Pertolongan yang di hulurkan pada malam itu berakhir dengan tragedi yang telah mengubah nasibnya sendiri. Tangisan dan rintihannya juga tidak dapat memutar kembali keadaan yang telah berlaku. Dia hanya berserah dan menyerah. Siapalah dia untuk melaw...
"What's.. your problem..?" soaI Alycia teragak agak. "Don't ask, just strip!". ulang Wade Ng tegas. Alycia buntu lalu menggeleng. "I don't.. know what's wrong with you.. but im not in mood to argue with you.." balas Alycia menentang arahan Wade Ng. Hatinya dilanda ketakutan. Entah apa yang merasuk Wade Ng untuk menyuruhnya berbogel secara tiba-tiba. Gila! "Don't make me repeat!". marah Wade Ng tajam merenung isterinya. "Then don't repeat coz i'll not strip!" jerit Alycia takut seraya menelan air liurnya. "I'll take it off for you". balas Wade Ng lalu bangun dengan kasar hingga tertepis wine di atas meja. Alycia menggeleng takut. Kakinya turut mundur ke belakang menjauh dari Wade Ng.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"No.. Ao Tian.." rayu Alycia pabila Wade Ng mula menanggalkan tali leher dan makin rapat kepadanya. "Why? Are you hiding something?" soal Wade Ng menginginkan penjelasan. Hatinya jugak takut untuk mengetahui kebenaran disebalik penipuan isterinya. "N..no i'm not hide.." Alycia teragak agak. Kini Wade Ng berdiri tepat didepannya. Hatinya terasa ingin menangis. Apa yang perlu dia katakan? "Then?". "I'm peri..od". bohong Alycia. "I'll check". balas Wade Ng seraya menyeluk tangannya kedalam skirt Alycia hingga terbeliak biji mata Alycia terkejut. "No, you're not". sambung Wade Ng perlahan ke wajah Alycia. Peluh membasahi leher Alycia. Airmata turut menitik. Alycia menggigit bibirnya. "Plea..se Ao.." "When i ask you to do, you should do it". potong Wade Ng sambil menanggalkan butang suit isterinya. Alycia menggeleng, takut. "Ao Tian.. Ple.." Alycia mengetap gigi. Suit yang dipakainya di lempar Wade Ng ke lantai. "I hate lies!". bisik Wade Ng sebelum jarinya menanggalkan butang kemeja Alycia. Alycia yang ketakutan menolak Wade Ng kuat hingga beberapa tapak ke belakang seraya ingin melarikan diri namun sempat ditangkap Wade Ng pabila rambut Alycia yang terikat ditarik Wade Ng. Alycia menjerit sakit. Ikatan rambutnya terlepas. "It's hurt Ao.." rayu Alycia cuba melepaskan rambut dari genggaman tangan Wade Ng. "But you hurt me more!!" herdik Wade Ng ke telinga Alycia. "Thinking to run away? I'll teach you". bisik Wade Ng mengugut. Alycia menggeleng takut bersama linangan airmatanya. Wade Ng melepaskan rambut Alycia seraya menarik tangan Alycia menaiki anak tangga menuju ke bilik tidur. "NO! Ao Tian!!" jerit Alycia. Kakinya menolak kuat dari mengikuti Wade Ng akan tetapi kudratnya tidak sekuat tenaga Wade Ng. Pintu bilik ditendang Wade Ng kuat sebelum melempar Alycia ke katil. Alycia yang ingin bangun ditahan Wade Ng pabila Wade Ng terlebih dahulu duduk di atas badannya. Kini ketakutannya makin kuat terasa menjerut ke leher. "Please.. Ao.." rayu Alycia dengan tangisan. Wade Ng yang tidak memperdulikan rayuan Alycia terus mengoyakkan kemeja yang dipakai Alycia hingga carik. "NO!!". jerit Alycia bergema ruang bilik. Wade Ng terkedu tidak bergerak. Alycia yang teresak esak memejam matanya rapat. "Did he.. did he do this..?" soal Wade Ng bergetar nafasnya. Matanya menatap luka didada isterinya yang ditutupi dengan baju dalam. Luka yang disental Alycia untuk memadam kesan gigitan yang ada, disentuh Wade Ng seraya menyelak sedikit baju dalam Alycia. Twin moles, huh! Wade Ng menyeringai sinis pabila melihat 2 tahi lalat kembar yang berada hampir sekitar puting isterinya. "Ao.." panggil Alycia sebelum membuka matanya perlahan. "Did he do this?!!" tengking Wade Ng bersama airmatanya seraya memandang tajam anak mata Alycia. Alycia terkejut. Wade Ng menjerit kuat. Bengang! Wajah Feng Ng bermain difikirannya. Hatinya sakit memikirkan isterinya disentuh oleh lelaki lain. Wade Ng bingkas bangun menumbuk setiap barang di dalam biliknya melepaskan amarahnya hingga dia terduduk dibirai katil, menangis. Tangis akan dirinya yang tidak dapat melindungi isterinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alycia turut bangun dan duduk lalu menyentuh bahu Wade Ng lembut. Wade Ng menoleh memandang wajah sayu Alycia namun saat matanya jatuh ke tubuh isterinya, dia berpaling. Hatinya pedih! Alycia tertunduk, menangis lagi. Sukar dia percaya, airmata Wade Ng untuknya. "What else did he do to you?" soal Wade Ng meraup wajahnya sebelum menyeka airmatanya. Wajah teresak Alycia dipandangnya. "I get to.. run away". jelas Alycia tersedu sedu. Wade Ng terdiam. Matanya dipejam kejap sedikit lega namun masih tidak berpuas hati. Wade Ng bangun dari duduknya ingin meninggalkan Alycia sebelum tangannya di tarik Alycia. Wade Ng menoleh. Alycia menatapnya lama. "Touch. .. me Ao". esak Alycia. "Please touch me". sambung Alycia lagi lalu berdiri didepan Wade Ng. Anak mata Wade Ng ditatapnya. Dia ingin melenyapkan kesan dan perasaan yang menghantui dirinya. Wade Ng hanya berdiri diam mendengar permintaan isterinya bersama titisan airmata yang menitik. Kolar bajunya ditarik Alycia rapat hingga bibirnya bersentuhan dengan bibir Alycia. Wade Ng memejam matanya saat lidah Alycia mula bertindak sebelum tangannya memeluk lembut pinggang ramping Alycia. Wade Ng membaringkan Alycia seraya melepaskan ciuman sebelum membenam wajahnya ke leher isterinya. Alycia mendesah. Ditemani tangisan dan esakan, Alycia dan Wade Ng hanyut dalam asmara nafsu.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Loceng pintu ditekan Bard, berkali. Puas dia menghubungi tuannya namun tidak berjawab setelah menunggu hampir setengah jam dibawah. Wade Ng melangkah menuruni anak tangga menuju ke pintu lalu membukanya. Terjengul wajah Bard memandang tuannya hairan kerana masih tidak bersiap malah masih mengenakan boxer. "So early". tegur Wade Ng melangkah ke dapur mengambil segelas air lalu meneguknya. Bard berkerut kening. Early? Jam ditangan ditenungnya, 9.38 pagi sebelum matanya tertancap ke arah gelas yang pecah serta barang yang bersepah. Thunder storm? "Sir, are you okay?" tegur Bard menyoal ingin tahu. Wade Ng menoleh memandang Bard. "Ouhh that just a crash. Help me call a cleaning service". arah Wade Ng yang baru perasan. Gelas ditangan diletak. Bard mengangguk teragak, hairan. "Who is it, Ao Tian?". celah Alycia, lembut sambil menuruni anak tangga bersama selimut yang menyelimuti tubuhnya. Bard yang menoleh juga terkejut. Begitu juga Alycia seraya melangkah laju menuju ke biliknya kembali. Wade Ng tersengih. Bard memandang semula tuannya, menginginkan jawapan. Wade Ng menepuk bahu Bard. "Call a cleaning service". bisik Wade Ng sebelum berlalu menaiki anak tangga meninggalkan Bard terpinga.
Alycia melepaskan selimutnya lalu mencapai tuala yang tergantung sebelum membalut tubuhnya berlalu ke bilik mandi. Alycia berdiri memandang cermin, wajahnya disentuh sebelum tersenyum sendiri. Wade Ng yang melangkah masuk memeluk Alycia dari belakang seraya mencium lembut bibir isterinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Morning". bisik Wade Ng memeluk Alycia erat. Wajah isterinya ditenung dari cermin. "What will Bard say seeing us like that?" tanya Aycia, malu dipandang Wade Ng lama. Wade Ng tersenyum seraya memusing tubuh Alycia menghadapnya sebelum mengangkat isterinya, letak di atas bersebelahan sinki. "I bet he'll shock". Satu kucupan dari Wade Ng hinggap ke bibir mungil Alycia. "Pervert". balas Alycia manja lalu menggantung kedua tangannya ke leher Wade Ng. Tuala Alycia ditarik Wade Ng. "You seduce me". "We're late". "Yaa i know". balas Wade Ng namun tetap tidak memperdulikan isterinya. Pagi itu, Wade Ng dan Alycia hanyut bersama, sekali lagi.