Alycia mendongak ke langit melihat cahaya malam. Tenang. Setenang hatinya. Tidak perlu lagi dia risau akan hubungannya dengan Wade Ng dari Ken Ng. Sedikit demi sedikit beban di fikirannya terungkai. Jujur dia bahagia dan harapannya moga kebahagian niy kekal hingga penghujung hidupnya. Wade Ng yang usai memarking kereta mendapatkan isterinya di luar.
"What're you looking at?" soal Wade Ng melihat ke arah langit yang direnung oleh Alycia.
"My happiness". balas Alycia.
Wade Ng memandangnya hairan. Happiness? Ke langit? Alycia yang menoleh tersengih melihat wajah blur suaminya. Pipi Wade Ng dicubitnya lembut. Wade Ng turut tersenyum kecil. Wajah Alycia ditenungnya mendalam.
"What?" tegur Alycia lembut membalas renungan suaminya.
"My happiness". usik Wade Ng seraya memeluk pinggang Alycia. Begitu juga Alycia.
"Really?".
"Yup". Wade Ng mengangguk.
"Then who is she?". soal Alycia ingin tahu dari semalam lagi selepas Ken Ng menyebutnya. Tambahan pula Wade Ng juga baru sahaja pulang dari Residence Ng sebelum membawanya makan malam di luar. Wade Ng tersenyum melihat wajah cemburu isterinya.
"Let's go upstairs. I will tell you from A to Z". jawab Wade Ng lalu melepaskan pelukan dan menggenggam jari isterinya berlalu menuju ke liff.Melangkah masuk ke dalam pintu rumah, Alycia menyimpan kasutnya ke rak seraya meletakkan handbagnya di atas meja lalu melabuhkan punggungnya ke sofa sambil memerhatikan suaminya yang sengaja berlengah. Wade Ng menanggalkan tali leher dan suit sebelum duduk disebelah isterinya. Wajah Wade Ng ditenung Alycia tajam. Wade Ng ketawa kecil. Seronok mengusik Alycia.
"Hayaku!". marah Alycia memuncung geram.
"Ara ara". balas Wade Ng menenangkan Alycia lalu melepaskan nafas sebelum berbicara. "She is the daughter of Madam Su friend. I knew her from mom and not to close cause i just met her twice. Not alone, i'm with mom too". terang Wade Ng.
"Twice?".
Wade Ng mengangguk.
"First meet, the same time you go to Diamond Hotel". balas Wade Ng perlahan. "Im sorry honey, im not with you that time when you need me the most". sambung Wade Ng kesal pabila teringat kembali kegagalannya melindungi Alycia. Alycia tersenyum bahagia. Pipi Wade Ng dibelainya lembut sebelum jarinya dikucup Wade Ng.
"Now you're with me". balas Alycia lembut seraya menyandar ke dada Wade Ng. Wade Ng memeluk kemas bahu isterinya. "Anyway, did Madam Su like her?" sambung Alycia lagi, sedikit risau. Wade Ng tersenyum sebelum memeluk rapat Alycia ke pelukannya.
"Yes she did. But she has not met you yet and i guarantee that she will like you more than her because she has no reason to reject her daughter in law". balas Wade Ng lembut. Alycia melepas keluhan. Risau hatinya mula bertandang.
"I don't think i have a chance".
"You're my wife. Why you don't have a chance?"
"I'm afraid i will not be accepted".
"I will make she accept".
"What if she forces you to remarry?" soal Alycia yang kerisauan akan suaminya.
"Do you agree?" soal Wade Ng semula.
"Of course not!". bantah Alycia tegas.
"That is my answer too". balas Wade Ng. Alycia berdiam diri. Berfikir. Wade Ng melepaskan nafasnya. Dia faham apa yang bermain difikiran isterinya. "Listen honey, i already told Madam Su that i rejected her. She was dissapointed but she should because i had my own choice". sambung Wade Ng lagi melegakan isterinya. Wajah runsing Alycia ditenungnya.
"Are you sure?"
"She's my mom".
Alycia melepas nafas panjang. Alycia mendongak, wajah yakin Wade Ng direnungnya.
"What is her name?" soal Alycia, jarinya bermain di bawah dagu Wade Ng.
"I don't know, i can't remember". jawab Wade Ng jujur yang tidak menyimpan nama sesiapa selain isterinya.
"Did you like her?".
"Of course.. i'm not darling". Wade Ng tersengih. "I just have you, only you and no one can replace you or change it". sambung Wade Ng lagi.
"How can i trust you?". soal Alycia sengaja, kini jarinya bermain di dada Wade Ng.
"I should make it quick".
"Quick?". Alycia mendongak memandang Wade Ng.
"My Ao Tian JR". balas Wade Ng berbisik.
Alycia memukul lembut dada suaminya, geram. Wade Ng ketawa suka seraya mencapai jari isterinya. Alycia mendongak kembali mencebik merenung Wade Ng sebelum bibir mungilnya dikucup Wade Ng lama. Ciuman mula bertaut rapat dan bertukar lemas. Pantas tubuh Alycia dicempung Wade Ng. Alycia memaut manja leher Wade Ng dengan kedua tangannya.
"We still not shower yet, Biy?" bisik Alycia menggoda ke telinga Wade Ng sambil melentokkan kepalanya.
"Let's shower it together". Wade Ng melangkah menaiki anak tangga menuju ke bilik tidurnya.6.30 pagi, Alycia terjaga pabila alarm phonenya berbunyi. Phone disisinya diraba seraya dimatikan. Alycia yang masih terkebil kebil menyandar sebelum menguap dan menggeliat membetulkan urat tubuhnya yang dikerjakan Wade Ng berjam jam. Selimutnya di kemas rapat ke dada. Alycia menggeleng sendiri. Jika tidak di kawal mahu patah riuk tulangnya. Wade Ng yang lena disebelah di tatapnya dalam. Dari alis mata, hidung hingga ke bibir, semuanya seksi di matanya. Alycia menggambarkan anak yang bakal lahir kelak jugak memiliki iras kacak dan seksi seperti Wade Ng. Alycia tersenyum kecil pabila tersedar dari lamunannya.
"What are you smiling at?". tegur Wade Ng sebelum bangun menyandar disebelah Alycia seraya meraup wajahnya. Rambutnya ditolak ke belakang.
"You're awake?". Alycia menoleh memandang Wade Ng disebelah.
"Your laughter makes me wake up from a dream". balas Wade Ng menarik selimut menutup pinggangnya yang terdedah ke bawah.
"Really? What are you dreaming of?".
"I dream of your sexiness". balas Wade Ng nakal lalu mengenyit matanya. Alycia yang tidak mahu kalah sengaja mengusik.
"Then, i'll make your dream come true". bisik Alycia mengalihkan selimut lalu duduk di atas Wade Ng. Wade Ng terpana, memejam matanya rapat. Alycia terjerit kecil pabila junior Wade Ng mengeras.
"You'll pay for this". Wade Ng menolak tubuh isterinya membaring.
"Now? No! I'm just kidding".
"I'm not accept".
"No! Arrghh!!". Alycia menjerit kegelian seraya ketawa. Kedengaran tawa bahagia keduanya menghiasi ruang bilik di awal pagi tu.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Cuaca sejuk menyedarkan Adrien yang sedang ralit melipat beberapa helai bajunya untuk disimpan ke dalam luggage agar tidak terlupa minggu depan. Matanya melirik ke arah jam, 6 pagi. Zip sweaternya ditarik hingga ke tengkuk. Sejuk! Saat itu juga jarinya sedikit terluka terkena tajam di tepi zip. Wajah Alycia melintas di fikirannya kejap. Pantas jarinya di hisap. Diregangkan jari jarinya sebelum mata tertancap ke arah bekas cincin berwarna silver yang dibelinya 3 hari lalu. Adrien tersenyum sendiri seraya mencapai dan membukanya, cincin berlian putih ditatapnya. Merona wajahnya membayangkan cincin tersebut di jari Alycia hingga tersenyum menampakkan baris putih giginya.
"Can't wait to see you". bisik Adrien sendirian seraya mencium cincin di dalam bekas ditangannya seraya menyimpan dan meletaknya ke tepi. Lantas phone dibelakangnya di capai, gambar Alycia di galeri dibukanya. "I miss you badly, Aly". luah Adrien sebak menahan rindu lalu dimainkan lagu di music player phonenya sebelum menyambung kerjanya semula.
YOU ARE READING
Found You 🤍
RomancePertolongan yang di hulurkan pada malam itu berakhir dengan tragedi yang telah mengubah nasibnya sendiri. Tangisan dan rintihannya juga tidak dapat memutar kembali keadaan yang telah berlaku. Dia hanya berserah dan menyerah. Siapalah dia untuk melaw...