Bab 39 Jangan Ada Kebohongan

1.6K 202 17
                                    

Semuanya menyembunyikan masalah sidang pengajuan banding Adiguna dari Nanda. Karena kebohongan itu Nanda kehilangan kabar Seta, Jovan, dan Yossy. Ketiganya sesibuk itu sampai Arka juga kebingungan untuk menjawab beberapa pertanyaan Nanda tentang mereka.

Nanda juga sangat merindukan mereka. Dia sedikit merasa bosan dengan keadaan. Biasanya Seta, Jovan, dan Yossy yang selalu meramaikan suasana.

Kali ini, Arka dan Dirga tidak bisa menemaninya di rumah sakit. Ya, sesibuk itu. Saat ini Nanda tengah menunggu Yonda yang katanya sedang dalam perjalanan.

Tadi pagi, Nanda diberikan kekuatan untuk menjalani terapi dengan baik. Meskipun dia masih sulit menggerakan kedua kakinya tapi Nanda sudah bisa menyeimbangkan gerak pada kedua tangannya. Hari ini Nanda dilatih untuk menggunakan nasal kanul sampai 24 jam ke depan. Syaratnya, Nanda harus melatih otot pernafasannya sesering mungkin.

Nanda menatap sekeliling dengan bosan. Sendirian didalam kamar rawat bukan hal yang menyenangkan. Hampir setahun, mungkin. Nanda mencoba untuk mengingat alasan dan penyebab dirinya terbaring selama itu.

Karena benturan dan cederanya, Nanda sedikit sulit mengingat.

***

Sebelum Yonda dalam perjalanan menuju rumah sakit....

Kali ini, Yonda menyempatkan waktu untuk mengunjungi ayahnya. Yossy dan Yonda terlahir dalam keluarga yang begitu sempurna, dulunya.

Ayahnya adalah seorang pensiunan Jaksa. Mengambil keputusan pensiun bukanlah hal yang mudah tapi Candra harus melakukannya demi generasi yang lebih muda darinya, Seta mungkin.

Lalu karena jejak karirnya, Candra saat ini menjadi jajaran majelis dalam konstitusi negara. Ya, ayahnya Yonda dan Yossy memang memiliki nama dan pengaruh.

"Kamu mau makan apa, Yon?"

"Biskuit yang kemarin masih, Yah?" tanya Yonda sambil membangkitkan diri dari sofa dan menatap lemari yang berisi cemilan untuknya.

"Ini, makan saja semuanya"

"Iya biar Yonda makin manis" ucap Yonda dengan menunjuk kedua pipi dan berpose seimut mungkin.

Candra sedikit mengusap sisi kepala putranya tetapi dengan hati yang sangat gemas.

"Kak Yossy kemana?"

"Kak Seta, Kak Jovan, dan Kak Yossy sedang fokus untuk mencegah sidang lanjutan dari kasus Nanda yang dulu. Aku juga heran kenapa itu tidak pernah berakhir. Kasihan Nanda kalau tau semua ini masih tetap berlanjut" jawab Yonda sambil memakan biskuit kejunya.

"Padahal ada yang ingin ayah tanyakan padanya" gumam Candra dengan nada yang begitu pelan dan ragu.

"Kenapa, Yah?"

Candra menatap balik dan memperhatikan manik elang Yonda sebentar, "karena sidang itu akan tetap diadakan. Ada temuan bukti bahwa Adiguna dan Adinata terlibat dengan kasus prostitusi dan penyalahgunaan narkoba"

Yonda sangat mengerti. Kakaknya seorang pengacara, ayahnya seorang jaksa, kuliah yang diambilnya? Tentu sarjana hukum.

"Kalau kasusnya masih sama seperti kemarin, maka Kak Jovan tidak bisa membelanya karena dia masih menjadi pengacaranya Nanda. Ayah, aku bingung kenapa harus banding?"

"Pengadilan menerima laporan dari pihak penyidik, ditemukan kekurangan dari penyelidikan yang kemarin makanya ini masih jadi perdebatan kami. Sebenarnya, jika Adiguna tidak meminta banding semuanya tidak akan serumit ini"

Yonda menutup toples biskuitnya dengan kesal, "ayah tau tidak? Dia yang memukul Nanda begitu keras sampai Nanda seperti ini. Alasan sidang banding itu adalah penganiayaan oleh Dirga? Omong kosong apa itu? Nanda seharusnya yang mengajukan banding, bukannya dia!"

NandArka (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang