Adrien bersiul meniti anak tangga mencari bilik yang dituju Alycia sebelum bahunya dilanggar secara tiba tiba dari arah depan. Sempat dia berpaut pada pemegang dan menyambut pinggang empunya badan yang melanggarnya. Adrien keras tatkala dilihat Ming Lin yang sedang teresak di pelukannya.
"Err, miss". tegur Adrien.
Ming Lin masih menangis tanpa memperdulikan sekeliling. "Excuse miss". tegur Adrien lagi.
"Please show me, the toilet". sahut Ming Lin perlahan.
"Hah?".
"Please.. where is the toilet..?". ulang Ming Lin lagi dengan nada seraknya.
"Okay". Adrien menurut lalu tangan Ming Lin dicapainya. Ditinjau sekeliling mencari penunjuk ke tandas. Ming Lin yang mengikuti.10 minit menunggu, Ming Lin keluar menuju ke arah Adrien yang menantinya di luar.
"Thank you". ucap Ming Lin.
"You're welcome". balas Adrien lalu berjalan seiring. "Are you okay, now?" soal Adrien ingin tahu. Ming Lin mengangguk perlahan. "I bet something hurt happen". sambung Adrien meneka pabila Ming Lin hanya berdiam diri. Adrien juga turut terdiam.
"Have you been in love?" soal Ming Lin bersuara. Adrien menoleh memandang Ming Lin di sebelah sebelum memandang ke depan kembali. Sebab cinta rupanya', ngomel hati Adrien.
"Yaa.. Why?".
"Mm, nothing".
"Just one-sided love".
Ming Lin memandang wajah Adrien.
"Did she know?" soal Ming Lin. Adrien menggeleng. "Why?" Ming Lin menyoal lagi.
"Cause she deserve someone better".
"Must be hurt for you".
"A lot. That why sometimes crying make it good". tutur Adrien menyeluk kedua tangannya ke poket seluar.
"Yaa you're right". balas Ming Lin perlahan menunduk menekur lantai.
"I guess your tears just now.."
"Yaa". sampuk Ming Lin. "For someone who doesnt love me". sambung Ming Lin lagi.
"That's the way we live. But that doesn't mean it's the end. Even if they're not your partner, they can still be your friends. Isn't that an appreciation".
"Friend? How come?".
"I put that feeling aside and saw her from a distance. So I could tell how happy she was."
"She so lucky".
"I guess you right". balas Adrien tersenyum. "Anyway, i'm Adrien. Call me Ad". sambung Adrien memperkenalkan dirinya, seraya menghulur tangannya ingin berjabat.
"I'm Ming Lin". huluran tangan Adrien dicapai Ming Lin. "Nice to meet you, Ad. Thank you for accompanying me". sambung Ming Lin.
"My pleasure". balas Adrien tersenyum.
"Gotta go. Until we meet again". Ming Lin meminta diri seraya berlalu pergi.
Adrien menepuk dahi pabila teringat akan dia ingin mencari Alycia namun langkahnya terhenti pabila terdengar suara Bard di pembesar suara. Adrien mengeluh sebelum turun melangkah menuju ke mejanya, dimana Karen dan Jun menunggu.Ming Lin melabuhkan duduknya di sebelah Wade Ng yang baru sahaja sampai. Sengaja lengan Wade Ng di pegangnya walaupun ditepis berkali. Madam Su yang memandang turut berasa geram akan tingkah anaknya.
"Wade, behave!". tegur Madam Su. Wade Ng merengus. Ming Lin dipandangnya tajam namun Ming Lin tersenyum manja. Just wait and see', bisik hati Wade Ng."What happen to your suit?". celah Ken Ng.
"This more comfortable".
Ken Ng tersenyum kecil.
"Anyway where Alycia?" soal Ken Ng lalu meneguk winenya.
Belum sempat Wade Ng menjawab di mana isterinya. Kelihatan Alycia menuruni anak tangga menuju ke arah meja rakan sekerjanya. Beberapa tetamu turut mengambil tempat mereka kembali sebelum turut terpana memandang Alycia.
YOU ARE READING
Found You 🤍
RomancePertolongan yang di hulurkan pada malam itu berakhir dengan tragedi yang telah mengubah nasibnya sendiri. Tangisan dan rintihannya juga tidak dapat memutar kembali keadaan yang telah berlaku. Dia hanya berserah dan menyerah. Siapalah dia untuk melaw...