Bab 31 Kamu Tidak Sendirian

2K 230 9
                                    

Seta hanya melihat Nanda yang masih tertidur. Namun, ada yang aneh. Nanda tidak menggunakan ventilator lagi. Tepat disaat tanda tanya mulai memenuhi kepalanya, Dokter Sammy datang dan menepuk bahu Seta cukup kuat sehingga Seta menoleh cepat padanya.

"Jangan terkejut seperti itu. Dua bulan lebih Nanda terpasang ventilator. Satu minggu ini kami mengganti mode ventilatornya untuk melatih Nanda bernafas tanpa alat berat itu, Nanda berhasil. Yah, memang. Keputusan yang cukup menantang tetapi Nanda bisa melakukannya. Berdasarkan hasil pemeriksaannya tadi semuanya sudah sangat baik. Saturasi oksigennya memang menurun tapi itu karena kita sedang melatihnya bernafas tanpa ventilator. Jangan khawatir, tidak terjadi apapun padanya"

Seta menghembuskan nafasnya begitu lega. Dia tersenyum sambil menatap Nanda.

"Aku tidak tau apakah lukanya atau Nanda yang memang anak ajaib. Aku sangat salut dengan semangat hidupnya" Dokter Sammy menepuk bahu Seta lagi. "Panggil aku jika Nanda mengalami penurunan yang serius"

"Terima kasih" saking bahagianya, Seta tidak bisa menjawab apapun atau mencoba memikirkan hal lainnya.

Dua bulan itu bukan waktu yang sebentar untuk Seta dan yang lainnya menunggu setidaknya satu titik terang pada kondisi Nanda dan hari ini harapan itu terkabul. Seta meraih ponsel dengan tangannya yang gemetar. Dia mengetik pesan tentang kemajuan kondisi Nanda melalui grub chat mereka.

"Pasti sakit sekali, Nan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pasti sakit sekali, Nan. Maafkan kami karena tidak ada disampingmu saat ventilator itu dilepas. Tapi terima kasih karena sudah mau berjuang dan mendapatkan hasilnya kali ini. Jangan terlalu memaksakan dirimu. Kami akan tetap menunggu"

Seta mencium punggung tangan Nanda berkali-kali sembari mengucapkan rasa syukurnya.

Yossy membuka pintu kamar Nanda diikuti dengan Yonda dibelakangnya. Mereka masuk tanpa ijin dan mendekat pada Nanda. Yonda langsung mencium kening Nanda sedangkan Yossy mengusap lengan dan punggung tangannya.

"Kalian, kenapa?" Seta yang tergagap langsung diberikan penjelasan oleh Yossy.

"Nanda akan dipindahkan ke ruangan biasa jadi kita tidak perlu satu-satu lagi menjenguknya"

"Jadi maksudmu, kita berenam bisa masuk bersama?" Seta itu senang sekali dia hanya sedang mengejek saja. Yossy tentu tau maksudnya.

"Maaf, bisa aku pindahkan Nanda sekarang?"

***

Sekarang, tentu saja mereka berenam sedang di rumah sakit. Yossy dan Yonda sedang mencari makanan karena Yonda merusak makan siang mereka tadi. Dirga sedang membaca dengan Jovan disofa Arka dan Seta tentu sedang disamping Nanda.

"Kalian itu pulang saja, Nanda masih belum bangun. Kalau kalian semua disini, berisik" kata Seta dalam satu helaan nafas.

"Iya, Yossy dan Yonda sedang mencari makanan untuk kita. Kau harusnya biarkan kami makan dulu baru mengusir" jawab Jovan dengan nada kesal.

NandArka (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang