Bab 10 Apa Adanya

2K 286 9
                                    

Arka mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai dokter. Ia cukup penat dengan kesehariannya dan ingin berbaring seharian. Mungkin, itu bisa membuatnya lebih baik dan mengisi batrenya yang sudah sedikit. Arka sadar betul bahwa ia bukanlah Nanda yang mencintai olahraga dan aktif dalam setiap pergerakannya.

Setelah berbaring selama tiga jam, tenggorokannya terasa kering dan ia butuh air putih yang sangat dingin dan segar untuk membasahinya. Ia ambil langkah untuk menuju kulkas namun disana Arka juga melihat Nanda yang sedang bergegas dengan tas gendong hitamnya.

"Mau kemana, Nan?"

"Karate"

Raut wajah Arka mengerut. "Sejak kapan kamu ada karate begitu?" tanyanya heran tapi Nanda justru membalasnya dengan tertawa mengejek.

"Makanya, jangan tidur terus" lalu Nanda pergi begitu saja dengan meninggalkan kekesalan dalam hati Arka.

Jadi, liburan Arka ia habiskan untuk menamani adiknya berolahraga. Astaga, ini sangat membosankan.

Arka hanya bisa duduk terdiam menatap ponsel sambil sesekali menenggak minumannya. Arka akui dia bukan maniak otot besar dan kuat seperti adiknya. Dia hanya ingin hidup normal dan memiliki badan yang normal.

Arka mengangkat kelopak matanya dan ia tak sengaja melihat Nanda yang sedang bercanda dengan seekor anjing yang tingginya hampir separuh darinya. Arka mematahkan lehernya, senyumannya begitu tipis namun penuh dengan arti. Arka tidak tau Nanda bisa semanis itu.

Feeds

Ar_Arka

Ar_Arka Anak menyebalkan!

❤ 250 likes 💬 101 comment

Arka mengunci ponselnya dan menikmati pemandangan itu sampai kedua matanya merasa puas melihat kemanisan dan kepolosan adiknya. Dalam benaknya kini mulai berputar kekhawatiran akan kehadiran Praseta diantara mereka.

Apa jadinya jika Nanda tau tentang kebohongan yang sudah Arka lakukan? Bagaimana Nanda bisa menerima kenyataan bahwa jantungnya saat ini adalah hasil kebohongannya?

Nanda berdiri saat anjing itu sudah bosan bermain dengannya, ia memilih berlari meninggalkan Nanda yang masih tersenyum lebar. Nanda melihat dari jarak yang cukup jauh kakaknya itu sedang melamun.

Kebiasaan!

Nanda mengabaikannya.

***

Praseta berhasil dengan beasiswanya. Ia berhasil mengambil kuliah sebagai jaksa dan ia tidak akan melewatkan kesempatan ini. Ia ingin menggunakan ilmunya untuk mengetahui sebab dari kecelakaan yang melibatkan adiknya.

Saat itu, ia juga merupakan korban. Ia melihat mobil yang melaju menuju dirinya dan adiknya bukanlah kecelakaan tanpa sebab. Mobil itu bukannya hilang kendali karena pengendara yang mabuk atau semacamnya.

Seta yakin melihat dengan jelas ada mobil lain yang membenturnya sampai menyebabkan mobil itu menabrak adiknya.

Seta hanya harus menyelidiki ini dengan teliti. Jika memang kecelakaan adiknya adalah sebuah kesengajaan atau ada hal besar dibaliknya, maka Seta tidak akan tinggal diam.

"Hallo, Nan?"

"Nan? Haha! Berani sekali memanggil adikku begitu?!"

Seta sudah sangat malah bertengkar dengan Arka karena alasan yang sangat kekanakan semacam ini.

"Aku dengar kau mengambil pendidikan jaksa sekarang. Apa yang akan kau lakukan? Kau mau menuntutku?"

"Setakut itu dirimu?" sarkas Seta. "Ini adalah urusanku. Lihat saja, saat Nanda tau tentang caramu membuatnya hidup kembali!"

"Kau akan menyesal telah berurusan denganku, Seta!"

Panggilan itu tertutup dengan sendirinya. Ia menatap layar ponselnya dan membaca nomor yang baru saja menghubunginya.

Dia bukan Arka.

Siapa sebenarnya orang ini? []





Souyaa

Hallo, kak.
Udah mulai ngga jelas yak? Okay, sekarang sudah masuk diarea mercy. Dimana bakalan banyak banget part yang bikin kakak pembaca bingung dengan alurnya.

See youu kak. I luv yaa ❤

NandArka (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang