Part 17

1.7K 195 5
                                    

.
.
.
.
.

"Hiks... Hiks..."

Yoongi membulatkan matanya mendengar isakan Hoseok. Dia kenapa? Yoongi mencoba membangunkan sang kekasih. Nafasnya semakin tak teratur, dia mimpi apa sih?

"Hei, kau kenapa?" Ucap Yoongi. Dia menepuk-nepuk pipi Hoseok agar ia bangun. Namun Hoseok tidak lekas bangun dan air matanya terus mengalir. Yoongi semakin panik, dia melepaskan genggaman itu dengan paksa dan duduk disamping si pemuda Jung itu.

Min Yoongi mengusap peluh yang menetes di area pelipis Hoseok juga air mata yang tak berhenti itu. Anak itu sebenarnya kenapa? Tiba-tiba menangis, apa mimpinya buruk sekali?

"Hoseok, bangun. Ayo bangun dulu, jangan menangis." Ucap Yoongi lagi.

Dia mendekatkan wajahnya dan berhenti tepat disisi telinganya. Tangan Yoongi masih sibuk dengan air mata Hoseok. Badannya benar-benar panas.

"Hoseokㅡah, ayo bangun. Bangun dulu, jangan seperti ini." Ucap Yoongi. Dia kembali menepuk pipi Hoseok dan sesekali mencubitnya agar dia lekas bangun. Cara Yoongi ini memang manjur, Hoseok membuka matanya karena terkejut dan nafasnya kembali terengah. Seperti orang sehabis dikejar anjing. Yoongi menatap Hoseok yang baru saja bangun.

"Kau kenapa? Kau mimpi apa hingga menangis seperti ini?" Tanya Yoongi. Hoseok hanya menatapnya saja tanpa mau berbicara. Tapi tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi murung dan sontak Yoongi terkejut saat Hoseok memeluknya. Dia kembali menangis di pelukan Yoongi. Beberapa kali dia mencengkeram bahu Yoongi, membuat pemuda Min itu meringis.

"Hei, jangan menangis. Aku kan sudah bilang aku tak pandai menghibur." Ucap Yoongi. Hoseok tidak bergeming, dia terus menangis disana. Ya sudahlah, biarkan saja dia menangis dahulu. Pikir Yoongi, dia membalas pelukan kekasihnya agar dia bisa tenang.

Hampir 30 menit Hoseok menangis di pelukan Yoongi. Kini tubuhnya melemas, energinya sepertinya habis. Yoongi hampir saja tertidur karena menunggu Hoseok selesai menangis. Dia melepas pelukan itu perlahan dan menatap mata sayu Hoseok.

"Aku ambilkan minum sebentar, jangan menangis lagi." Ucap Yoongi dan mengusap sisa air mata Hoseok. Dia segera pergi ke dapur untuk mengambil air putih sambil berfikir apa yang dimimpikan anak itu.

Pemuda Min itu memberikan segelas air putih kepada Hoseok dan menyuruhnya untuk minum sebelum dia melanjutkan tidurnya. Hoseok menurut dan langsung meminum habis air itu. Dia kembali berbaring dan langsung memejamkan matanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Yoongi menghela nafas, biarkan saja dia tidur. Pikirnya. Min Yoongi langsung berpindah kesisi lain sebelah Hoseok dan ikut memejamkan matanya disana.

***

Sejak semalam, Hoseok tidak banyak bicara. Padahal ini sudah siang dan dia sedang bersama Yoongi serta teman-temannya kecuali Seokjin. Awalnya Hoseok menolak ajakan Yoongi untuk ke kantin bersama. Tapi dia tetap memaksa, karena sejujurnya Yoongi masih khawatir dengan Hoseok.

Kihyun menatap Hoseok yang terlihat berbeda, begitu juga dengan Yoongi. Ada apa mereka berdua? Apa mereka bertengkar? Tapi karena apa? Dia menyenggol lengan kiri Yoongi yang ia gunakan untuk menumpu kepalanya. Yoongi menatapnya tajam.

"Kekasihmu kenapa?" Tanya Kihyun pelan. Yoongi menghela nafas pelan dan menggelengkan kepalanya. Dia mengalihkan pandangannya kepada Seokjin yang baru saja datang.

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang