.
.
.
.
.
.Hari ini wisuda Yoongi tengah berlangsung. Sejak pagi tadi jantungnya tak bisa di kendalikan akibat terlalu gugup padahal Hoseok dan kedua orang tuanya sudah berkata jika semuanya akan lancar. Dan benar, acara hari ini lancar hingga selesai. Yoongi tersenyum puas dan bernafas lega. Dia menatap pemuda Jung di sampingnya yang sejak tadi tersenyum melihatnya.
"Selamat karena sudah wisuda~" Ucapnya. Yoongi ikut tersenyum dan mengangguk. Dia menarik tubuh Hoseok agar lebih dekat dengannya.
"Terima kasih, sayang."
"Yoongi, kau jadi ke Daegu kan?" Tanya sang Ayah.
Hoseok mengerutkan keningnya, memangnya kekasihnya akan kembali ke Daegu setelah lulus? Kenapa dia tidak tau?! Maksudnya Yoongi ingin meninggalkannya begitu ya?
"Iya pa. Tapi aku tak bisa pulang bersama. Aku nanti saja."
"Baiklah~ hati-hati ya~"
Teman-teman Yoongi baru saja selesai dan menemuinya serta menyapa kedua orang tua temannya itu. Seokjin menghampiri paman dan bibinya. Mereka mengobrol bersama sebelum orang tua masing-masing pulang karena anak mereka masih ingin merayakannya. Mereka menuju ke kafe terdekat. Pemuda Min di samping Jung itu menatap kekasihnya yang hanya diam saja. Bahkan membuang pandangan darinya.
"Chagiya, pulang sekarang atau nanti?"
"Aku terserah saja."
Yoongi semakin bingung dibuatnya. Dia kembali menatap kepada teman-temannya.
"Akhirnya~ sudah tidak akan memikirkan tugas lagi~" Ujar Jungkook lega.
"Benar. Tadi pagi sebelum berangkat badanku gemetar." Ucap Kihyun.
"Oh iya, kalian mau kerja dimana?" Tanya Jimin yang baru saja dari kamar mandi.
"Aku akan ke Jepang. Mama sudah cerewet." Ucap Jungkook.
Mereka menatap satu sama lain kemudian menatap Seokjin. Yang ditatap mengerutkan keningnya karena merasa aneh.
"Apa?"
"Kau kan sudah mau menikah, ya?"
Seokjin mengangguk, "Kalian harus datang."
"Disini atau di kampung halamanmu?" Tanya Taehyung.
"Disini, Namjoon kan masih kuliah."
Mereka mengangguk-anggukan kepalanya. Kemudian mengalihkan pandangannya kepada Yoongi yang hanya bisa diam saja.
"Aku kerja." Ucapnya tiba-tiba.
"Dimana?" Tanya Jackson.
"Entah. Papa menyuruhku meneruskan perusahaan. Tapi entahlah."
"Jadi kau kembali ke Daegu?"
Yoongi menganggukkan kepalanya.
"Hyung, aku mau pulang duluan ya?" Ucap Hoseok.
"Eh kenapa pulang?" Tanya Kihyun.
"Tidak apa-apa Sunbae. Aku harus mengerjakan tugas karena besok dikumpulkan. Aku lupa hehehe..."
"Oh begitu..."
"Kalau begitu aku juga sekalian pulang saja. Mau menemui kekasihku." Ucap Jungkook yang baru saja berdiri dan memakai tasnya.
"Hati-hati.."
Yoongi menatap Hoseok yang baru saja ikut memakai jaketnya. Dia ini kenapa sebenarnya?!
"Mau kemana?"
"Pulang."
Yoongi menghela nafas, "Ya sudah. Ayo bersamaku. Ku antar."
"Tidak usah hyung. Aku sendiri saja. Lagipula kan hyung mau pindah, jadi kumpul saja dulu dengan sunbae."
"Astaga.. aku masih lama ke Daegu. Lagipula sebentar lagi pernikahan Seokjin Hyung."
Hoseok mengerucutkan bibirnya, "Iya aku tau."
"Ya sudah ayo. Kami duluan ya? Jika besok ingin main, bilang saja." Ucap Yoongi. Mereka menganggukinya. Akhirnya Yoongi mengantar Hoseok pulang menuju rumahnya. Dalam perjalanan, tak ada pembicaraan sama sekali. Keduanya hanya diam saja tanpa mau berbicara sepatah katapun.
"Sayang, kau ini kenapa sebenarnya? Sejak tadi mendiamkanku."
"Aku tidak apa-apa hyung."
"Tidak. Pasti ada yang kau pikirkan."
"Tidak kok."
Yoongi menghela nafas, dia merubah posisinya menjadi berbaring dengan paha Hoseok sebagai bantalannya. Padahal mereka ada di ranjang kamar tidur Hoseok.
"Tidur sendiri... Itu ada bantal!"
"Tidak mau. Kau saja tak mengatakan ada apa."
Hoseok menghela nafas berat.
"Ayo cerita dulu."
"Tidak. Hanya kesal saja karena hyung mau kembali ke Daegu tapi tak bilang kepadaku. Kau mau meninggalkanku ya?"
Yoongi tersenyum mendengar ucapan Hoseok, ternyata itu alasannya? Apa dia belum bilang kalau dirinya mau mengajak kekasihnya kesana?
"Loh? Memang aku belum bilang kepadamu?"
"Jika tau jawabannya, tak usah bertanya!" Ujar Hoseok semakin kesal.
Pemuda Min itu membangunkan dirinya dari posisinya berbaring dan segera menatap kekasihnya. Dia gemas sekali melihat Hoseok yang kesal dan sedang cemberut seperti saat ini.
"Iya-iya maaf~. Ku pikir aku sudah bilang. Aku ke Daegu juga karena ingin melihat perusahaan papa, sayang. Aku juga mau mengajakmu, jadi kau bisa melihat kampung halamanku."
Hoseok melirik Yoongi sedikit dan kembali menatap ke arah lain, "Tidak bohong?!"
"Tidak~ mana mungkin aku berbohong."
Yoongi mengelus surai Hoseok lembut dan menciuminya. Sedangkan si Jung sendiri sedikit malu karena sudah salah paham dengan kekasihnya.
"Maaf." Ucap Hoseok dan bersandar pada tubuh milik si Min. Yoongi menganggukinya. Kekasihnya lucu juga jika sedang seperti ini. Hoseok memejamkan matanya karena sedikit mengantuk, biarkan saja Yoongi menahan beban berat di bahunya. Itu sebagai balasan karena membuatnya kesal.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
VERGIB MIR [End]
Fiksi PenggemarWarning! This story contain BDSM, R4PE, 21+, TRAUMA. Be smart. Bagaimana caramu mendapatkan cinta? Boy x Boy