" Then tell me shuben , if this ain't love , then what is it ?"
Jimin mengalihkan pandangannya . Bibir jejaka itu terkunci , diam seribu bahasa.
Haerin menapak mendekati suaminya , kemudian dia menyentuh wajah yang bertakhta dihati nya , lembut .
Na...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haerin terjaga daripada lenanya dengan tubuh badan yang lenguh , tambahan lagi bahagian wanitanya terasa ngilu . Dia pusing memandang ke sebelah kiri namun Jimin tiada di sana.
Haerin segera menggosok matanya lalu dia mencapai telefon milik Jimin yang terletak di atas nightstand .
8.50 a.m
Alamak Darrel !
Haerin segera teringat tentang Darrel yang perlu ke tadika . Tergesa-gesa dia bangun dan turun dari atas katil , Tuala dicapai lalu dia segera menggunakan tuala itu untuk membalut tubuhnya yang tiada seurat benang pun pada saat ini .
Baru saja gadis itu ingin ke bilik mandi , Pintu bilik terbuka dan Jimin menapak masuk .
" Darrel-" spontan , Haerin menyebut nama anak tirinya itu .
Jimin tersenyum kecil , dia ke arah Haerin sambil membuka jaket kulit hitam di tubuhnya ,
" saya dah hantar dia tadi ." ujar Jimin .
Haerin mengelah nafas lega . " nasib baik ."
Jimin tersenyum kecil . " awak nak mandi ?" soal jejaka itu .
Haerin mengangguk . " erm ya . "
Jimin menapak mendekati Haerin dengan senyuman nakal , " boleh saya ikut serta ?"
Serta-merta , muka Haerin berona lagi . Kejadian semalam masih lagi bermain di fikiran gadis itu , nak ditambah lagi pada pagi ini ?
Haerin menunduk .
" urm -" belum sempat Haerin menjawab , Dia merasakan tubuhnya diangkat . " Jimin !"
" shh . saya belum mandi lagi gara-gara nak cepat urus Darrel tadi ." ujar Jimin sambil membawa Haerin ke bilik mandi .
Pintu bilik mandi di tutup sebelum itu .
+
" kalau dah nak balik nanti , awak just call saya , I will fetch you ." ujar Jimin sebelum Haerin keluar dsripada kereta miliknya . Mereka kini berada di hadapan Myeongdong Institute Medical Centre , tempat Haerin berkerja .
" okay . terima kasih hantar saya , shuben ." ujar Haerin lalu satu ciuman dihadiahkan pada pipi Jimin .
" my plesureWifey . " Jimin tersenyum lalu satu ciuman dia berikan pula pada bibir Haerin , ciuman dilepaskan . Sekali lagi Jimin tersenyum melihat wajah Haerin yang masih berona .
Lantas , Haerin membuka pintu kereta dan menapak keluar . Setelah itu pintu kereta ditutup semula . Dia sempat melambai pada Jimin sebelum kereta jenis BMW URUS milik jejaka itu meluncur pergi meninggalkan dia di sana .