WYBM || BAGIAN 52

3K 406 94
                                    

Aku mohon, jangan pergi.

***

"Ada baiknya lo ceritain ini semua sama Vey. Udah seminggu, lo sembunyiin ini semua," ujar Septian.

Seminggu selepas kepulangan mereka dari berkemah, Panji jadi lebih sering menyendiri. Ia jadi lebih sering melamun.

Bahkan, saat Velibra datang, Panji selalu berpura-pura tidur.

"Gue belum siap," kata Panji.

Selalu saja jawaban itu yang keluar dari mulutnya.

"Ini liburan kan, kenapa nggak lo ajak dia jalan-jalan aja sih?" kata Septian.

"Sekalian lo jelasin semua. Kalau nunggu siap, lo nggak akan siap. Atau mau gue aja yang jelasin semuanya ke Vey?" lanjutnya.

"Biar gue aja," kata Panji.

"Oke, nanti malam. Gue akan jelasin semuanya sama Velibra," lanjutnya.

"Gue ikut ya, jaga-jaga kalau Vey kabur duluan pas denger ini," kata Septian.

"Terserah lo aja," balas Panji.

"PANJIII!! LIAT JENDELA DONGG!!" Teriakan Velibra terdengar. Rupanya gadis itu tengah menatap ke arah kamar Panji.

"Noh, dipanggil. Sana temuin," kata Septian.

Panji diam, ia langsung mengarah menuju jendela kamarnya. Wajah cantik Velibra terlihat, sungguh. Panji tidak tega untuk melihat senyum itu berubah menjadi tangisan.

"Sayang! Main yuk!" ajak Velibra dengan senyum lebarnya.

Panji terkekeh. "Kamu kesini aja, Ayah sama Bunda lagi nggak di rumah. Cuma ada aku sama Septi aja," balas Panji.

"SEPTIANNN!!!" Koreksi Septian emosi.

Panji tertawa, begitu juga dengan Velibra. "Yaudah, aku kesana!" kata Velibra.

"Jangan dandan, nanti digondol om-om," kata Panji.

Om-om yang dimaksud adalah Septian.

"Ayo sayang sini sama Om," kata Septian yang langsung mendapat hadiah jitakan dari Panji.

"Najis!" sinis Panji.

Septian tertawa.

"Dia mau kesini, sekalian aja lo jelasin," kata Septian.

"Sep, gue nggak tega lihat Velibra nangis," kata Panji.

"YA LO MIKIR DONG ANJIR!! KALAU DIA TAHU DARI ORANG LAIN GIMANA PERASAAN DIA!?" Teriak Septian murka.

"Nggak usah ngegas!" kesal Panji.

"Bodoamat ya njir, gue mau mandi. Kalau mau perang, tunggu gue oke?" kata Septian lalu beranjak meninggalkan kamar Panji.

"Nggak akan perang," balas Panji.

"Semoga," lanjutnya pelan.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang