Part 34🔞

2.7K 184 21
                                    

Hari terus berganti hingga tak terasa besok Yoongi sudah wisuda. Dia senang karena bisa menyelesaikan kuliahnya dengan baik. Jantungnya berdetak 2 kali lipat saat ini, bukan karena gugup dirinya besok diwisuda. Tapi karena kekasihnya yang sejak tadi memeluknya. Mereka ini sedang menonton tv di apartemen Yoongi. Sejak mereka sampai di sana, Hoseok tak kunjung melepaskan pelukannya kepada Yoongi.

"Chagiya, kau ini kenapa hm..?" Tanya Yoongi. Hoseok hanya menggelengkan kepalanya saja. Dia juga tak mengerti kenapa, hanya saja dia ikut senang sekali melihat Yoongi yang sudah lulus.

"Tidak, Hyungie. Aku tidak apa-apa."

"Sejak tadi kau memelukku, biasanya tak pernah seperti ini."

Hoseok mengerucutkan bibirnya lucu, dia segera melepaskan pelukan Yoongi dan menatapnya kesal.

"Ya sudah kalau tak boleh." Ujarnya. Dia menyandarkan punggungnya dan menatap lurus ke depan. Yoongi terkekeh melihat kekasihnya yang ngambek. Dia mendekatkan wajahnya dan segera meraup bibir manis itu. Hoseok sendiri sampai terkejut tiba-tiba mendapat serangan dari kekasihnya. Yoongi terus memperdalam ciumannya hingga suasana ruangan itu menjadi panas.

Karena merasa posisinya kurang enak, Yoongi menarik sedikit tubuh Hoseok dan membaringkannya di sofa. Dia kembali mencium Hoseok. Si Jung sendiri mati-matian mencoba mengimbangi ciuman Yoongi. Dia mengalungkan tangannya di leher Yoongi yang berada diatasnya.

Suara ciuman keduanya mendominasi ruangan, Yoongi yang terus melesatkan lidahnya ke dalam mulut Hoseok. Mengabsen setiap giginya dan mengajak lidah Hoseok bergulat. Setelah puas dengan bibir Hoseok, Yoongi beralih menuju wajahnya sebelum leher milik Hoseok. Diciuminya seluruh inci wajah manis sang kekasih, lalu turun menuju leher indahnya. Dia mencium aroma tubuh Hoseok yang sangat khas dan selalu membuatnya mabuk. Hoseok sendiri menikmati sentuhan Yoongi. Ini kali pertama mereka ciuman hingga seperti ini. Rasanya hangat.

Tok..

Tok..

Tok..

Yoongi mendengus pelan, padahal dia belum jadi mencium leher Hoseok dan menandainya. Ketukan pintu tadi mengganggu aktifitas mereka. Hoseok terkekeh melihat wajah kekasihnya yang tengah kesal.

"Sana bukain pintu dulu." Ucap Hoseok mengelus pipi Yoongi. Pemuda Min itu menekuk bibirnya, namun dia tetap membukakannya setelah berhasil mengecup bibir Hoseok.

Yoongi melihat Seokjin yang berdiri di depan pintunya bersama Namjoon. Dia menyuruh keduanya masuk dan duduk bersama Hoseok.

"Eh Namu...?" Ucap Hoseok ketika melihat sahabatnya datang. Namjoon tersenyum.

"Ada apa Hyung?"

"Tidak kok. Hanya ingin memberi ini."

Seokjin mengulurkan sebuah undangan kepada keduanya. Hoseok membuka perlahan kertas tersebut dan terkejut sekali. Dia langsung menatap sahabatnya.

"Eh menikah? Tiba-tiba sekali? Kapan kalian resmi berpacaran?"

"Kami tak berpacaran. Seokjin Hyung tak suka dengan hubungan seperti itu. Ya sudah, ku lamar saja sekalian. Aku sudah pernah bilang kepadamu." Ujar Namjoon.

"Jadi dulu itu maksudnya Jin Hyung?"

Namjoon mengangguk. Yoongi membaca tanggal pernikahan mereka. Minggu depan ya? Cepat sekali padahal besok mereka baru wisuda.

"Mama sudah tau belum Hyung?" Tanya Yoongi kepada sang kakak.

"Sepertinya sudah. Papa bilang beliau dan Mama sudah memberitahu Bibi dan Paman Min. Mereka berdua besok kemari kan?"

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang