WYBM || BAGIAN 44

3.5K 454 178
                                    

Tetaplah tersenyum, senyummu indah seperti pelangi, tapi sedihmu seperti badai.--Septian Haris.

****

Septian tahu sekarang, apa alasan Panji berpacaran dengan Maureta. Ralat, lebih tepatnya berpura-pura pacaran dengan Maureta.

Untungnya Agus dan Petrick mudah di sogok. Iming-iming traktiran selama satu minggu mampu membuat dua siluman itu membuka mulut.

"Bro," panggil Septian. Lelaki itu datang menghampiri Panji di kamarnya.

"Lo kalau kesini cuma mau ngajak berantem, besok aja. Muka ganteng gue udah cukup bonyok," kata Panji malas.

Ia tidak ingin, tiga hari berturut-turut muka gantengnya menjadi korban tangan-tangan kotor Septian dan Rayi.

"Uluh-uluh kasihan. Muka ganteng Aa Panji jadi bonyok," ledek Septian.

"Lo kesini mau apa?" Tanya Panji.

Septian duduk di sebelah Panji. Lelaki itu sedikit jinak malam ini.

"Seumur gue hidup, baru lo, yang mau nembak cewek. Tapi caranya malah nyakitin hati cewek yang mau lo tembak," kata Septian.

Panji menoleh, menatap lelaki itu tak percaya. Bagaimana ia bisa tahu?

"Tahu dari mana lo?" Tanya Panji.

"Dayang-dayang lo itu terlalu mudah di sogok," balas Septian.

"Siluman nggak ada akhlak! Nyesel gue cerita sama mereka," kata Panji kesal.

"Bro, gue tahu maksud lo itu baik. Lo pengen buat Velibra kesel habis itu lo nembak dia kan? Kan-kan-kan?" Kata Septian.

Mukanya saat ini benar-benar ingin Panji tonjok. Sok imut.

"Ck, gue pengen kasih kesan aja," kata Panji.

"Astaghfirullah, kenapa sih. Allah nyiptain manusia super bego kaya lo?" Tanya Septian mendramatis.

"Tanyain lah, tanya juga sekalian. Kenapa nyiptain manusia jadi-jadian kaya lo!" Balas Panji.

"Nggak masalah jadi-jadian. Yang penting ganteng," kata Septian.

"Dah ih malah bahas kegantengan gue," katanya.

Panji dibuat ingin muntah begitu mendengarnya.

"Gini ya Supanji," kata Septian mulai serius.

"Cara lo ini salah. Gue jamin 1000% belum sampai lo tembak, lo udah ditolak mentah-mentah sama Velibra," lanjutnya.

"Yah gimana lagi, udah terlanjur. Awalnya nggak gini, gara-gara Reta ngomong gue sama dia pacaran. Malah ancur semuanya," kata Panji.

"Emang gimana sih ceritanya?" Tanya Septian.

Jarang-jarang mereka berdua bisa akur seperti ini.

"Gue pernah nolongin Reta pas itu anak mau di jambret, dari situ gue kenal sama dia," kata Panji memulai ceritanya.

"Gue udah ada rencana buat nembak Velibra. Tapi gue nggak tahu gimana caranya. Akhirnya, otak jenius gue kepikiran satu cara. Prank," lanjutnya.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang