Adrien mengurut ngurut hidungnya yang sedikit gatal akibat bersin yang melanda dirinya 3 hari lalu. Mujur demamnya sudah kebah, jika tidak entah berapa lama lagi harus dia bercuti di rumah. Alycia yang sedang serius berbincang dengan salah seorang pekerja di meja depan tidak jauh darinya direnung sambil menongkat dagu. Adrien mengeluh kecil."Dreaming!" sergah Jun dari belakang menepuk bahu Adrien dengan file ditangannya. Adrien menoleh sedikit terkejut seraya memandang ke depan semula. Jun melihat ke arah yang di renung Adrien. Kelihatan Alycia yang sedang sibuk sedari pagi tadi. "She work so hard". sambung Jun memuji sambil memeluk filenya. Adrien mengangguk bersetuju.
"How's your fever, Ad?" celah Karen bertanya, mendatangi meja Adrien.
"Fine now".
"It's rare for you get a fever". sampuk Jun. Adrien mencebik namun benar yang dikatakan Jun, jarang dia mendapat demam melainkan kepenatan yang teramat sangat. Dia mengagak, niy demam terkejut akibat pengakuan Alycia hari lalu.
"Take care of your body, if not someone will be worried". pesan Karen.
"Someone?". soal Adrien, berfikir. Siapa yang risau akan dirinya? Karen mengangguk.
"That girl". tunjuk Jun ke arah Alycia.
Adrien turut memandang sebelum memandang Jun dan Karen semula. Sukar dipercayai Alycia masih risau akan dirinya?
"Anyway, this is from Mrs Peng. The budget, she want you to get it done". arah Karen mematikan topik sebelum menghulur fail ditangannya seraya menyampaikan pesanan Mrs Peng. Pedih telinganya, menahan bebelan Mrs Peng, setengah jam. Adrien mengangguk faham, fail turut bertukar tangan.
"Yahh, before that. Help me pass this file to Mrs Peng later". Adrien mengelip matanya berkali kali meminta tolong. Karen mencebik dengan reaksi mengada Adrien sebelum mengambil fail dari tangan Adrien. Adrien tersengih seraya mengucap terima kasih.
"So lunch?" ajak Jun mencelah.
"Join". sahut Adrien.
"Me too". jawab Karen.
"Aly?" Jun menjuih bibir, menunjuk ke arah Alycia yang sedang mengangkat beberapa fail menuju ke arah Mr Ken yang turut sibuk. Karen dan Adrien juga turut menoleh.
"I think she busy". jawab Karen.
Adrien berdiam diri.
"That why Mr Ken love her". keluh Jun mencelah. Adrien tersentak. Hatinya terjentik. Mr Ken?
"Haaa it's must nice to be Mr Ken P.A". ujar Karen mengeluh. Dilihat Alycia dan Mr Ken sedang khusyuk berbincang. Sesekali Alycia tertawa manis dan sesekali tangan Mr Ken juga menepuk lembut bahu Alycia. Adrien merenung cemburu!Tepat 12 tengahari, Karen, Jun dan Adrien melangkah keluar meninggalkan Morris Book untuk mengisi perut masing-masing. Karen dan Jun mengikuti Adrien dari belakang menuju ke parking kereta Adrien yang berada di luar.
"Tunggu..!" laung Alycia termengah mengah, berlari mendapatkan rakan kerjanya.
Karen dan Jun menoleh, begitu juga Adrien yang baru ingin menghidupkan enjin keretanya.
"Aly". tutur Karen hairan.
"May.. i join you guys?" soal Alycia tercungap nafasnya mempelawa dirinya sendiri.
"Of course!". sahut Jun teruja seraya terus memeluk Alycia. Karen tersengih. Adrien juga turut tersenyum.
"What?" soal Alycia hairan melihat mereka bertiga begitu suka akan kehadirannya sebelum memasuki perut kereta.
"I thought you lunch with Mr Ken". ngomel Karen yang mengambil tempat di sebelah Adrien.
"Mr Ken has personal appointment. So i have my free time today". balas Alycia tersengih. Niatnya ingin makan tengahari bersama suaminya selepas dibenarkan Ken Ng, terbatal pabila Wade Ng juga turut memiliki appointment tengahari niy. Alycia mengeluh kecil. Kesibukan di Morris Book kebelakangan niy banyak membataskan masa dia bersama dengan mereka. Malahan masanya bersama Wade Ng di rumah juga terhad. Memandangkan dia dan Wade Ng turut pulang lewat.
"You nampak berisi, Aly". celah Jun yang sedari tadi merenung Alycia disebelahnya. Terbeliak biji mata Alycia mendengar mulut lancang Jun berkata-kata.
"What do you mean berisi?!" tanya Alycia dalam nada seakan marah. Tidak suka dirinya digelar gemuk, berisi, lemak, padat or what so ever!
Karen didepan sudah ketawa mengekek.
"I already told her lastime". sampuk Adrien yang menahan tawa.
"What?!". geram Alycia.
"That you're fat". balas Adrien seraya ketawa besar. Diikuti Karen dan Jun. Tajam mata Alycia merenung mereka sebelum jarinya mencubit Karen dan Adrien didepan lalu menggeletek Jun disebelahnya.Usai memarkir kereta, Adrien dan Alycia berjalan memasuki Snowy Bears Restaurant mencari tempat duduk yang agak sedikit tersorok dari orang ramai sementara Karen dan Jun ke tandas terlebih dahulu.
"Bring back memories". ujar Adrien saat melabuhkan duduknya di kerusi. Teringat akan pertama kali mereka berempat menikmati makan tengahari di sini tika restauran niy baru buka beberapa hari. Alycia mengangguk seraya tersenyum.
"Same seat". balas Alycia yang berasa kekok berdua dengan Adrien sebelum mengambil tempat di depan Adrien. Adrien membalas dengan senyuman. "How's your fever?". sambung Alycia mencari topik.
"Well, feeling better now".
"That good".
"Thank for worry". ucap Adrien lembut. Matanya tidak lari menatap Alycia. Cantik! Alycia merona merah seraya melarikan pandangan.
Seorang pelayan muda mendatangi meja mereka untuk mengambil pesanan seraya di ikuti Karen dan Jun yang baru sampai lalu mengambil tempat duduk masing masing.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Wade Ng mematikan panggilan selepas selesai bercakap. Phonenya disimpan semula ke poket sebelum menongkat dagu memandang keluar tingkap seraya mengeluh panjang. Bard yang hanya memerhati dari cermin belakang, berdiam diri. Jika tidak kerana Madam Su memaksa tuannya makan tengahari bersama Ming Lin pastinya waktu niy tuannya lagi bersama puan Alycia.
"Sir". panggil Bard.
Wade Ng masih bermenung tidak mendengar.
"Sir!". panggil Bard sedikit kuat. Wade Ng tersentak terkejut.
"Yes?" jawab Wade Ng seperti mamai.
"We are here". balas Bard.
Wade Ng memelihat sekeliling seraya mengeluh.
"Wait here in 15 minutes". arah Wade Ng sebelum keluar dari perut kereta menuju ke Snowy Bears Restaurant.
"Yes sir". akur Bard.Wade Ng memasuki pintu restauran menuju ke arah kaunter sebelum seorang pelayan membawanya ke arah meja yang ingin di tuju. Ming Lin yang menanti kedatangannya melambai manja ke arahnya. Wade Ng mendengus benci.
"You have 15 minutes to talk". gesa Wade Ng bernada kasar.
"Let's order your drink first". pelawa Ming Lin manja.
"I don't have time". balas Wade Ng kasar, melabuhkan duduknya di depan Ming Lin.Dari jauh, Jun yang sedang berselera menikmati hidangannya terbeliak biji mata saat ternampak bossnya, Wade Ng.
"That was Mr Wade". tegur Jun menunjuk ke arah Wade Ng yang duduk di depan seorang wanita. Karen, Adrien dan Alycia juga turut mengangkat muka memandang ke arah yang ditunjuk Jun.
"Mr Wade is dating!". teka Karen teruja. Alycia sedikit tersentak. Hampir tersedak makanannya, pantas air jusnya dicapai lalu disedut. Adrien menepuk lembut belakang Alycia.
"Are you okay, Aly?" soal Jun cemas lalu menghulurkan tisu. Alycia mengangguk seraya mengambil tisu dari tangan Jun sebelum mengelap mulutnya.
"Thank you". ucap Alycia. Air jusnya dicapai semula lalu disedut perlahan. Adrien memandangnya hairan.
Saat itu juga, Karen, Jun, Adrien dan Alycia sedikit terkejut pabila terdengar suara kasar Wade Ng yang tidak jauh dari meja mereka sehinggakan kelibat Wade Ng yang laju ingin melangkah keluar namun dihalang pabila wanita di depannya berlari memeluk Wade Ng dari belakang. Seraya gelas dari tangan Alycia terlepas ke lantai, berderai."Aly!". tegur Jun terkejut. Karen dan Adrien menoleh memandang Alycia begitu juga Wade Ng yang berada tidak jauh. Bulat biji mata Wade Ng pabila melihat isterinya turut berada di sini.
Alycia terkebil kebil saat anak mata Wade Ng memandangnya. Pantas dia bangun mengutip kaca di lantai. Adrien turut membantu.
"So..rry, sorry. I'm.. sorry". ulang Alycia berkali, menelan air liur. Jarinya turut menggigil.
"It's okay, Aly". jawab Karen turut bangun ingin menolong namun matanya tertancap ke arah ibu jari Alycia yang berdarah akibat termasuk kaca. "Aly, you're bleeding!". sambung Karen panik. Alycia yang tidak perasan akan lukanya, mengaduh sakit.
Wade Ng yang hanya memerhati, mengawal dirinya dari pergi ke arah Alycia. Wajah terkejut Alycia bermain di fikirannya. Wade Ng dihimpit rasa bersalah. Dia yakin isterinya telah salah faham. Hatinya panas kembali pabila Ming Lin yang masih berdrama tidak melepaskannya. Tangan Ming Lin ditepis Wade Ng kasar sehingga Ming Lin hampir saja terjatuh.
"Don't you dare show your face again!". marah Wade Ng sinis, menunding jari memberi amaran kepada Ming Lin seraya berlalu pergi meninggalkan perkarangan Snowy Bears Restaurant. I'm sorry, Alycia', bisik hati kecil Wade Ng. Ming Lin yang terkesima pantas berlalu dengan perasaan malu.
YOU ARE READING
Found You 🤍
Любовные романыPertolongan yang di hulurkan pada malam itu berakhir dengan tragedi yang telah mengubah nasibnya sendiri. Tangisan dan rintihannya juga tidak dapat memutar kembali keadaan yang telah berlaku. Dia hanya berserah dan menyerah. Siapalah dia untuk melaw...