" Then tell me shuben , if this ain't love , then what is it ?"
Jimin mengalihkan pandangannya . Bibir jejaka itu terkunci , diam seribu bahasa.
Haerin menapak mendekati suaminya , kemudian dia menyentuh wajah yang bertakhta dihati nya , lembut .
Na...
Jimin menarik nafas dalam lalu dia mengeluh , tangan kirinya terus saja menolak rambut depannya kebelakang , kemudian dia bersandar pada kerusi kerja miliknya dalam pejabat.
Anak aku dan Haerin ?
Dia tertanya , tapi bukankah Haerin ..
Keguguran masa tu ?
Tok ! Tok !
" masuklah ." ujar Jimin , sambil mendongak . Seorang lelaki berkot menapak masuk ke dalam ruangan pejabat milik Jimin , lalu dia tunduk pada Jimin sebagai tanda hormat.
" any information ?" soal Jimin.
" saya dah siasat semuanya ." ujar lelaki itu pada Jimin sambil berdiri tegak . " Berita pasal Madam Park adalah palsu ."
Seraya itu , lelaki tersebut meletakkan sebuah sampul bersaiz A4 berwarna putih arah Jimin . Jimin mencapai sampul tersebut lalu isi sampul itu dikeluarkan.
" ini adalah laporan hal berkenaan Madam Park 4 tahun lalu . It was true that she safely gave birth to a twin , and i believe it was your daughters , Sir."
Jimin meletakkan kertas laporan ditangannya diatas meja lalu sekali lagi dia menolak rambutnya kebelakang . Keluhan terlepas di bibir jejaka itu .
Hal ini menyebabkan lelaki berkot tersebut menjongket kening.
" Is there any problem sir ?"
Jimin diam , kertas bertulis laporan tentang kelahiran anak perempuannya dipandang lama.
" I'm not sure ." luah Jimin , wajah pembantu peribadi miliknya itu dipandang semula. " what do you think ? should i .. take my little family back ?"
Lelaki berkot itu tersenyum. " sudah tentu , tuan."
Jimin menjongket kening , " really ? You seems pleased to hear this ."
" i do ." ujar lelaki berkot itu . " Keadaan dah selamat sekarang tuan , dan saya rasa villa tuan dah bersedia untuk terima kehadiran Madam Park semula . I finally can say that there's nothing can harm your family now , sir ."