Hari ini Hoseok berangkat kuliah seperti biasanya karena sudah hampir seminggu ini dia absen. Jika dia tidak berangkat, bisa-bisa nilainya akan turun. Tapi jujur saja, Hoseok belum siap jika nanti bertemu Yoongi. Dia tidak tau kenapa dirinya menjadi tidak mau bertemu dengannya.
Langkah kaki si Jung terdengar di koridor kampus yang masih sedikit sepi. Dia sengaja berangkat lebih awal dari jam kuliahnya karena tak ingin mengambil resiko bertemu dengan Yoongi. Namun langkah kaki tersebut berhenti ketika seseorang memanggilnya. Bukan suara Yoongi, tapi rasanya suara itu familiar. Segera pemuda Jung itu menoleh dan mendapati salah satu teman Yoongi berdiri tak jauh dari pandangannya. Benar, dia orang yang paling dekat dengan Yoongi. Sosok Yoo Kihyun itu mendekat kepadanya sambil tersenyum. Tumben sekali dia sendiri, kemana Yoongi dan yang lainnya? Batin Hoseok bertanya.
"A-ada apa Sunbae?" Tanya Hoseok.
"Bisa bicara sebentar? Kelasmu masih lama kan?"
Hoseok menggigit bibir bawahnya, ragu. Dia merasa ragu untuk ikut dengan Kihyun karena takut jika dirinya membawa Hoseok menemui Yoongi. Dia masih marah kepada sosok Min itu.
"Tenang saja. Aku tak mengajakmu bertemu Yoongi. Dia tidak berangkat." Ujar Kihyun.
Dahi Hoseok berkerut, Yoongi tak berangkat kuliah? Kenapa? Apa dia sakit?
"Baik Sunbae."
Mereka berjalan menuju ke rooftop yang dulu pernah dijadikan Hoseok dan Yoongi tempat bertemu. Mereka duduk di kursi putih menghadap kepada indahnya kota Seoul. Tidak ada pembicaraan sama sekali selama hampir 10 menit. Hoseok jadi bertanya-tanya, sebenarnya apa yang ingin Kihyun katakan.
"Hoseok, bagaimana kabarmu? Ku rasa aku tak melihatmu hampir seminggu ini."
"A-aku baik Sunbae."
"Oh oke.."
Suasana kembali hening. Kihyun ini tidak biasa berbasa-basi jika mengobrol. Biasanya dia akan langsung kepada intinya. Tapi kenapa hari ini terasa susah sekali dan jawaban oke tadi, sepertinya bukan pilihan yang tepat.
Dia memijat pangkal hidungnya dan menghela nafas sekali, "Langsung intinya saja ya. Aku tidak bisa berbasa-basi." Ucapnya. Hoseok menatap kakak tingkatnya dengan tanda tanya karena tak paham apa maksud darinya.
"Begini, aku tau kau pasti mendengar ucapan anak-anak waktu di apartemen Yoongi. Itu yang membuatmu pergi begitu saja dan tak berangkat kuliah bukan?"
Sembari menarik nafas, Kihyun kembali berkata, "Aku ingin bilang kepadamu jika kau salah paham." Ucapnya.
"Maksudnya? Aku jelas mendengar Sunbae dan yang lain berkata jika Yoongi Hyung menjadikanku taruhan. Aku tidak mungkin salah dengar." Ucap Hoseok penuh keyakinan.
"Benar. Kau tak salah dengar. Mau aku ceritakan sedikit, bagaimana Yoongi pernah menjadikanmu taruhan?"
Apa maksud dari kata pernah? Berarti benar bukan dugaannya?!
"Tidak Sunbae. Aku tak mau mendengar apapun lagi."
"Tapi kau benar-benar harus mendengarnya. Aku tak mau kalian tersakiti seperti ini karena salah paham yang tak berujung."
Pemuda Jung itu kembali menggigit bibir bawahnya. Apa dia siap mendengar penjelasan Kihyun? Bagaimana jika benar dirinya salah paham? Lalu Yoongi? Pasti dia kecewa sekali saat tau Hoseok tak mau mendengarkannya waktu itu.
"Baiklah."
Kihyun tersenyum, dirinya mulai menceritakan semuanya dari awal sejak Hoseok menyatakan cinta kepadanya. Bagaimana Yoongi yang mulai sering melamun saat tengah bermain bersama. Bagaimana dia menerima tawaran untuk menjadikan Hoseok taruhan demi tugasnya, padahal Pemuda Yoo Kihyun dan teman-temannya hanya ingin membuatnya jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERGIB MIR [End]
FanfictionWarning! This story contain BDSM, R4PE, 21+, TRAUMA. Be smart. Bagaimana caramu mendapatkan cinta? Boy x Boy