Part 14

1.7K 204 9
                                    

Hari ini hari ketiga Hoseok belajar basket dan dia sudah sedikit paham bagaimana cara bermain permainan olahraga itu. Dia tengah bermain bersama Namjoon saat ini. Sudah hampir 4 harian Hoseok tidak ikut dengan Yoongi. Mereka hanya sekedar bertemu dan menyapa saja saat di kampus. Yoongi juga tidak menyuruh dirinya melakukan hal-hal aneh.

Jam menunjukkan pukul 11 siang, Hoseok mengajak Namjoon untuk berhenti dan beristirahat. Mereka duduk di pinggiran lapangan dan meneguk minuman masing-masing.

"Hoseokㅡah, kau mau kemana akhir pekan ini?" Tanya Namjoon sehabis meminum minumannya. Hoseok yang masih meneguk air minumnya langsung menoleh.

Dia menarik nafasnya, "Akhir pekan, ya? Sepertinya aku tidakㅡ eh aku disuruh ke tempat Bibi Min. Dia akan kembali ke Daegu katanya." Ucap Hoseok sambil menepuk jidatnya. Dia lupa jika Mama Yoongi akan kembali ke Daegu.

Sedangkan Namjoon yang mendengar ucapan Hoseok langsung mengerutkan keningnya, siapa itu Bibi Min? Dia baru pertama kali mendengarnya.

"Siapa?" Tanyanya.

Hoseok terkekeh, "Hehehe~ Bibi Min itu Mamanya Yoongi Sunbae." Ucap Hoseok.

Namjoon hanya berucap oh dan mengangguk-anggukan kepalanya. Dia mengalihkan pandangannya ke arah 2 anak kecil yang tak jauh dari hadapan mereka. Seketika Namjoon teringat dengan masa kecil mereka.

"Seok, apa kau ingat kita saat kecil?" Tanya Namjoon.

Hoseok mengangguk, dia juga menatap anak-anak yang ada didepannya.

"Saat itu kau pemalu sekali Seok. Berbeda dengan yang sekarang." Ucap Namjoon.

"Hei, apa maksudmu?" Ucap Hoseok tidak suka. Apa maksud Namjoon itu dirinya sudah tak punya malu, begitu?

Namjoon terkekeh geli melihat ekspresi Hoseok, "Tidak, bukan seperti yang kau pikirkan maksudku. Hanya saja semakin dewasa, kau sudah tidak takut apapun. Kau dulu tidak begitu. Bahkan kau saja takut dengan ulat yang menempel disepatumu." Ucap Namjoon. Hoseok mengerucutkan bibirnya. Itu adalah aib, kenapa Namjoon malah membukanya.

"A-aku masih takut, kok. Tapi sudah tidak seperti dulu. Bukankah katamu aku harus percaya diriku sendiri?" Ujar Hoseok. Namjoon tersenyum dan mengangguk.

"Tentu. Kau memang harus begitu. Aku jadi tidak khawatir lagi." Ucap Namjoon.

Hoseok menggigit bibir dalamnya, Namjoon belum tau kejadian beberapa hari lalu karena dia tak menceritakannya. Juga kejadian saat Namjoon menemukan Hoseok. Dia tidak menceritakannya sama sekali. Apa kalau dia bercerita, Namjoon malah menjadi khawatir? Dia tidak mau terus merepotkan Namjoon.

"Namjoonㅡah..." Panggil Hoseok. Namjoon menoleh dan menaikkan satu alisnya.

"A-apa kau ingat kejadianku saat kita masih SMP?" Tanya Hoseok dengan ragu.

Namjoon mengerutkan keningnya dan mengangguk. Kenapa Hoseok tiba-tiba membahas hal itu? Padahal dia tau, dirinya tak bisa menahan sakit saat teringat hal itu.

"Tiba-tiba membahas hal itu, ada apa?" Tanya Namjoon.

Hoseok menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis, "Aku ingin jujur dan bercerita kepadamu. Tapi kau jangan marah dan terlalu khawatir." Ucap Hoseok.

Namjoon kembali mengangguk, "Memang apa?"

"Be-belum lama ini aku mengalami hal itu lagi. Tidak hanya sekali, tapi dua kali di tempat yang sama." Ucap Hoseok menunduk. Namjoon membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang diucapkan Hoseok.

"Kenapa tak cerita, Hoseok! Kau tau bukan, hal itu pelecehan! Harus dilaporkan!!" Ucap Namjoon marah.

Hoseok memejamkan matanya. Benarkan, Namjoon terlihat marah sekali.

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang