Souyaa
Ini part paling... Happy reading kak 🤗😂
***
Seta tidak peduli keramaian dijalanan. Dia mengemudikan mobilnya sembarangan bersama dengan kepolisian yang ditugaskan dalam devisi khusus untuk menangkap narapidana sekelas Adiguna dan Adinata.
Mengapa begitu? Karena mereka kabur dari penjara dan ini sudah tiga jam setelah ia berhasil membekukan semua penjaga tahanan. Yang lari bukan hanya mereka berdua. Tapi juga narapidana lain yang memanfaatkan kesempatan dan bekerja sama dengan mereka.
Shit! Sekali lagi Seta memukul kemudinya. Earphone itu masih berada ditelinganya. Seta mencoba untuk menghubungi Nanda atau Arka dan semua adik-adiknya.
"Jovan. Adiguna dan Adinata kabur dari penjara! Bilang pada Yossy untuk menjaga Yonda! Aku akan menghubungi rumah sakit tempatnya Nanda. Tolong kau hubungi juga Arka dan Dirga!"
"Aku akan mengurus yang disini, Kak. Amankan Nanda dulu"
Seta menutup panggilannya sepihak. Dia percaya pada Johan.
Nanda. Nanda. Nanda...
"Shit! Akan aku habisi dua orang itu!" kata Jovan setelah dia mengambil kunci mobil sambil menghubungi Arka.
Jovan berjalan cepat menuju ruang kerja Yossy dan memaksa masuk dengan wajah paniknya.
"Yossy!" panggil Jovan dengan suara keras. Ia masih terdiam dan memperhatikan Yossy yang melihat berita dalam televisi.
Yossy juga tengah bergegas sambil tetap mempertahankan fokusnya. "Kau tidak perlu menjelaskan, Jo. Media sudah ramai. Aku dan Yonda aman karena mereka berdua tidak mengenali kami--" Yossy mengambil jas hitamnya dan mulai berjalan cepat disusul dengan Jovan.
Sambil berjalan bersama Jovan dengan terburu, Yossy melanjutkan kalimatnya. "Aku dan Yonda aman. Sekarang, fokusnya pada Arka dan Nanda. Kita amankan mereka!"
Jovan mengimbangi langkah Yossy yang begitu cepat. "Kau yakin Yonda aman?" tanya Jovan untuk memastikan.
"Aku tau adikku. Sini, biar aku yang menyetir". Tangan Yossy terulur lalu Jovan menyerahkan kunci mobilnya.
Jovan dan Yossy berada dalam satu mobil. Mereka ikut ngebut dijalanan demi satu tempat dimana target dua orang sialan itu berada.
"Dirga, kau masih di rumah sakit?"
"Aku dan Arka sedang menuju tempat Nanda"
"Kita bertemu disana. Jangan lepaskan pandanganmu dari Arka dan satu lagi, Dirga lupakan tentang rasa bersalahmu!"
"Pria itu bukan ayahku lagi!"
Jovan terdiam setelahnya. Dia berharap Dirga tidak menggunakan emosinya yang memuncak itu ketika bertemu dengan ayahnya.
"Tenanglah, Dirga" ucapnya lalu memutus panggilannya. "Semoga tidak ada yang lebih buruk setelah ini" harap Jovan yang hanya dibalas dengan diamnya Yossy.
"Kenapa?" tanya Yossy yang tetap mengutamakan fokusnya untuk mengemudi.
"Aku takut Dirga kelepasan. Aku juga berfikir jika ini semua hanyalah jebakan agar Dirga masuk dalam perangkap mereka" jawab Jovan dengan nada yang sendu.
Mendengar hal itu, Yossy tenggelam dalam beberapa pemikiran. Dirga adalah yang paling emosional diantara mereka. Yang paling mudah khawatir dan terpancing ketika salah satu diantara mereka terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NandArka (End)
FanfictionNanda dan Arka. Saudara Keluarga Lalu...mereka bahagia. Harusnya begitu.... @2020