WYBM || BAGIAN 27

3.2K 435 61
                                    

Sederhananya begini, singa buas saja bisa jinak. Apalagi Panji?

--------

Panji melangkah menuju kamar Velibra. Bisa-bisanya ia menyuruh adiknya berkata seperti tadi.

Untung saja Galaksi masih kecil, masih polos, dan masih jujur. Coba saja kalau dia sudah dihasut Velibra, sudah dapat dipastikan Galaksi akan sama menyebalkannya seperti Theo.

Panji membuka knop pintu itu. Ada Velibra yang tengah duduk menghadap cermin, dirinya tengah bermonolog.

"Ck, gila," cibir Panji pelan.

"Ternyata, lo ngigaunya aneh juga ya," kata Panji sembari berjalan mendekat menghampiri Velibra.

Nyalinya gede ini anak, beraninya masuk kamar Velibra saat Bima di rumah. Kalau sampai tahu, bisa di gorok dia.

"Panci? Lo ngapain disini?" Tanya Velibra yang nampak terkejud atas kedatangan Panji.

"Ngapain? Lo lupa? Kita udah ada janji buat makan di luar malam ini," balas Panji datar.

"Nggak! Gue nggak pernah buat janji sama lo, itu lo aja kali yang maksa," kata Velibra.

"Gue nggak mau tahu, pokoknya lo harus ikut gue malam ini," kata Panji.

"Enggak, lo maksa banget sih. Papa gue nggak ngasih izin," kata Velibra.

"Yaudah mana Papa lo? Gue mau izin," kata Panji.

"Apaan sih? Nggak ada. Udah sana lo pulang!" Kata Velibra sembari mendorong tubuh Panji agar keluar dari kamarnya.

Namun, sayangnya tenaga Velibra tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan tenaga Panji.

Boro-boro keluar kamar, bergerak saja tidak.

"Buruan ganti baju. Gue tunggu," kata Panji.

"Kagak mau Panji, lo maksa banget sih jadi jin!" Kesal Velibra.

"Sekali ini aja, please," kata Panji.

"Gue janji nggak akan ngapa-ngapain lo," lanjutnya.

"Sebenernya lo mau ngajak gue makan dimana sih? Gue nggak mau ya jajan mie ayam, bosen gue," kata Velibra.

"Kali ini enggak mie ayam," balas Panji.

"Ya barangkali aja lo mau jajanin gue mie ayam lagi, secara lo kan penggila mie ayam," kata Velibra.

Panji menatapnya datar. "Oh."

"Ngeselin!" Kata Velibra sembari memukul lengan Panji.

"Emang, jangan lupa. Gue juga kejam," kata Panji.

"Sadar diri juga lo akhirnya," kata Velibra.

"Cepetan!" Gertak Panji.

"Gue bakal ikut lo kalau Papa kasih izin. Dan gue yakin kalau Papa nggak akan izinin gue buat pergi sama lo," kata Velibra.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang