DUA PULUH SEMBILAN

5 0 0
                                    

Alfi send a message; Aku udah sampe rumah, kayaknya si Meski gak akan dicuci deh

Alaena; Meski siapa, Fi?

Alfi send a message; Meski nama motor aku

Alaena ; Bagus amat namanya. Kenapa dia gak mau kamu cuci?

Alfi send a message; Soalnya kan kamu perempuan pertama yang naikin Meski, percaya gak?

Alaena; Masa sih, aku gak percaya😝

Alfi send a message; Tanya aja sama Meski kalau gak percaya.

Alaena; Gimana caranya ngomong sama Meski?

Alfi send a message; Aiya aku lupa, Meski cuman mau ngomong sama aku.

Alaena; Kapan kapan konseling sama aku yuk

Alfi send a message; Kenapa emangnya?

Alaena; Ya abisnya, masa iya kamu ngomong sama motor.

Alfi send a message; Tapi serius, katanya Meski dia seneng habis keliling Jakarta sama cewe cantik kaya kamu.

Alaena ; Yang seneng Meski atau kamu?

Alfi send a message; Aku

Alaena; Bagus deh kalau gitu, berarti misi aku berhasil.

Alfi send a message; Inget yah, permintaan aku masih banyak.

Alaena; Iya bawel

Alfi send a message; Besok aku jemput, mobil kamu masih dirumah sakit kan?

Alaena; Okedeh, aku tidur dulu yaa

Alfi send a message; Mimpi indah sayang

Alfi send a message; Eh mimpiin aku aja deh

Alaena; Jadi yang bener mimpi indah atau mimpiin kamu?

Alfi send a message; Mimpiin aku, soalnya kan mimpiin aku itu sama aja mimpi indah.

Aku hanya bisa tersenyum membaca pesan yang ia kirim padaku barusan, tadi sebelum ia pergi meninggalkan apartement seusai mengantarku. Ia bilang bahwa nanti akan ada yang ingin ia sampaikan lewat pesan dan ini merupakan hal yang penting. Ternyata hanya soal motor besar berwarna hitam miliknya yang katanya berterima kasih padaku. Semakin hari dan semakin lama bersama denganya aku semakin yakin bahwa dia memang merupakan laki laki paling aneh yang pernah kutemui dibumi.

Alfi send a message; i love you

Pesan tadi membuatku benar benar dapat tertidur dengan tenang, bahkan sesuai permintaanya padaku untuk bermimpi tentangnya juga ku usahakan. Perkataanya benar, bertemu denganya dalam mimpi juga merupakan mimpi indah. Indah, karena ketika aku terbangun lelaki itu tidak hanya berada dalam mimpi. Melainkan dalam wujud sebuah kenyataan bahwa ia akan selamanya bersamaku.

***

Pagi ini aku dan Alfi sudah tiba dirumah sakit dan berpisah untuk keruangan masing masing. Dari pagi hingga siang aku melakukan beberapa sesi dengan klien yang berbeda lalu setelah makan siang bersama Irhan, lelaki itu minta aku untuk menemaninya visit pada pasien pasienya. Aku hanya menuruti permintaan itu karena beberapa pasien yang sekarang sedang ia tangani juga pernah menjadi klien yang kurujuk beberapa waktu lalu sebelum kedatangan Irhan dirumah sakit ini sehingga kehadiranku pasti akan sedikit membantunya.

Setelah visit aku memutuskan untuk menghampiri Atika yang berada di IGD karena ada pasien darurat.

"Bagus, kamu sudah bisa memberikan arahan yang sesuai. Nanti kalau pasienya udah sadar kamu bisa panggil dokter Irhan, tadi dia masih ada visit terakhir. Untuk sementara ini bantu dalam proses pengumpulan informasi dan data." jelasku pada Atika.

t e m uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang