Epilog ㅡ Special

2.2K 175 102
                                    

.
.
.
.
.
.

4 tahun berlalu...

Yoongi bekerja sebagai manager di perusahaan papanya yang akhirnya beliau mau mendirikan cabang di Kota Seoul. Hoseok sendiri ia suruh untuk fokus mengurusi anak mereka, Min Yunho. Walaupun bukan anak kandung, tapi Yoongi sangat menyayangi anak pintar itu.

Ia mulai berjalan saat usianya 10 bulan dan sudah bisa berbicara ketika usianya 11 bulan. Hanya selisih sebulan saja.

Saat ini ia sudah dimasukkan ke grup taman kanak-kanak agar ia dapat belajar dengan baik.

Hari ini hari sabtu, Yunho tak ke sekolah karena sekolahnya hanya sampai hari jum'at dan kini ia sedang bermain di kamarnya. Hoseok sendiri tengah bermain laptopnya di meja.

"Papa.."

"Iya, kenapa?" Jawab Hoseok. Tapi ia tak menoleh kepada anaknya.

"Papa ayo main.." ajaknya.

Hoseok menghela nafas, "Papa lagi sibuk. Main sendiri dulu ya."

"Ottee..."

Yunho kembali memainkan permainannya sendirian. Memang sejak kelahiran Yunho, ia tak terlalu memperhatikannya. Dirinya merasa jika ia tak menginginkan anak itu. Tapi Yoongi mempertahankannya. Walaupun Yoongi tahu dan paham, tapi sebisa mungkin kepala keluarga itu mendekatkan Yunho kepada papanya.

Yunho berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil alat gambar disana karena ia bosan. Tangannya mulai melukis kedua ayahnya dengan dirinya berada di gendongan sang papa. Simple, tapi baginya itu sangat indah.

"Hihi~ Unho sayang papa banyak-banyak!!!" Ucapnya. Ia langsung membaringkan dirinya diatas boneka kumamon hadiah dari sang daddy saat umurnya 3 tahun dengan gambaran tadi yang dia peluk. Lama kelamaan Yunho tertidur dengan sendirinya.

Min Yoongi baru saja pulang setelah hari ini bekerja lembur. Banyak permintaan dari konsumennya minggu ini jadi ia harus menurutinya.

"Sayang, daddy pulang~" panggil Yoongi ketika ia masuk ke rumahnya. Tapi ia tak mendengar suara anaknya yang membalas panggilannya. Apa sedang tidur?

Akhirnya Yoongi mendudukkan dirinya di ruang tengah sembari melonggarkan dasinya. Minggu depan ia akan berkunjung ke cabang lain di Gwangju. Tapi ia masih bingung bagaimana dengan anak dan istrinya. Hoseok tak mau menidurkan Yunho sedangkan Yunho juga tak bisa tidur tanpa dirinya.

Setelah beberapa menit ia beristirahat disana, Yoongi segera naik ke kamar untuk menemui anak serta istrinya. Ketika ia membuka pintunya, ia bisa melihat istrinya yang tertidur di meja dengan laptop yang masih terbuka dan anaknya yang berada di kasur lantai memeluk bonekanya.

Yoongi tersenyum dan mendekat kepada Yunho. Ia mengelus surai sang anak pelan-pelan agar ia tak terbangun. Matanya tertuju kepada sebuah gambar yang berada di pelukannya. Yoongi meraih gambaran itu.

"Yunho.." gumam Yoongi. Ia langsung meraih tubuh anaknya dan ia baringkan ke kasurnya. Setelah itu Yoongi mendekati sang istri.

"Sayang, bangun." Panggil Yoongi. Hoseok tak bergeming, ia malah membalikkan wajahnya dari Yoongi.

Si Min menarik nafasnya panjang sekali. Akhirnya mau tidak mau dirinya harus memindahkannya. Yoongi menggulung lengan bajunya sebelum ia menggendong sang istri. Dia membaringkannya di dekat sang anak dan memposisikan Yunho dipelukan sang papa. Biarkan saja dulu seperti ini sebentar. Pikirnya.

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang