WYBM || BAGIAN 3

5.2K 518 39
                                    

Bagiku, bertemu denganmu adalah sebuah bencana.-Panji.

------------

Saat ini, terlihat Panji dan dua pengikut setianya tengah berjalan memasuki kantin.

"Lo mau pesen apa Nji?" Tanya Agus.

"Biasa," balas Panji dingin.

"Lo nggak mau nyoba makanan lain selain mie ayam?" Tanya Petrick.

Agus mengangguk setuju. "Lo nggak takut usus lo salto?" Katanya.

"Agus bego, mana bisa usus salto," kata Petrick.

Panji tahu apa yang akan terjadi setelahnya.

"Petrick sayang, dengerin Agus. Didunia ini, tidak ada yang tidak mungkin," kata Agus sembari memegang kepala Petrick dengan kedua tangannya.

Setelahnya? Agus mengecup kening Petrick sebelum akhirnya pergi memesan makanan.

"ASTAGFIRULLAH HAL'AZIM!!! AGUS KEMBALI MENODAIKU!!!" Teriak Petrick hingga membuat tatapan orang-orang di kantin tertuju ke arahnya.

Panji menatap Petrick yang tengah mengusap-usap keningnya.

"Eh Nji tungguin!" Ucapnya yang kemudian menyusul Panji.

"Lo mah kebiasaan, kalau Petrick yang tampan ini digondol sama wewe gimana?" Tanya Petrick dramatis.

"Alhamdulillah," balas Panji.

"Dih, Panji mah keji. Kalau yang gondol si Velibra mah gapapa, lah kalau yang gondol wewe? Cantik kagak, nyeremin iya," kata Petrick.

"Katanya Vero, yang bener yang mana?" Tanya Panji.

"Kalau cantik, cantikan Vey. Tapi gimana ya Nji, pawangnya galak semua, apalagi si Rayi. Beuhh, galaknya nggak jauh beda sama lo," balas Petrick.

"Kalau lo yang deketin Velibra mah gapapa, gampang Nji. Selain lo sama dia tetanggaan, Bunda lo sama Mama nya Velibra kan temenan," lanjutnya.

"Nggak tahu bapaknya aja lo," kata Panji.

"Papa nya kenapa emang?" Tanya Petrick.

"Pilot sih, tapi galak," balas Panji.

"Lah, bapaknya pilot?" Tanya Petrick histeris.

"Biasa aja kali," kata Panji.

"Kakeknya aja pemilik sekolah," lanjutnya.

"Lo tahu soal Velibra sejauh mana?" Tanya Petrick.

"Nggak tahu, nggak peduli juga. Lagian gue juga ogah punya pacar cewek manja kaya dia," balasnya.

"Omongan itu doa," kata Panji.

"Aminnnn!!" Pekik Agus yang baru saja tiba dengan beberapa makanan dan minuman.

"Apaan sih, dateng-dateng langsung amin," kata Petrick.

"Nggak tahu," balas Agus cengengesan.

"Dulu emak lo nemu lo dimana sih Gus?" Tanya Petrick frustasi.

"Kata Bunda sih ya, dulu Bunda nemu Agus dibawah Jembatan Ancol, deket pohon pisang," balas Agus.

Petrick dibuat cengo mendengarnya.

"Gus? Jangan-jangan kita saudara? Soalnya Mama gue juga pernah bilang kalau nemu gue dibawah Jembatan Ancol, cuma bedanya, gue di deket pohon pete," kata Petrick.

"Oh bener tuh, kalian kan anaknya si Manis Jembatan Ancol," sambung Panji.

"Wah bener tuh kata Panji, kita saudara," kata Agus dengan wajah berbinar.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang