" Then tell me shuben , if this ain't love , then what is it ?"
Jimin mengalihkan pandangannya . Bibir jejaka itu terkunci , diam seribu bahasa.
Haerin menapak mendekati suaminya , kemudian dia menyentuh wajah yang bertakhta dihati nya , lembut .
Na...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝔹𝔸𝔹𝔸𝕂 10
∴ ════ ∴ ❈ ∴ ════ ∴
Aku cuba untuk menyembunyikan senyuman aku sepanjang dalam perjalanan ke ChimmyCoffeé House .
Entah kenapa aku terlampau teruja untuk berjumpa dengan Jimin Uisa pagi ini .
Lepas 10 tahun ..
Aku seakan-akan tak percaya yang Aku akan berjumpa dengan Doktor yang berjaya selamatkan hidup aku .
Selepas meletakkan kereta di tempat letak kereta , aku segera menapak ke pintu kaca cafe itu .
Namun , aku dihalang oleh dua orang lelaki yang kelihatan seperti pengawal peribadi .
" Cik ni siapa ? Dan apa tujuan cik ke sini ? " soal salah seorang pengawal peribadi itu .
" Kang Haerin . Saya nak berjumpa dengan seorang doktor di cafe ni . Boleh saya masuk ?" Jawab aku sekaligus dengan soalan .
Dia mengangguk lalu membuka pintu kaca itu untuk aku .
" terima kasih ." ucap aku sebelum menapak masuk ke dalam cafe itu .
Hiasan cafe ni cantik !
Simple , cozy dan elegant gitu .
Ia seolah-olah sebuah tempat yang sesuai untuk dijadikan sebagai tempat untuk mmbuat kerja ataupun meluangkan masa dengan kawan-kawan .
" Haerin ,"
Panggilan itu membuatkan aku pusing belakang .
Aku menjungkitkan kening aku apabila melihat Jimin memakai apron .
Nampak macam seorang barista.
" Uisa kerja sini ke ?" soal aku sambil mendekati kaunter yang memisahkan aku dan dia .
Tangan aku sempat mencapai sebuah kerusi bulat yang terletak di kaunter itu .
" taklah . Sebagai tempat untuk luangkan masa saja ." ujar Jimin sambil meletakkan mug dihadapan aku .
Aku melihat isi mug itu ,
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cantik !
" Uisa buat sendiri coffee ni ?"
" yelah habis tu siapa lagi ? "
Aku tersengih lalu menghirup coffee itu . " nyum nyum !"
Jimin tersenyum kecil . " Sedap ?"
Aku mengangguk . " ha'ah ! Pandai Uisa buat ." ujarku .
Tiada balasan daripada Jimin . Dia bersandar pada meja yang terletak di tengah-tengah ruangan tempat membuat coffee itu . atau lebih tepat , meja yang berhadapan dengan aku .
Erm ..
Aku baru perasan benda ni sekarang .
Tapi ,
JIMIN HAWT GILA !
Dengan muka yang cukup sempurna di mata aku , ditambah lagi dengan style rambut yang ditolak kebelakang menampakkan dahinya .
Damn it .
Oh no Haerin ! Kau gila kahapa !
Stop thinking about him like that !
Diasudahtentu ada wife !
Haih no no no no ! KautakbolehfikirmacamtutentangJiminUisa !
" Haerin ?"
Aku segera mengawal riak wajah aku dan memandang arah Jimin .
" ya ?"
" Tell me about your life ."
" huh ?"
" pasal semua yang terjadi di venice ," Jimin tersenyum .
Biarpun senyuman dia tidak sama seperti yang dulu .
" I was curious what happened back then .."
Dan padamasatu , akubetul-betulbencipadadiriakukeranamudahsajaterjatuh .