18. MV Shooting Prepare

89 16 3
                                    

Sepulang dari luar negeri kantor seperti diserang angin ribut, semua orang dari berbagai divisi sibuk sesibuk-sibuknya. Lembur sudah menjadi makanan sehari-hari. Seperti Rei yang saat ini masih lembur di ruangan FiPro.

Mulai dari rapat konsep, timeline produksi, lokasi, peralatan, kru tambahan, dan lain sebagainya. Sejak siang hingga sore Rei, Pak Ryung dan Pak Han melakukan rapat dan koordinasi, kadang dengan PDnim, kadang dengan divisi tertentu, kadang dengan para member dan kadang dengan tim mereka sendiri.

Sampai-sampai Rei menemukan moto perusahaan ini: Koordinasi harga mati.

PDnim dan CEOnim ingin semuanya berjalan lancar, itu sebabnya komunikasi dan koordinasi sangat penting hingga menjadi kebiasaan bagi para tim.

Setelah seharian berkoordinasi, maka sore hingga malam mereka lembur untuk mengejar target tayang. Bahkan Rei pernah tidak pulang sama sekali demi mengejar target. Yang lebih mengherankannya lagi, Rei malah sangat menikmati itu walau lelah.

Bulan ini lagi-lagi Rei difasilitasi oleh kantor: sebuah laptop dengan spek tinggi. Laptop yang diidam-idamkan oleh Rei seumur hidupnya. Dengan ini dia bisa bekerja dimanapun dan kapanpun.

Berhubung Rei sudah tak pernah melakukan kursus kilat bersama Namjoon, tapi mereka sering bertemu untuk mengobrol atau sekedar bertukar bacaan. Sudah seperti kebiasaan, di pagi hari mereka akan berjanji bertemu, kemudian malam harinya pun mereka bertemu dan mereka sering mengantarkan Rei pulang ke apartemen karena belakangan Rei selalu pulang tengah malam.

Namun seiring bertambahnya pekerjaan, Rei malah lebih sering tinggal di kantor untuk lembur bersama dengan mereka. Biar bagaimanapun, lembur sendirian di ruangan FiPro itu agak... sepi. Untungnya sekarang dia punya laptop yang mempermudah pekerjaannya.

Belakangan ini Rei semakin sering ditinggal oleh Pak Han dan Pak Ryung. Mereka sering pergi keluar kantor untuk bekerja. Maka jika sepanjang hari sendirian di ruangan, rasanya tidak enak juga. Jika para member ada di kantor dan sedang bisa diganggu, maka Rei akan pergi bersama mereka. Kadang, kalau mereka lembur untuk berlatih koreografi maka Rei akan datang ke studio dan bekerja di sana. Jika para member sedang rekaman, mereka akan mendatangi Rei di ruang secara bergantian.

Menjelang jadwal pengambilan gambar, ritme pekerjaan di kantor semakin cepat dan banyak. Tidak ada yang aneh dengan pekerjaan ini, hanya saja tiba-tiba teman-teman Rei semakin sering mengganggunya.

"Noona, ayo istirahat," Jimin muncul.

Siang harinya di depan pintu FiPro "Rei, ayo makan. Cepat, semuanya sudah menunggu," Jin-hyung pun ikut-ikutan.

Beberapa jam kemudian, terdengar lagi suara ketukan pintu. "Rei pulang jam berapa? Jangan pulang dulu ya," bahkan Namjoon.

Belum lewat sejam lagi-lagi ada yang muncul di depan pintu "Noona apa kau lembur hari ini?"

Rei menghela nafas, "Belum tahu, nanti aku akan kasih tahu. Ya,"

"Oke, jangan lupa ya," kata orang itu sebelum pergi. Orang itu: Taehyung.

"Rei hubungi aku kalau sudah selesai," Namjoon menyembulkan kepala di depan pintu FiPro.

"Noona!" kali ini Jimin.

Entah apa yang membuat mereka bergantian datang ke depan ruang FiPro dan mengusik Rei. Bahkan mereka tak peduli jika di sana ada Pak Han atau Pak Ryung. Bahkan kata Pak Han, mereka biasa seperti itu.

"Jimin, Jungkook atau Taehyung memang sering seperti itu. Tapi aku baru tahu kalau Namjoon dan Jin juga punya hobi usil seperti ini,"

"Hahaha pergilah Rei. Kau masih muda, jangan terus-terusan asik bekerja. Mainlah dengan teman-temanmu,"

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang