WYBM || BAGIAN 24

3.3K 388 75
                                    

NB : Foto di mulmed itu si Vey sama Yeppo :v (sebelum buntutnya dibotakin Panji)

------------

Rayi berjalan menyusuri koridor bersama dengan Theo, mood nya hari ini kacau, gara-gara ia dipaksa membawakan sarapan untuk Vero.

"Lo aja nih yang ngasih," kata Rayi begitu melihat Vero berdiri di depan kelas bersama Velibra.

"Ya elah, gitu kek dari tadi. Sini!" Balas Theo merebut kotak makanan itu dari tangan Rayi.

"Percuma jago gelut, kalau ngasih sarapan ke calon bini aja kagak berani," ledek Theo pelan.

"Apa lo bilang!?" Tanya Rayi melotot tajam.

"Lo gentleman, bro," balas Theo sembari menepuk pundah Rayi.

Rayi hanya mendelik kesal.

"Yaudah yuk sayang," kata Theo yang langsung mendapat gamparan keras dari Rayi.

"Bago sakit ih, pagi-pagi udah KDRT aja lo," kata Theo sembari mengelus lengannya yang menjadi korban Rayi.

"Stres lo!" Ketus Rayi yang memilih berjalan mendahului Theo.

"Gue stres gara-gara lo juga setan!" Ucap Theo sedikit berteriak.

Rayi hanya mengacungkan jari tengahnya saja tanpa menoleh.

"Rayi!" Rayi menoleh begitu namanya terpanggil.

"Ikut gue, gue mau ngomong sama lo," katanya.

"Nggak ada waktu," kata Rayi dingin.

"Ilih, sok nggak ada waktu. Ngapain sih?" Tanya Theo yang tiba-tiba muncul dan merangkul Rayi.

"Nggak usah rangkul-rangkul!" Ketus Rayi menepis rangkulan Theo.

"Ikut gue lo singa! Gue mau ngomong penting banget. Soal perjodohan kita," kata Vero berbisik, takut ada yang mendengarnya.

Langsung saja ia menarik lengan Rayi, namun segera ditepisnya.

"Jangan pegang gue! Gue alergi sama kuntilanak!" Katanya.

"Sekate-kate lo kalau ngomong, gue sembur, ancur lo!" Kata Vero melotot tajam.

"Oh ya?" Kata Rayi mendekatkan wajahnya.

"Awasin muka lo setan! Gue alergi Dajjal!" Kata Vero sembari mendorong wajah Rayi agar menjauh.

"Udah-udah, kalian sama-sama berasal dari dunia yang sama. Sama-sama makhluk tak kasat mata, jadi jangan debat," kata Velibra melerai.

"Diem lo!" Kompak Rayi dan Vero.

"Udah Vey, saran gue jangan ganggu orang yang lagi dalam masa pendekatan," kata Theo merangkul Velibra.

Modus saja sedari tadi si Theo.

"Iya The," kata Verlibra sembari memasang wajah dramatis.

"Lah pergi juga mereka," kekehnya kemudian.

"Biarin aja," kata Theo.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang