"Hoseokㅡah, Kamu di cari sama Yoongi Sunbae di depan." Ucap salah satu teman Hoseok. Pemuda Jung itu mengangguk dan berterima kasih kepadanya sebelum keluar menemui Kakak tingkatnya itu.
Yoongi memperhatikan Hoseok yang baru saja berdiri di hadapannya. Jika dari dekat, ternyata dia lebih pendek sedikit ya darinya. Min Yoongi terus menatap Hoseok, membuat pemuda Jung itu bingung. Apa ada yang ingin dikatakan? Karena sejak beberapa hari yang lalu saat Hoseok menyatakan cinta, tidak ada kepastian apapun dari Yoongi walaupun dirinya sudah berkata menerimanya.
"Sunbae ada apa?" Tanya Hoseok. Dia memberanikan diri berbicara lebih dahulu kepadanya. Yoongi menghela nafas, dia menyuruh teman-temannya untuk meninggalkannya berdua saja dengan pemuda Jung ini. Mereka mengangguk dan segera pergi dari sana.
"Ikut aku." Ucap Yoongi. Dia berjalan lebih dulu meninggalkan Hoseok. Jung sendiri tidak tau kemana Yoongi akan membawanya. Dia tetap mengikutinya dan mereka sampai di rooftop kampus. Untuk apa mereka kesini?
Yoongi menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Hoseok. Jarak mereka hanya beberapa langkah saja dan Yoongi berbalik untuk menatap Hoseok. Pemuda Jung itu ikut mendongakkan kepalanya dan menatap Yoongi.
"Apa Kau masih mau aku menjadi Kekasihmu?" Tanyanya. Jung Hoseok mengangguk tanpa ragu. Dia tersenyum tipis disana. Yoongi dapat melihat little dimple yang terbentuk di wajahnya.
"Kau yakin? Aku akan meminta hal-hal aneh yang akan menyulitkanmu. Bagaimana?" Ucap Yoongi. Sekali lagi Hoseok mengangguk tanpa ragu.
Hoseok menarik nafasnya, "Aku akan melakukannya demi Sunbae." Ucapnya.
Yoongi tersenyum miring disana. Sepertinya dirinya mendapatkan sesuatu yang bisa dimainkan. Akhir-akhir ini dirinya stress sekali karena beberapa hal. Bermain-main sedikit tak masalah, kan?
"Aku terkadang membutuhkan hal-hal yang tak di duga. Mulai hari ini Kau harus ikut denganku kemanapun Aku pergi. Temanku akan memberitahumu apa yang harus Kau lakukan." Jelas Yoongi.
"I-ikut Sunbae?" Tanya Hoseok. Yoongi mengangguk.
"Jika tak mau ya sudah. Aku tak memaksa." Yoongi berjalan mendekati Hoseok dan berdiri tepat disampingnya, "ㅡJangan harap bisa menjadi Kekasihku kalau Kau tak melakukannya." Sambung Yoongi dan dia melanjutkan langkah kakinya meninggalkan Hoseok.
Sedangkan Jung Hoseok sendiri masih belum sadar jika Yoongi sudah menjauh. Dia segera berbalik dan melihat Yoongi yang akan menuruni tangga itu.
"Aku akan berusaha! Aku mau, Sunbae!" Teriaknya. Yoongi menoleh sebentar dan menyeringai sebelum dirinya benar-benar menghilang dari sana. Hoseok terlihat senang sekali. Ikut dengan Yoongi setiap hari katanya? Bukankah itu hal yang bagus? Dia akan berusaha mendapatkan hati pria Min itu. Ya, Hoseok yakin dirinya bisa!
.
.
.
.
.Hoseok berjalan menuju gerbang kampus, dia sedikit terlihat lemas padahal pagi tadi baik-baik saja. Sepertinya dia sedikit tidak enak badan. Saat tengah asyik melamun, seseorang menghentikannya dan berdiri di depan pemuda Jung itu. Hoseok menatap orang itu yang ternyata adalah salah satu teman Yoongi.
"Um~ ada apa Sunbae?" Tanyanya.
Pria bernama Kim Seokjin itu menggelengkan kepalanya, "Kau yang waktu itu menyatakan cinta ke Yoongi bukan? Dia ingin bertemu denganmu." Ucapnya. Hoseok mengerutkan keningnya, apa dia sudah harus ikut dengan Yoongi ya?
"Baiklah. Dimana dia?" Tanya Hoseok.
"Ikut denganku." Ucap Seokjin dan pergi meninggalkan Hoseok. Jung Hoseok langsung mengikutinya. Mereka berjalan menuju lapangan basket yang ada di gedung bagian belakang. Memang Yoongi itu ketua klub basket disini, jadi kemungkinan dirinya sedang berlatih disana kan? Hoseok harus melakukan apa? Menyemangatinya? Berlagak seperti Cheers Leader? Jika ya, akan dia lakukan demi Yoongi.
Seokjin menghentikan langkahnya yang otomatis Hoseok juga ikut berhenti, dia dapat melihat Yoongi yang tengah bermain basket sendirian tanpa satupun temannya yang ikut.
"Eh, Yoongi kekasihmu sudah datang." Ucap salah satu teman Yoongi yang duduk tak jauh dari pandangan Hoseok. Yoongi menghentikan aktifitasnya dan menatap Hoseok. Dia mengayunkan tangannya seolah berkata 'kemarilah'. Hoseok menurutinya dan berjalan kearah Yoongi walaupun dia sedikit gugup.
Yoongi memainkan bola basket ditangannya dan melemparnya kearah Hoseok. Untung Hoseok sigap, dia bisa menangkapnya, "Ayo main basket denganku." Ucap Yoongi. Hoseok sedikit membulatkan matanya. Bermain basket? Dengan Yoongi yang seorang ketua klub Basket? Hoseok pasti sudah gila jika dia mengangguk dan menyetujuinya. Pertama, Yoongi itu tidak bisa dikalahkan bahkan dengan ketua klub lama. Kedua, Hoseok tidak bisa bermain basket! Mana mungkin Hoseok akan menang!
"T-tapi, aku tidak bisa bermain basket Sunbae." Ucapnya ragu-ragu. Dia melihat bagaimana ekspresi Yoongi. Semoga saja dia mengubah ucapannya.
"Bukannya tadi pagi Kau mau melakukan apapun? Ah payah sekali." Ucap Yoongi. Teman-teman Yoongi menertawakan Hoseok.
"Jadi apa Kau menyerah? Ya sudah pergi saja." Sambung Yoongi. Hoseok menelan ludahnya. Tidak, dia harus mau melakukannya walaupun dirinya harus memalukan diri sendiri. Setidaknya Hoseok berusaha agar Yoongi benar-benar mau menerimanya.
Hoseok menggigit bibir bawahnya, "B-baiklah. Aku mau." Ucapnya. Yoongi tersenyum miring, "Nah, begitu. Ayo Kau mulai duluan." Ucap Yoongi. Hoseok dengan ragu melepaskan tasnya dan meletakkannya di pinggir lapangan. Dia memulai permainannya walaupun sedikit aneh karena tak biasa melakukannya. Teman-teman Yoongi bertambah tertawa melihat cara Hoseok bermain. Begitu juga dengan Yoongi, dia tak menyangka ada orang yang tak bisa bermain basket. Padahal kan itu mudah.
Yoongi mengambil bola dari tangan Hoseok dengan gampangnya dan memasukkannya pada ring. Dia melakukan hal itu terus karena Hoseok tak tau cara mengambil bola dari lawan. Hingga pada poin ke 5, Yoongi berhenti bermain dan melihat Hoseok yang kelelahan.
"Payah. Tidak seru. Sudahlah." Ucap Yoongi. Dia melemparkan bola itu kepada Hoseok yang kelelahan dan berjalan menuju teman-temannya. Yoongi mengambil tasnya dan siap berjalan pergi meninggalkan Hoseok dengan tatapan sinis. Hoseok hanya bisa terdiam menerima perlakuan Yoongi.
Akhirnya Hoseok ditinggalkan sendirian ditengah lapangan basket itu. Tangannya meremas bola basket itu tanpa sadar. Sepertinya dia harus berlatih bermain basket agar tak mengecewakan Yoongi.
"Yoon, Kau tak kasihan kepadanya?" Tanya Seokjin kepada Yoongi saat mereka kini hanya berdua saja. Mereka ini saudara sepupu yang kebetulan tinggal di apartemen yang sama. Mereka memang biasa pulang dan berangkat ke kampus bersama-sama.
"Tidak. Siapa suruh berani menyatakan cinta kepadaku." Ucapnya. Seokjin menggelengkan kepalanya, adiknya ini tidak berubah sejak dulu.
"Ya ya terserah. Tapi jangan keterlaluan. Aku adalah orang pertama yang akan tertawa jika Kau bisa luluh dengannya." Ucapnya. Yoongi berdecak kesal kepada Seokjin.
"Tidak akan. Aku akan buat anak itu menyerah!" Ucapnya. Dia segera masuk ke mobilnya dan meninggalkan Seokjin yang tertawa melihatnya kesal.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
VERGIB MIR [End]
أدب الهواةWarning! This story contain BDSM, R4PE, 21+, TRAUMA. Be smart. Bagaimana caramu mendapatkan cinta? Boy x Boy