Prolog

8.8K 620 64
                                    

Velibra Mikayna Denhard.

Gadis itu biasa dipanggil Vey oleh orang-orang, kecantikannya memang sudah tidak dapat diragukan lagi, sosok Vey memang selalu menjadi incaran kaum Adam.

Entah sudah berapa banyak lelaki yang ingin mendekati Vey untuk dijadikan pacarnya. Namun, apalah daya jika dirinya saja dijaga ketat oleh para saudaranya.

Boro-boro mau dekat, berpapasan dijalan dan memberi senyuman saja, Rayi dan Theo akan marah.

Pernah kejadian, Vey pulang jam enam sore. Diajak jalan teman cowok, besoknya, si cowok itu masuk rumah sakit. Babak belur dihajar Rayi, memang, diantara keponakannya, hanya Rayi yang paling brutal, emosional, keji, dan galak.

"Rayi, anterin Vey beli buku dong. Novel Vey udah habis," kata Vey merengek.

"Lo makan?" Tanya Rayi datar.

"Ih, enggak gitu. Udah habis Vey baca semua, mau yang baru, boleh ya?" Balas Velibra.

"Ogah, males. Sono ngajak si Panji aja," kata Rayi.

"Dih, nggak mau!" Tolak Velibra mentah-mentah.

Panji? Hmm, dia itu tetangga Velibra. Yang punya masa suram waktu mereka masih kecil.

Panji itu tipikal yang sebelas dua belas dengan Rayi, hanya bedanya, Panji lebih kejam. Velibra yang notabene-nya gadis yang mudah bergaul, sontak akan dibuat kincep jika sudah bertemu Panji.

"Yaudah kalau gitu, di rumah aja," kata Rayi.

"Vey beli sendiri kalau gitu. Biar nanti Vey diculik!" Kata Velibra.

Sontak Rayi yang masih asik pada game nya langsung menoleh garang ke arah Velibra yang justru tengah mengerucutkan bibirnya kesal.

"Buruan ganti baju, gue anterin," katanya.

Segaris bulan sabit tercipta begitu Velibra mendengar itu.

"Nah gitu dong, Vey doain biar Rayi nggak jomblo lagi habis ini," kekeh Velibra yang kemudian memeluk Rayi.

"Nggak mungkin, gue mau jomblo aja sampe kerja nanti, biar kaya Om Farrel," kata Rayi.

"Ngimpi lo ah, yang ada tuh ya. Lo jadi seret jodoh, sifat lo aja nggak jauh beda sama patung, anyep," kata Velibra meledek.

"Sembarangan lo ya kalau doain orang, gue tempeleng terbang lo," kata Rayi.

"Vey aduin Papa ah, biar Rayi ditempeleng balik," kekeh Velibra.

"Dasar tukang ngadu!" Cibir Rayi.

"Biarin wle!" Balas Velibra menjulurkan lidahnya.

"Yaudah sana keluar dulu, Vey mau ganti baju," katanya mengusir Rayi.

"Males gue, udah PW," tolak Rayi.

"Ih nggak mau, pokoknya Rayi keluar! Nanti Rayi modus liat-liatin Vey lagi," kata Velibra.

"Dih kaya nggak ada yang lain aja sih Vey, lagian badan tepos kaya lo yang mau diliatin apanya sih," kata Rayi.

"PERGIIIIII!!!!!" Teriak Velibra sembari melempar bantal ke arah Rayi.

Rayi yang mendapat perlakuan itu justru dibuat tertawa.

Seperti berada di dalam negeri dongeng, Velibra dijaga dan dikelilingi lelaki-lelaki tampan. Rayi dan Theo, mereka berdua selalu saja menjaga Velibra kapan saja dan dimana saja, mengingat bahwa mereka juga seangkatan. Meskipun sebenarnya umur Theo lebih muda satu tahun dari Rayi dan Velibra.

Alfa, Diego, mereka berdua juga menjadi teman baik Velibra, adik kakak ini akan menghibur Velibra jika Velibra sedih.

Juga jangan lupakan Galaksi, si lelaki tampan lucu, anak kedua dari Rachel dan Bima. Dialah yang membuat rumah jadi tidak sesepi dulu, meskipun Rayi, Theo, dan Alfa sering main ke rumah. Namun, lebih seru saja jika ada Galaksi.

Sedari kecil, Velibra memang sempat menaksir Panji. Namun, karena sifatnya yang tidak memungkinkan itu yang membuat Velibra menjauh. Panji terlalu galak, jika cowok yang bertemu Velibra akan bersikap manis, maka Panji kebalikannya. Ia akan menghujat Velibra.

Lelaki sinting memang. Itu lah yang membuat Rayi dan Theo melarang keras Velibra agar tidak dekat-dekat dengannya, meskipun tanpa dilarang pun, Velibra juga tidak mau berhubungan dengan Panji.

Namun, siapa sangka? Suatu kejadian membuat Velibra harus berurusan dengan manusia ini, seolah masuk ke dalam kandang singa, tidak ada jalan keluarnya.

Lalu, apakah kejadian itu yang akan membuat Panji merubah sifatnya? Dan bagaimana restu dari Rayi dan Theo?












--------------
To be continue!
--------------

HUAAAAAAA, UDAH PROLOG AJA NIHHHH😍
Gimana sama prolognya? Garing bet ya nggak sih? Hiks :(
Aku masih minim ide untuk cerita ini, semoga bisa sih... Pantau terus cerita Velibra okayyy😚
Salam manis dari penulis...
ApsariAlya

Warning!!!
Typo dimana-mana!!

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang