.
.
.
.
.
.Yoongi mengamati Hoseok yang tengah melamun di kamarnya. Dia sudah masuk sejak 15 menit yang lalu dan mendapati kekasihnya sedang tidak fokus. Apa yang tengah difikirkannya sih? Karena tak tahan melihat dirinya yang diam saja, akhirnya Yoongi merebut ponsel digenggamannya. Benar saja jika Hoseok langsung sadar karena terkejut.
Dia menatap Yoongi yang tengah membolak-balikkan ponselnya. Hoseok ingin mengambil ponsel itu tapi dia tidak berani karena Yoongi tengah berekspresi dingin sekali. Ada apa ya?
"Hyung baik-baik saja?" Tanya Hoseok. Yoongi menoleh kesamping dan menatap pemuda imut itu. Dia hanya mengangguk dan mengembalikan ponsel Hoseok.
Min Yoongi langsung merebahkan badannya disamping Jung Hoseok. Entah kenapa badannya lelah sekali, padahal seharian ini dia tidak melakukan apapun. Dia teringat dengan Mamanya yang ada diluar.
"Seok.." Panggil Yoongi.
Hoseok menoleh kebelakang dan menatap Yoongi, "Iya?" Jawabnya.
"Jika Mamaku bertanya hal yang tidak jelas. Abaikan saja." Ucap Yoongi. Hoseok hanya bisa mengangguk saja. Ini sudah jam 6 petang, dia ingin pulang. Apa Yoongi mengijinkannya?
Dia kembali menatap Yoongi dan menggigit bibir bawahnya, "Hyung, apa aku boleh pulang?" Tanyanya. Yoongi yang awalnya memejamkan matanya, kini membuka matanya setelah mendengar ucapan Hoseok.
"Tidak mau menginap? Sayang sekali, padahal aku ingin berangkat bersamamu besok." Ucap Yoongi.
"ㅡTapi kalau kau tak mau, yasudah~ pulang saja." Sambung Yoongi.
"A-aku mau!" Seru Hoseok segera. Mana mungkin dia melewatkan kesempatan berangkat bersama dengan Yoongi.
Yoongi tersenyum, "Good boy. Besok seusai kelas ikut aku. Aku dan yang lain ingin pergi main."
"Kemana?"
"Club." Ucapnya santai.
Hoseok menahan nafasnya beberapa detik. Club ya? Jung tidak mau kembali kesana. Disana menyeramkan! Tidak, dia harus mencari alasan agar bisa menolaknya.
"Ka-kalau aku tidak ikut, bagaimana? Aku ada janji." Ucap Hoseok ragu.
Yoongi bangun dari tidurnya dan duduk menghadap si Jung. Dia menatapnya intens dan mendekatkan wajahnya. Hoseok membulatkan matanya dan perlahan ikut memundurkan kepalanya.
"Janji dengan siapa? Temanmu itu? Jika aku tak ijinkan, bagaimana? Kau sudah berjanji akan ikut bersamaku seperti yang kau ucapkan bukan?" Tanyanya dengan nada dingin. Lagi-lagi Yoongi bertindak seolah dirinya tengah cemburu. Hoseok sampai salah mengartikannya. Dia fikir jika Yoongi benar-benar cemburu. Tapi siapa yang tau hati Yoongi bukan?
Yoongi menatap Hoseok yang sudah memejamkan matanya. Kepalanya sudah menempel pada sandaran kasur. Jika dilihat, posisi mereka ini sedikitㅡtidak baik untuk dilihat. Hoseok bisa merasakan hembusan nafas Yoongi. Dia tidak berani membuka matanya.
Cklek...
"Sayang, mari maㅡ oh? Maafkan Mama sudah mengganggu. Lanjutkan saja~" Ucap Nyonya Min sambil menahan senyumannya melihat kedua pemuda itu. Yoongi menoleh kepada sang Mama dan mendengus pelan. Lagi-lagi Mamanya salah paham!
KAMU SEDANG MEMBACA
VERGIB MIR [End]
FanfictionWarning! This story contain BDSM, R4PE, 21+, TRAUMA. Be smart. Bagaimana caramu mendapatkan cinta? Boy x Boy