WYBM || BAGIAN 46

2.8K 415 35
                                    

Kamu percaya 'kan dengan takdir? Kalau iya, maka kamu juga harus percaya. Seberat apapun ujian kita nantinya, jika jodoh, tidak akan kemana-mana.--Panji Putra.

****

Panji dan Velibra saat ini berjalan berdua menyusuri koridor. Keduanya kompak memancarkan senyum bahagia.

"Kalau ditanya sama Pak Gema, bilang aja ya. Kalau kita tadi ketemu dijalan," kata Velibra.

Panji hanya mengangguk saja. Lalu barulah keduanya masuk ke dalam kelas.

"Kok kalian bisa barengan?" Tanya Pak Gema heran.

"Janjian tuh Pak, di belakang sekolah. Pacaran berdua, hiya-hiya-hiya," kata Agus mengompori.

Tatapan membunuh langsung Agus terima dari Panji.

"Benar begitu? Panji, Vey?" Tanya Pak Gema.

"Nggak kok Pak, fitnah itu Pak fitnah," balas Velibra.

"Fitnah yang berupa fakta," sahut Vero.

"Wah gue sumpahin habis ini lo pegat sama Rayi!" Kata Velibra mengancam. Vero hanya tertawa menanggapinya.

"Sudah-sudah. Sekarang coba jelaskan, kalian kok bisa bareng?" Tanya Pak Gema sekali lagi.

"Bapak kaya nggak pernah muda aja," jawab Panji santai.

"Jadi, bener apa kata Agus tadi?" Tanyanya.

"Menurut Bapak, kita berdua begitu?"

"Iya lah!" Balas Pak Gema lantang.

"Nah, yaudah," kata Panji santai.

"Kalian emang kebangetan, pamitnya ke toilet malah pergi pacaran!" Kata Pak Gema mulai naik pitam.

"Sebentar, Sayang? Emang kita udah pacaran?" Tanya Panji menatap lekat manik mata Velibra.

Velibra dibuat malu bersamaan dengan suara siul dan godaan dari teman-temannya.

"Sudah, diam kalian! Kalau belum pacaran. Kenapa manggilnya udah sayang?" Kata Pak Gema.

"Sekarang mah gitu Pak, belum pacaran aja udah main manggil sayang. Padahal mah ya, status hubungan masih teman," kata salah satu siswi di kelasnya.

"Heh! Siapa bilang? Gue sama Vey udah pacaran kok. Ya kan baby?" ucap Panji.

Benar-benar rasanya Velibra ingin menghilang saja.

"Duh, nggak salah denger nih? Bukannya lo pacarnya Reta ya? Kok sekarang ke Vey sih? Jangan-jangan, lo poligami ya?" Tanya Vero sembari memicingkan matanya.

"Gue sama Reta itu nggak ada hubungan apa-apa, dia aja yang mau sama gue. Kalau kalian pernah denger gue bilang, gue sama Reta pacaran. Itu hoax besar, gue cuma pengen buat calon bini gue cemburu aja," balas Panji panjang lebar.

"Ini beneran Panji?" Tanya Pak Gema.

Siapa yang tidak tahu tabiat juga sifat Panji? Lelaki itu amatlah cuek juga bodoamat, bicara seperlunya saja. Ini kenapa justru tiba-tiba banyak bicara? Wajar jika yang mendengarnya dibuat tak percaya.

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang