Bab 5 Pertengkaran

3.1K 368 9
                                    

Nanda dan Arka masih terdiam didalam mobil setelah mereka sampai di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nanda dan Arka masih terdiam didalam mobil setelah mereka sampai di rumah. Keduanya terdiam dan belum ada yang memulai pembicaraan. Mereka juga belum ingin beranjak untuk menuju kamar mereka padahal hari sudah larut.

"Bang Aka sudah tau tentang Bunda dan Ayah?" Nanda terus saja mengintimidasi dan mempertanyakan hal yang sama pada kakaknya.

"Kamu lebih percaya mereka dari pada Bunda dan Ayah?" balas Arka yang kembali mempertanyakan isi hati adiknya.

"Bang, Ayah seharusnya bertanggung jawab sama mereka. Bibi itu masih istrinya Ayah. Bunda juga harus berbuat sesuatu untuk menyelesaikan ini!" desak Nanda yang kemudian dia meluapkan kekesalannya dengan berteriak sedikit.

"Ayah tidak ada urusan dengan mereka, Nan. Ayah hanya menolong mereka! Mereka tidak punya hak apapun!" Arka juga tidak mau kalah. Sepertinya adiknya sudah dicuci otak dengan berbagai penjelasan yang tidak masuk akal.

"Bang Aka tidak tau apa yang mereka katakan padamu. Tapi mereka tidak berhak untuk kembali ke rumah ini dan juga merebut segalanya dari Abang dan Bunda"

Nanda hanya menggeleng tidak percaya. Ia dengan tergesa-gesa keluar dari mobil kakaknya dan berjalan menuju rumah. Ia buka pintu rumah dengan paksa dan mendekat pada ayah tirinya yang kebetulan berjalan keluar dari ruang kerjanya.

"Ayah mengenal wanita bernama Kiara?" langsung, Nanda melontarkan pertanyaan yang seharusnya memang ia tanyakan sejak sebulan yang lalu. Nanda juga meraih ponselnya dan menunjukan foto saat ayahnya mengantar Kiara menuju rumahnya.

"Selingkuhan Ayah? Istri pertama ayah? Jelaskan semuanya padaku!" desak Nanda yang tidak mau menunda masalah ini lagi untuk dibicarakan.

Ayah hanya menghela nafasnya. Ia tampak pasrah dengan tetap tenang ia mulai menjelaskan, "dia memang istri pertama, Ayah. Tapi kami sudah bercerai tiga tahun yang lalu. Kemudian Ayah menikah dengan Bunda setelah dua tahun kami bercerai"

"Kebohongan macam apa lagi ini, Ayah?!" Nanda yang masih tidak percaya terus saja meneriaki ayahnya sambil meminta penjelasan.

Ayah berjalan balik menuju ruang kerjanya dan kembali pada Nanda dengan membawa beberapa berkas ditangannya.

"Nan, Ayah benar-benar sudah bercerai dengannya. Sebulan yang lalu kami memang bertemu untuk membahas perkara ini. Alasan pertemuan kami adalah..." Ayah memotong penjelasannya untuk menatap Arka sejenak. Arka menolehkan kepalanya dan menatap segala hal.

"Kiara berfikir bahwa kau adalah putra bungsunya" lanjut Ayah yang membuat Nanda serta Arka terkejut disaat yang bersamaan.

Nanda memutar kepalanya dengan cepat untuk menoleh pada kakaknya, sementara itu Ayah masih menjelaskan beberapa hal.

"Bunda tidak merebut siapapun, Nan. Sekarang Bunda adalah istri sah Ayah, begitu juga kalian. Kalian sekarang adalah anak-anak Ayah"

Nanda kemudian menoleh kembali pada ayah tirinya. "Lalu kenapa Bang Aka setakut itu?" tanya Nanda dengan suara yang pelan.

NandArka (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang