15. I Got Your Back

85 14 0
                                    



Rei mendapat kabar bahwa hari ini mereka akan menghadiri rapat di luar kantor. Hari ini Rei merasa tidak enak badan sehingga berangkat ke kantor dengan memakai masker. Dia tetap berangkat jam 8 pagi, seperti biasanya.


Rei
Namjoon, apa kau sudah bangun? Aku sedang di jalan ke kantor.

Pesan itu tidak dibalas oleh Namjoon bahkan setelah Rei sampai di kantor. Seperti biasa dia mengambil kopi terlebih dahulu, namun kali ini Rei lebih memilih duduk bersantai di lobby. Satu jam kemudian Rei mendengar suara telapak kaki yang buru-buru menuruni tangga. Namun Rei tak begitu mempedulikannya karena sedang asik membaca buku yang kemarin dipinjamkan oleh Namjoon.

"Rei!"

Ketika mengangkat kepala Rei melihat Namjoon berdiri di depannya dengan nafas terngah-engah.

"Haahh..." Namjoon menghela nafas kasar. "Aku mencarimu kemana-mana, ternyata kau ada di sini,"

"Oh? Benarkah? Duduk duduk," Rei menepuk sofa yang ada di sebelahnya.

"Kenapa kau tak menjawab pesanku?" Namjoon menjatuhkan dirinya di atas sofa.

"Hm? Kau mengirimku pesan?" Rei menaikkan alisnya, kemudian dengan segera merogoh tasnya dan mencari ponselnya.

"Hah, pantas saja kau tak membalas,"

"Ahaha maaf, aku tidak sadar,"

"Apa kau sedang sakit?" tanya Namjoon dengan raut wajah khawatir.

"Tidak, hanya sedikit tidak enak badan. Ini berjaga-jaga saja agar tidak semakin parah," Rei meletakkan jari telunjuk di masker yang menutupi setengah wajahnya.

Namjoon menganggukkan kepala. "Yasudah. Bagaimana? Apa kau ada kesulitan?" mata Namjoon tertuju pada buku yang sedang dipegang oleh Rei.

Rei menggeleng sambil menggumam, "Belum, sejauh ini aku menemukan banyak kosakata baru tapi semuanya masih dalam kendaliku," Rei tersenyum pada Namjoon.

"Kamus bahasa Korea yang kau rekomendasikan tempo hari, yang baru ku download itu sangat berguna," tambah Rei.

Namjoon terkekeh pelan. "Melihatmu benar-benar membuatku merasa berguna," tawanya.

Rei menampar bahu Namjoon dengan wajah mengerut, "Jangan berkata seperti itu, apa yang membuat kau berpikir kau ini tidak berguna? Huh!" sungut Rei.

"Maaf maaf, aku hanya bercanda," kekeh Namjoon. "Kenapa kau malah kesal?"

"Tentu saja," ketus Rei masih merasa kesal. "Ngomong-ngomong, apa kau dengar apa obrolanku dengan Jin-hyung saat di vila kemarin?"

Namjoon nampak berpikir sebentar. "Tidak, memang apa yang kalian bicarakan?"

Rei menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan tak akan ada yang mendengar pembicaraan mereka. "Begini, kemarin itu..."

Rei mulai menceritakan ketika JIn bertanya mengenai Taehyung. Namun karena Manajer-nim keburu datang maka Rei tak sempat mengatakan apa-apa. Kemudian Rei menjelaskan semuanya dari awal, apa yang sebenarnya terjadi semenjak di acara fansign hingga kejadian di bus, berserta dengan alasan kenapa Rei tak mengatakannya dengan jujur.

"Sebenarnya aku tak ingin ikut campur, aku punya prinsip tak akan menceritakan perihal pribadi seseorang jika bukan dia sendiri yang menceritakannya. Tapi, aku merasa harus menceritakan hal ini padamu leader," terang Rei.

Namjoon menganggukkan kepala beberapa kali sambil menatap ke depan, mencerna semua cerita Rei. "Aku paham. Sebenarnya aku juga sedikit khawatir dengan anak itu,"

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang