WYBM || BAGIAN 26

3.2K 426 97
                                    

Sifat buruk seorang lelaki, tidak akan pernah berubah jika kita ubah. Namun, lelaki akan berubah menjadi lebih baik karena orang yang dicintainya.

-Anonim.

-----------

Saat ini, diparkiran, Panji tengah menunggu Velibra dengan ditemani Agus dan Petrick. Ia ingin menyerahkan gaun pada Velibra.

"Ini kemana sih tu anak?" Kesal Panji.

"Nggak ke parkiran mungkin Bos," balas Agus sembari memainkan kukunya.

Panji diam, mungkin benar kata Agus. Velibra menunggu di gerbang depan.

Ia langsung saja masuk ke dalam mobilnya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun pada dua sohibnya itu.

"Lah, mau kemana? Mau ngepet ya lo?" Tanya Petrick.

"Percuma dugong, mau lo tanya sampe kesurupan juga nggak bakal dijawab. Mending lo anter gue balik," kata Agus.

"Mobil lo buruan di service deh, capek gue jadi supir lo terus," kesal Petrick.

"Jangan gitu dong, membantu Agus adalah cara untuk mendapat pahala," kata Agus.

"Gue ga peduli, mending gue bantuin kakek-kakek daripada elo!" Ketus Petrick.

"Lo kenapa dah?" Tanya Agus.

"Nanti malem, Vero makan di rumah Rayi," balas Petrick.

"Lah, Vero sekarang miskin? Jadi, makan aja dia numpang gitu?" Tanya Agus ngasal.

"Percuma emang ngomong sama lo," kata Petrick yang langsung memilih masuk ke dalam mobilnya.

"Jangan tinggal daku plisss!!" Kata Agus dramatis dan ikut menyusul masuk begitu klakson mobil Petrick dibunyikan.

Benar, saat ini Velibra tengah menunggu Rayi yang katanya sedang ada urusan sebentar dengan Vero.

Theo sendiri? Katanya sedang jalan bersama gebetan barunya.

Alhasil, Velibra menunggu sendiri di depan sekolah. Menyebalkan.

Tinnn!!!

Suara klakson mobil itu membuat Velibra tersentak kaget. Panji mengagetkannya.

"Heh kerdil, ini baju lo," kata Panji.

"Sekolah Opa kayaknya makin kesini makin horor. Ada yang ngomong, tapi nggak ada orangnya," kata Velibra sembari bergedik ngeri.

Panji berdecak, ia keluar dari mobil lalu menatap gadis itu datar.

"Lo kenapa sih?" Tanya Panji datar.

"Oh ternyata ada. Maaf, apa kita kenal?" Balas Velibra menatap Panji seolah lelaki itu adalah orang asing yang baru saja ditemuinya.

"Nggak usah sok amnesia deh lo," kata Panji.

Velibra hanya diam saja.

"Nih, gue jemput nanti malam jam tujuh," kata Panji sembari menyodorkan tas berisi gaun.

"Nggak, gue nggak mau pergi sama cowok nggak ada hati kaya lo!" Kata Velibra.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang