86. Snacks and Snacks!

17 5 0
                                    

Beberapa hari telah berlalu sejak Rei berbincang dengan Jin. Para member juga kembali disibukkan dengan jadwal rekaman dan dilanjutkan dengan dance practice. Dia sangat yakin sore ini teman-temannya akan mulai sibuk berlatih lagi untuk MV yang akan digarap. Tapi ternyata perkiraannya sedikit meleset.

Rei sedang berjalan menuju lift hendak pergi ke luar gedung, membeli cemilan di minimarket. Di tengah jalan, dia malah berpapasan dengan Jungkook yang kelihatannya sedang gabut.

"Noona!" 

Sebenarnya bukan berpapasan. Lebih tepatnya, anak kecil berbadan bongsor itu tiba-tiba muncul di belakang dan menpuk bahunya. Niatnya sih ingin mengagetkan.

"Ya? Ada apa?" Rei sengaja bersikap formal dan memasang wajah penuh senyuman. Aksi Jungkook gagal total.

"Arrghh! Ahahaha! Kok kau tidak terkejut sih, noona?" Jungkook berjalan di sebelah Rei.

"Aku sudah lihat bayanganmu," Rei terkekeh melihat tingkah bayi besar satu ini.

Jungkook tertawa, menyadari bahwa lift di depan memantulkan bayangannya. "Hahahah! Haish jinjja, bisa-bisanya aku lupa! Eh iya noona, kau mau kemana?"

"Aku mau ke minimarket, mau menitip sesuatu?"

"Sebenarnya aku mau menculikmu. Apa pekerjaanmu sedang menumpuk, noona?"

"Menculikku?" Rei mengernyitkan kening.

"Ayo temani aku!" ajak Jungkook dengan senyumnya yang lebar dan mata berbinar.

"Mau kemana?"

"Sudahlah ikut saja noona, kita tak akan pergi terlalu lama," kini Jungkook merangkul bahu Rei dan menyeretnya. 

"Eh eh mau kemana ini??" ujar Rei panik tapi tak bisa berbuat apa-apa.

"Aku janji tak akan terlalu lama kok noona, ahahaha"

Rei menghela napas dan pasrah di giring ke arah mobil yang sedang terparkir. Manajer-nim dan asistennya ternyata sudah menunggu di dalam. 

"Loh, Rei?" Manajer-nim tampak kaget melihat Rei masuk ke dalam mobil.

"Manajer-nim, ini kita mau pergi kemana?"

Mendengar pertanyaan Rei, Manajer-nim langsung yakin kalau Jungkook menyeretnya tiba-tiba.

"Ooh... tenang saja, kita tak akan pergi jauh kok. Anak ini  hanya ingin belanja cemilan," jelas Manajer-nim.

Jungkook terkekeh. "Kan sekalian noona, toh kau juga mau ke minimarket kan,"

"Iya sih, tapi kan beda," sungut Rei. Tapi tak ada gunanya berdebat dengan Jungkook, jadi dia hanya bisa pasrah. 

Selagi mereka berbincang-bincang, mobil sudah bergerak meninggalkan basement.

"Noona aku sudah lama tak melihatmu di kantor, kau kemana saja?"

"Aku tidak pergi kemana-mana, kau lah yang semakin jarang di kantor,"

"Masa iya?" Jungkook menyangkal dengan serius.

"Aku serius, kan kau jarang di kantor belakangan ini,"

"Tapi setiap aku di kantor aku semakin jarang melihatmu. Padahal dulu kita sering berpapasan di lorong, di lobby, di studio latihan, bahkan sekarang sudah tak mengobrol lagi di balkon," ujar Jungkook.

Rei menyemburkan tawa. "Ahahaha! Kau masih ingat tempat itu?"

"Bagaimana aku bisa lupa, aneh sekali kau ini, noona,"

"Hahahah iya juga ya, dulu kita masih sempat kabur ke sana," Rei kembali teringat masa-masa itu. 

"Sekarang noona semakin sibuk, sampai jarang datang ke studio latihan. Padahal kan aku ingin mengobrol denganmu," Jungkook berbicara dengan nada ngambek.

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang