Part 22

1.6K 205 8
                                        

Yoongi membuka matanya tepat pukul setengah tujuh pagi. Dia merasa pusing sekali dan merasa asing dengan kamarnya. Tunggu, ini bukan kamarnya tapi ini ruang tamu. Sejak kapan dia tidur disana?

Yoongi menoleh saat mendengar hembusan nafas teratur dari seseorang. Hoseok? Dia tertidur disampingnya tanpa berbaring. Dia tidur dengan posisi duduk ya sejak semalam?

Yoongi bangun dari posisinya dan menatap kekasihnya yang sama sekali tidak terganggu tidurnya. Imut sekali. Tapi kenapa dia bisa disini? Yoongi mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Sepertinya dia mabuk dan tidur dipaha Hoseok. Yoongi ingat bagian itu. Pemuda Min itu menghela nafas dan memijat pangkal hidungnya.

"Hoseok.. Hoseok.. kenapa tak tidur di kamar?!" Gumamnya. Ya walaupun dia kesal sekali dengan kekasihnya karena dia ingkar janji. Tapi dia juga tidak tega kalau dirinya harus tidur disini seperti itu. Apa tubuhnya tidak sakit?

Yoongi mengelus surai Hoseok pelan agar dia tidak bangun. Dia tersenyum menatap kekasihnya.

"Manis." Gumamnya.

"Chagiㅡya, bangun. Ayo pindah ke kamar." Panggil Yoongi. Dia mencoba membangunkan sang kekasih.

Namun Hoseok tidak lekas bangun, dia malah menyamankan posisinya. Yoongi menghela nafas.

"Hoseokㅡah, bangun." Panggil Yoongi sekali lagi. Kali ini dia menyertakan mencubit pipi chubby itu. Merasa terganggu, akhirnya Hoseok membuka matanya dan mendapat tatapan dari kekasihnya. Dia terkejut saat Yoongi ternyata sudah bangun. Jam berapa ini?

Hoseok mencari ponselnya dan melihat jam disana. Seketika matanya terbuka lebar karena melihat angka di layar ponselnya. Dia terlambat kuliah!

Yoongi menatap heran si imut di depannya, kenapa dia panik sekali? Membuatnya bertambah pusing saja. Saat Hoseok berdiri, tangan Yoongi meraih tangan Hoseok dan membuatnya terjatuh di pelukannya.

"Uwaahh...!"

Hoseok terkejut dan memejamkan matanya. Dia tak berani menatap Yoongi yang tepat di depannya. Pemuda Min itu malah terkekeh kecil melihat kekasihnya yang benar-benar menggemaskan.

"Buka matamu. Kenapa kau menutup mata seperti itu?" Ucap Yoongi. Hoseok menggelengkan kepalanya. Bau alkohol masih tercium dari aroma Yoongi. Dia kurang menyukainya.

"Ya sudah, tak ku lepaskan." Ucap Yoongi.

Hoseok megerucutkan bibirnya dan perlahan dirinya membuka matanya. Dia menatap Yoongi dari jarak beberapa senti saja. Jantungnya berdegup kencang sekali, masih belum terbiasa jika mereka sedekat ini.

"Jelaskan, kenapa kau tidur disini dan bukannya di kamar?" Tanya Yoongi.

Hoseok menggelengkan kepalanya, "Karena Yoongi Hyung tertidur disini. Aku tidak mungkin meninggalkan Hyungie." Jawab Hoseok pelan.

"Dan kau membiarkan dirimu sendiri tidur dengan posisi duduk? Dasar bodoh." Ucap Yoongi. Hoseok kembali mengerucutkan bibirnya. Dia kan hanya ingin menjaga Yoongi sepanjang malam karena sejak dia tertidur di pahanya semalam, dirinya mengeluh pusing beberapa kali.

Hoseok mencoba menarik tubuhnya dari Yoongi namun pria Min itu tak juga melepaskannya.

"Hyung... Bisa kau lepaskan sebentar? Aku ingin berbicara." Ucap Hoseok.

Yoongi menaikkan satu alisnya, "Katakan." Jawab Yoongi singkat. Dia tak melepaskannya.

"Aku ingin minta maaf soal kemarin karena tak datang di pertandinganmu." Ucap Hoseok.

"Kau ingkar janji."

Hoseok membuka matanya lebar-lebar, "A-aku tau.. Tapi aku bukannya sengaja! Ke-kemarin Namjoon kecelakaan dan dibawa ke UGD, aku khawatir kepadanya." Ucap Hoseok memelan. Dia bisa melihat reaksi Yoongi yang kurang suka. Yoongi hanya menghela nafas saja.

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang