dalam bahasa Korea.

Rei tersadar, mungkin saja orang ini tidak paham dengan bahasa Inggris yang dia gunakan. Rei mengerti apa yang dikatakan oleh pria ini. Dia juga tahu kalau orang ini bingung tapi dia juga tak tahu bagaimana bertanya dalam bahasa Korea.

"Ah itu... Pak Han office?"

"Pak Han? Pak Han Sangmin atau Pak Han Jungyun atau Pak Han Jigu?" tanya orang itu lagi.

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang