WYBM || BAGIAN 16

4.2K 462 38
                                    

Aku seperti sedang berada di dalam mimpi buruk malam ini.
-Velibra.


---------------

"Dasar, Panji sama Rayi nggak ada bedanya. Ini nih, kalau singa jantan ketemu sama singa jantan, nggak ada yang mau ngalah."

Velibra terus menggerutu kesal sedari tadi. Ia tak habis pikir, kenapa Rayi dan Panji bisa serempong itu, padahal hanya karena urusan tempat tidur saja.

"Papa juga, kenapa harus Rayi? Enggak Theo aja? Masih mending tuh kalau Theo, lah ini, Rayi? Itu sih Papa emang sengaja menciptakan peperangan," kesalnya masih terus bermonolog.

"Vey?" Panggil Rayi.

Velibra hanya diam saja, ia tak mengacuhkan panggilan Rayi.

"Maafin Rayi ya," kata Rayi masih berusaha mengajak Velibra mengobrol.

"Vey?" Kini giliran Panji yang memanggil, lengkap sudah sekarang. Velibra duduk diantara Panji dan Rayi.

"Ngapain lo?" Tanya Rayi sinis.

"Terserah gue lah mau ngapain. Rumah juga rumah gue," balas Panji tak kalah sinis.

"Kalau kalian mau ribut nggak usah disini, males gue dengernya," kata Velibra.

"Sorry Vey," kata Rayi.

"Eh cewek manja. Gimana kalau gue ajarin lo masak aja? Biar nggak badmood lagi gitu," kata Panji.

"Nggak-nggak, ngajarin masak apaan," kata Rayi.

"Vey kalau mau belajar masak sama Rayi aja," lanjutnya.

"Mana bisa, gue duluan yang udah dijadiin Vey sebagai guru les masaknya dia," kata Panji.

"Nggak, yang ada lo malah apa-apain Vey. Biar gue aja, Vey kalau mau belajar masak sama Rayi aja, jangan sama dia," kata Rayi.

"Astaghfirullah, nyebut Vey nyebut," kata Velibra pada dirinya sendiri sembari mengelus dada.

"Gini deh, kalian masak. Yang masakannya paling enak, nanti dia yang jadi guru les masaknya Vey," kata Velibra memberi usulan.

"Oke siapa takut," balas Rayi.

"Lo pikir gue takut?" Kata Panji menatap Rayi tajam.

"Yaudah sana masak," kata Velibra.

"Tunggu, gue bakal buktiin kalau masakan gue jauh lebih enak dari masakan dia," kata Rayi seolah meremehkan Panji.

"Belum pernah aja lo makan masakan gue, ketagihan lo yang ada," kata Panji.

"Yang ada gue bisa mati gara-gara keracunan makanan buatan lo," kata Rayi.

Mereka berdua beranjak dari duduknya.

"Vey tunggu sini," kata mereka berdua kompak.

"Ikut-ikut aja lo!" Balas mereka yang lagi-lagi kompak.

Akhirnya mereka berdua greget sendiri, dan lebih memutuskan pergi menuju dapur.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang