Part 32

1.4K 176 20
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Hoseok. Pemuda Jung itu sangat senang karena tahun ini dia sudah memiliki kekasih yang sangat dinantikannya. Namun tak sesuai ekspektasi yang dia harapkan, Yoongi sampai siang ini belum mengucapkan selamat kepadanya. Padahal sejak semalam dia menunggunya. Hoseok juga sudah memberinya sebuah kode tapi pemuda Min itu tetap saja tak paham.

Seperti semalam saat mereka menonton tv, pas sekali acaranya adalah ulang tahun seorang wanita pemeran utama di film itu. Pasangannya memberikannya ucapan selamat. Tak hanya itu, pria yang menjadi lawan main wanita itu menyiapkan segala macam makan malam untuk merayakan ulang tahun pasangannya. Tidak mewah, tapi sangat menyentuh. Apalagi ketika si pria memberikan cincin sebagai hadiahnya. Setelah selesai makan malam, keduanya menghabiskan malam itu dengan berpelukan hingga pagi hari.

Hoseok sesekali melirik kekasihnya yang tengah merangkulnya. Tidak ada ekspresi sama sekali. Yoongi tak menunjukkan dia peduli dengan adegan itu atau tidak. Tapi sepertinya memang tidak. Padahal dia juga sudah berbasa-basi membahas hal-hal yang menyinggung hari ulang tahun.

Hoseok mendengus kesal di kamarnya. Pagi tadi juga Yoongi bersikap seperti biasanya. Sepertinya dia memang lupa ya? Akhirnya Hoseok hanya bisa memahaminya saja walaupun sejujurnya dia sedikit kesal. Tangannya meraih ponsel yang baru saja berdering. Ternyata Yoongi. Padahal saat di kampus tadi, Yoongi berkata jika akan ada kelas tambahan jadi tak bisa mengantarnya pulang. Dan saat Hoseok akan pulang tadi, dia mengecek sebentar kelas Yoongi. Benar, ada kelas tambahan dia tak berbohong. Pemuda Jung itu segera mengangkat telfonnya.

"Halo?"

"Chagiya, sedang apa? Kau sudah sampai rumah kan?"

"Hm, iya. Kenapa Hyung?"

"Tidak. Aku baru selesai kelas. Hanya ingin bertanya, sejak pagi wajahmu murung sekali. Kenapa hm?"

"Tidak ada kok. Badanku hanya sedikit tidak enak. Apa belum perjalanan pulang?"

"Ini sudah di mobil. Aku mengabarimu dulu, aku ke rumah ya?"

"Tidak usah Hyung. Sebaiknya kau cepat pulang dan istirahat saja."

"Kau yakin? Padahal aku merindukanmu."

Hoseok menahan senyumannya karena masih kesal, "Dasar. Besok juga bertemu."

"Baiklah-baiklah.. Kalau begitu ku matikan dulu. Jangan lupa makan sayang."

"Iya.."

Yoongi mematikan sambungan telfon tersebut dan segera mengendarai mobilnya. Sedangkan Hoseok meletakkan kembali ponsel pintar itu. Yoongi benar-benar lupa ya? Pemuda Jung itu mendengus pelan dan menutup matanya. Dia ingin tidur saja sampai besok pagi agar tak merasa kesal. Tidak apa-apa, tahun-tahun kemarin juga hanya Namjoon yang mengucapkannya selamat. Sepertinya satu-satunya orang yang akan memberikan ucapan selamat hanya Namjoon. Dia juga sudah mengucapkannya pagi tadi.

Baru beberapa menit terlelap dalam tidurnya, Hoseok kembali membuka matanya kala panggilan telfon kembali berdering. Yoongi lagi? Padahal baru saja mereka selesai telfon. Apa serindu itu Yoongi kepadanya?

"Halo Hyung? Apa sudah sampai?"

"Halo? Ini dengan siapa ya? Maaf, saya menghubungi nomor terakhir di catatan panggilan pemilik ponsel ini. Dia kecelakaan dan saya tidak tau harus menelfon siapa. Apa anda keluarganya? Tolong segera datang ke rumah sakit xxx. Kami membawanya ke UGD." Ucap seseorang di seberang sana. Suaranya terlihat khawatir sekali. Hoseok yang baru saja mendengarnya sangat sangat terkejut. Kekasihnya kecelakaan? Bagaimana bisa? Padahal baru beberapa menit yang lalu mereka dalam panggilan telfon.

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang