Part 33

1.5K 174 33
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Sehari sebelumnya...

Yoongi tengah mendengarkan rencana teman-temannya tentang ulang tahun Hoseok besok. Dia kurang setuju dengan rencana yang Kihyun dan Taehyung buat. Itu sedikit berlebihan apalagi melibatkan rumah sakit dan dokter. Yoongi hanya ingin meminta yang sederhana saja. Tapi mereka malah setuju dan membuat kesepakatan.

Disana juga ada Namjoon juga Seokjin. Sahabat Hoseok mau diajak membuat surprise setelah Seokjin membujuknya. Tak apalah, sesekali Hoseok harus merasakan kejutan kan? Dia tak pernah mau dirayakan saat ulang tahun sebelumnya. Jadilah akhirnya dia setuju.

Setelah deal dengan rencana itu, Yoongi segera pulang karena tak mau membuat kekasihnya menunggu. Dia sudah berjanji untuk menemani sang kekasih menonton film di apartemennya malam ini. Mungkin Hoseok ingin Yoongi menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat kepadanya. Inginnya sih, tapi karena rencana tadi, Yoongi sebisa mungkin menahan ucapannya dulu walaupun sepanjang mereka menonton film Hoseok terlihat kesal. Lucu juga anak itu jika sedang kesal, pikir Yoongi.

Hoseok menyeka air matanya setelah Yoongi menceritakan semuanya dari awal. Dia kesal dengan Yoongi dan yang lain, kenapa harus sampai begitu jika ingin membuat kejutan. Hoseok jadi panik tak karuan. Dia sudah takut dengan hal-hal yang tak diinginkan, tapi malah ternyata itu hanya sebuah prank.

"Dasar jahat." Ucap Hoseok sambil mengerucutkan bibirnya. Yoongi terkekeh dan merangkul kekasihnya yang tengah duduk disampingnya. Pemuda Min itu mengusak surai si imutnya yang masih merasa kesal.

"Hoseok lucu sekali tadi." Ujar Kihyun sambil tertawa.

"Tidak boleh tertawa!" Ucap Hoseok.

Yoongi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, dia mengambil sesuatu di kantungnya dan memberikannya kepada Jung Hoseok.

"Ayo buka. Mumpung disini ada banyak orang."

"Ini apa?"

"Buka saja."

Hoseok menatap Yoongi yang tengah tersenyum dan teman-teman serta Bibi Min yang duduk bersama mereka. Pemuda Jung itu lekas membuka kotak yang baru saja diberikan Yoongi. Saat itu juga Hoseok terkejut, cincin?

"Cincin?"

Hoseok menatap Yoongi yang mulai bersimpuh di hadapannya. Dia jadi merasa tidak enak, apalagi disini tidak hanya berdua saja. Yoongi meraih kedua tangan Hoseok dan dia genggam erat. Dirinya juga tersenyum.

"Chagiya, selamat ulang tahun ya. Maaf karena membuatmu kesal dan khawatir."

"I-iya Hyung. Ti-tidak apa-apa. Jangan seperti ini, aku malu."

"Kenapa malu? Aku ingin berbicara serius kepadamu."

Hoseok menatap sang kekasih bingung. Sedangkan Yoongi menoleh ke belakang untuk menatap Mama dan teman-temannya. Mereka terlihat antusias sekali. Dirinya kembali menatap kekasih manisnya.

"Mau bicara apa, Hyung?" Tanyanya.

Setelah menarik nafas dalam, Yoongi meraih kotak cincin di samping Hoseok dan menatap Hoseok dengan serius.

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang