.
.
.
.
.
.Yoongi tengah menyiapkan makan malam untuk mereka sedangkan Hoseok duduk di depan pohon natal sambil membenahi hadiah-hadiah yang ada disana. Sesekali dia tersenyum melihat pohon natal itu.
"Indah..." Gumamnya.
Hoseok sudah disana sejak satu jam yang lalu. Dia ingin membantu Yoongi memasak, namun tak di perbolehkannya. Pemuda Jung sendiri sebenarnya sedikit canggung setelah percakapannya dengan Yoongi siang tadi. Dia merasa jika harapannya memang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan tidak boleh bersedih. Sebaiknya dia gunakan hari ini sebaik mungkin, apalagi jika memang ini hari terakhirnya bersama Yoongi.
Hoseok meraih ponselnya yang berdering dan segera mengangkat telfon dari Namjoon.
"Halo Namjoonㅡah? Ada apa?" Tanya Hoseok.
Namjoon mendengus pelan di seberang sana, "Tidak ada. Aku belum mendengar ucapan selamat natal ku darimu." Ucapnya.
Hoseok terkekeh pelan, benar juga. Dia jadi lupa, padahal setiap tahun dia memberi ucapan selamat natal kepada Namjoon.
"Hehehe... Maaf aku lupa, Selamat natal Namjoonㅡah.." Ucap Hoseok tersenyum.
"Selamat natal juga, adikku." Ujar Namjoon sambil tertawa. Hoseok menghela nafas.
"Sudah kuduga." Ucap Hoseok. Namjoon semakin tertawa di seberang sana.
"Oh iya Seok, aku ingin bercerita. Aku ingin melamar seseorang, bagaimana menurutmu? Jadi kau akan punya kakak ipar."
"Astaga, masih saja bercanda. Tapi, kenapa tiba-tiba melamar? Memang kau sudah ada pacar baru?" Tanya Hoseok.
"Baru dekat.. belum pacaran. Tapi aku tidak mau main-main dengan yang ini. Cepat katakan aku harus bagaimana." Ujar Namjoon.
Hoseok memijat pangkal hidungnya, "Aku ingin bertemu dengannya dulu. Baru aku bisa memutuskan." Jawabnya. Dia tidak mau Namjoon salah memilih.
"Baiklah~ akan ku kabari lagi nanti. Oh iya, kau sedang bersama manusia itu kan?"
"Namanya Yoongi Hyung! Kau ini, katamu aku adikmu jadi tidak boleh berkata begitu kepadanya!" Ujar Hoseok. Namjoon kembali tertawa, menggoda Hoseok adalah hal terbaik sepanjang hidupnya.
"Iya-iya~ kalau begitu, sampai nanti. Enjoy your time, bilang kepadaku jika Yoongi Hyungmu menyakitimu. Aku akan membunuhnya."
"Aku yang akan membunuhmu jika kau berkata seperti itu lagi." Ujar Hoseok.
Namjoon terkekeh, "Ya sudah, ku matikan ya? Mama memanggil, sekali lagi selamat natal."
"Selamat natal Namjoon. Salam untuk Bibi dan Paman Kim." Ucap Hoseok.
"Baiklah~"
Hoseok mematikan sambungan telfonnya. Dia menghela nafas dan kembali menatap pohon natal itu.
"Hoseokㅡah... Kemari." Teriak Yoongi dari arah dapur. Hoseok segera bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERGIB MIR [End]
FanfictionWarning! This story contain BDSM, R4PE, 21+, TRAUMA. Be smart. Bagaimana caramu mendapatkan cinta? Boy x Boy