Part 41

1.1K 141 8
                                    

Hari ini Yoongi dan Hoseok akan kembali ke Seoul karena sudah terlalu lama di Daegu. Keduanya tengah membereskan barang-barang mereka dan akan berangkat sekitar 1 jam lagi.

"Sudah semua?" Tanya Yoongi yang baru saja duduk disamping kekasihnya. Ia mengangguk pelan dan tersenyum. Beberapa hari ini Yoongi lebih memperhatikannya dibandingkan hari biasanya, dan hal itu membuatnya senang sekali.

Jung Hoseok menyandarkan kepalanya dibahu kanan Yoongi dan menatapnya. Si Min ikut tersenyum melihat calon istrinya.

"Kenapa?"

"Hehehe tidak. Aku akan merindukan rumah ini hyung."

"Iya aku juga. Kapan-kapan jika kau libur, kita kemari lagi ya? Aku mau mencari pekerjaan di Seoul setelah sampai."

"Hyung tidak jadi bekerja di tempat papa Min?"

Yoongi menggelengkan kepalanya dan mengelus surai Hoseok, "Untuk sekarang tidak sayang, aku akan mencari pekerjaan di Seoul saja dulu."

"Iya hyung..."

"Kau pindah ke apartemenku saja bagaimana?" Tanya Yoongi.

Si Jung menarik tubuhnya dan menggelengkan kepalanya, "Tidak mau. Lagipula nanti yang menempati rumah siapa?"

"Kan sesekali kita bisa pulang ke rumahmu."

"Tapi hyung, rumah itu punya kenangan bersama mama. Aku tak mau meninggalkannya sebelum kita menikah!"

Min Yoongi terkekeh, "Iya-iya.. Secepatnya kita menikah setelah aku mendapat pekerjaan."

Wajah Hoseok tiba-tiba saja memerah. Membayangkan pernikahan bersama orang yang ia cintai selama ini saja sudah membuatnya bahagia. Ia sangat-sangat bersyukur bisa mengenal Yoongi.

"Sudah, ayo keluar menemui papa dan mama. Kita berpamitan."

"Eh? Sekarang?"

Yoongi menganggukkan kepalanya, "Agar kau bisa istirahat lebih lama. Besok kau sudah mulai kuliah lagi. Nanti ke apartemenku saja dulu ya, kalau mau pulang besok saja."

Sang kekasih hanya menganggukkan kepalanya saja. Keduanya keluar dari kamar bersama dengan tas masing-masing. Mereka berpamitan kepada orang tua Yoongi sebelum berangkat kembali ke Seoul.

"Ma, pa, kami kembali ke Seoul. Jika Hoseok libur, kami kemari lagi." Ujar Yoongi. Ia menatap kedua orang tuanya yang juga tengah menatapnya.

"Iya, jangan bertengkar. Hati-hati ya, jika sudah sampai kabari mama."

"Yoongi, kalau kau belum dapat pekerjaan dalam waktu sebulan, bekerja saja di tempat papa."

"Iya pa."

Kedua orang tua Yoongi mengalihkan pandangannya kepada Jung Hoseok. Ia tersenyum menatap calon mertuanya.

"Mama Min, papa Min, Hoseok pamit ya. Kalau ada waktu, nanti Hoseok kemari lagi."

"Iya sayang. Kau mau kemari setiap hari juga tak masalah." Ujar Nyonya Min dan terkekeh.

"Hoseok, jika Yoongi nakal kau bisa memukulnya. Jangan takut." Ujar Tuan Min. Sang pemilik nama memutarkan kedua bola matanya setelah mendengar ucapan sang ayah. Sedangkan si Jung hanya terkekeh dan mengangguk. Setelah selesai berpamitan, mereka segera berangkat sebelum hari menjadi siang.

Selama perjalanan, Hoseok bercerita banyak sekali tentang apa yang ingin dia lakukan. Walaupun sudah tak satu kampus dengan Yoongi, tapi ia ingin lebih semangat kuliah agar bisa lulus cepat.

Yoongi memberikan atensi penuh kepada kekasihnya tapi tetap menjaga fokus ke jalanan depan. Setelah satu jam perjalanan mereka, suasana menjadi hening dan Yoongi baru menyadari jika kekasihnya tertidur. Ia tersenyum dan membiarkan si Jung istirahat.

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang