" Then tell me shuben , if this ain't love , then what is it ?"
Jimin mengalihkan pandangannya . Bibir jejaka itu terkunci , diam seribu bahasa.
Haerin menapak mendekati suaminya , kemudian dia menyentuh wajah yang bertakhta dihati nya , lembut .
Na...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Renie , you're married now . I hope you won't forget that and after this , whatever you did , you should tell your husband first . Jangan pernah abaikan status Ren sebagai isteri , faham ?" Soal Puan Kang dengan lembut sambil menggengam tangan Haerin .
Haerin mengangguk . " I know mum .."
Puan Kang tersenyum , dia mengusap kepala Haerin sebelum memeluk tubuh anak gadisnya itu buat kali terakhir .
Lepas ni Haerin bukan lagi tanggungjawab dia . Dan Puan Kang rasa menyesal yang tak terhingga tiap kali dia teringat perkara yang pernah Haerin lalui beberapa tahun lalu tanpa sokongan sesiapa .
Tapi sekarang ...
Puan Kang paksa diri untuk senyum sebelum meleraikan pelukannya , Tuan Kang yang tadinya sibuk berbual dengan Jimin kini jadi pemerhati .
Haerin pula menyalami tangan Tuan Kang sebelum ke arah Jimin .
" Mum , Dad , we will leave now ." Ujar Jimin pada dua orang tua dihadapan mereka . Tuan Kang Dan Puan Kang hanya mengangguk .
Pasangan itu terus saja masuk ke dalam kereta.
+
Keadaan dalam kereta agak kekok buat Jimin dan Haerin , hanya bunyi lagu dari radio saja yang menjadi peneman pasangan itu .
Jimin mengerling arah Haerin .
Isterinya itu sedang memandang arah luar tingkap .
" Senyap je ? " Jimin mula bersuara . " seingat saya awak talkactive sebelum kita kahwin .." tambah jejaka itu .
Haerin pusing untuk memandang arah Jimin lalu tersengih . " entahlah Uisa , tiba rasa segan nak bercakap .."
Jimin tersenyum . " buat apa nak segan ? Awak dah jadi isteri saya sekarang ni .. Lagi satu , Stop calling me ' uisa ' , saya bukan lagi doktor awak tahu ?"
Haerin menggaru kepalanya yang tidak gatal . " saya dah terbiasa lah Ui- Ji..jimin .." Jawab Haerin pula . " lagi satu , nak panggil awak apa ?"
Jimin tersenyum menyakat . " Daddy ,"
Mata Haerin terbuntang mebdengar kata-kata Jimin . " i..itu tak-"
Jimin terus saja ketawa . " saya gurau lah . Panggil apa saja yang awak nak asalkan bukan Uisa ."
Haerin pout . " Okay .. Bagi saya masa untuk fikir ."
" nama panggilan pun nak fikir ke ?"
" mestilah .."
" hmm yelah , ikut suka awak lah ."
Haerin tersengih .
Mereka akhirnya sampai di Villa milik Jimin . Haerin segera turun daripada kereta , dengan harapan Darrel akan datang kepadanya .
