WYBM || BAGIAN 66

4.3K 449 112
                                    

Aku akan menghargai setiap kebersamaan antara aku dan kamu, sayang.--Panji.

****

Bel pulang sekolah sudah dibunyikan lima menit yang lalu, tapi Panji dan Velibra sengaja untuk tidak pulang terlebih dahulu. Dengan maksud agar Agus dan Petrick tidak mengikuti mereka.

Sebenarnya ini hanya kemauan Panji saja, dirinya tidak ingin moment kebersamaan antara dirinya dan Velibra jadi terganggu.

"Udah lah, ayo buruan. Keburu sore nanti ditutup," kata Velibra.

"Sebentar sayang, mereka beneran udah pulang apa belum," sahut Panji.

"Udah, nih nyatanya di kelas udah nggak ada," balas Velibra.

"Di depan kelas juga pasti nggak ada. Kalaupun ada, pasti suara mereka kedengeran," lanjutnya.

Panji berdecak, "yaudah ayo," balasnya.

"Siniin tangannya," kata Panji.

Velibra mengernyit. "Buat apa?" tanyanya.

"Mau aku genggam," balas Panji lalu menautkan jari-jari tangannya diantara sela-sela jari tangan Velibra.

Pipi Velibra bersemu. "Bisa aja," kekehnya.

"Bisa dong, apapun bisa buat kamu," kata Panji.

Mereka berdua meninggalkan kelas yang sudah sepi itu. Mengingat karena hanya mereka berdua lah yang sengaja pulang paling belakangan.

"Kalau aku minta dibuatin candi, berarti kamu juga bisa dong?" kata Velibra.

Panji nampak berpikir. "Bisa aja," balas Panji.

"Tapi enggak seribu," lanjutnya seolah mengerti apa yang akan Velibra ucapkan.

"Udah bener-bener mirip Cenayang," kekeh Velibra.

"Cenayang nggak ada yang setampan aku sayang," balas Panji.

"Emang kamu ganteng?" tanya Velibra bermaksud menggoda pacarnya itu.

"Emangnya nggak ganteng ya?" Panji justru balik bertanya.

"Enggak," balas Velibra.

Pikiran Velibra yakin jika setelah ini Panji akan kesal padanya. Namun, tanpa disangka responnya justru seperti ini.

"Aku enggak ganteng aja kamu udah cinta banget, apalagi kalau aku ganteng," katanya.

"Ish! Bisa aja jawabnya!" kata Velibra sambil memukul pelan lengan Panji.

"Hahaha, tapi bener kan?" tanya Panji.

"Ya bener sih," balas Velibra sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Percakapan singkat mereka membuat perjalanan menuju parkiran menjadi begitu cepat. Bahkan mereka kini sudah berada di parkiran.

Tatapan Panji terhenti pada tiga sosok remaja SMA yang tengah duduk glesoran di lantai.

"Kalian ngapain belum pulang?" tanya Velibra.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang