GC 4

493 59 7
                                        

Pagi ini Jihoon menikmati sarapannya seperti biasa bersama pria berumur yang kini sudah sah menjadi ayah angkatnya.

Suapan terakhirnya Jihoon baru mengalihkan perhatian pada pria itu yang masih terfokus pada tab ditangan lebarnya yang sesekali meneguk kopi dengan tenang.

"aku sudah selesai makan, apa daddy tidak kerumah sakit sekarang? Ini sudah lewat jadwal yang seharusnya,"

"sebentar lagi daddy akan berangkat." Jihoon mengangguk kecil setelah meraih kue kering buatan bibi jung.

"mengenai sekolah..."

"apa Jihoonie sudah bisa untuk masuk kesekolah baru?"

Daniel meletakkan tab nya diatas meja sambil melepaskan kacamata bulatnya di saja, mengalihkan atensi sepenuhnya pada remaja berusia 16 tahun ini.

Kembali melanjutkan ucapannya,"sekolah ajaran baru dimulai dua bulan yang lalu, tidak masalah kau baru masuk sekarang. Bagaimana?"

"seongwoo ssaem?"

"mengenai seongwoo, dia bisa jadi guru les mu untuk kedepannya,"

"baiklah,"

"apa ada sekolah yang kau inginkan?"

"aku akan mengikuti pilihan daddy saja, aku tahu pilihan daddy adalah yang terbaik hehe,"

Daniel tersenyum kecil,

"akan daddy urus semua keperluanmu, ini sudah daddy bahas dengan seongwoo dan dia tidak masalah dengan itu. Baiklah, daddy akan berangkat sekarang. Jaga dirimu selama daddy di luar, telpon jika ada masalah oke?"

"hm!" usapan kecil diatas kepalanya sebelum pria itu menghilang dari pintu kayu pahatan mahal itu tertutup.

"yatuhan! Jantungku~ kakek jantungku tidak bisa berdegup dengan berlahan  saat melihat Kang Daniel seperti itu huhu"

"ini gila! Jantungku dua kali bekerja lebih cepat, bisa-bisa aku mati duluan jika melihat senyum daddy Daniel seperti itu~" monolognya kembali sambil melanglah dengan tongkat yang selalu menemaninya beberapa minggu ini menuju kamar.

"daddy Daniel~~"

"ohh Daddy Daniel~ kau tua tapi kenapa masih tampan~"

"daddy Daniel hihihi~"

"panggilan itu sangat mesum diotak ku! Maafkan aku kakek hehe,"

"Daddy Daniel~ ohh Daddy Niel~"

Senandung itu memenuhi kamar sederhana milik Jihoon, ia kini melanjutkan bacaan novel Daniel di kasurnya dan sesekali bersenandung lagi lalu terkikik lucu kala isi pikirannya yang liar.

.
.
.
.
.

Lembaran-lembaran mengenai perkembangan kesehatan pasiennya memenuhi meja Daniel, ia mengecek setiap lembarannya tanpa tertinggal sedikitpun.

Ketukan pintu dua kali berhasil mengalihkan atensinya lalu berseru mengizinkan untuk memasuki ruangan.

"dokter Kang?"

"ada apa dokter jeon?"

Jungkook menduduki bangsal tepat berada dihadapan Daniel yang kembali membaca data pasiennya.

"ramalan cuaca mengatakan sore ini sebentar lagi hujan,"

"lalu?"

"Jihoon."  Daniel meletakkan data itu diatas meja dan bersandar pada kursinya.

"rabu kemarin tepatnya dua hari yang lalu hujan, bagaimana keadaannya?" ujar Jungkook masih menunggu Daniel membuka suara.

"saat itu hujan lebat turun tepat setelah aku pulang dari rumah sakit, Jihoon kembali meringkuk di sudut ruangan kamarnya sambil berseru meminta maaf pada Tuan Park,"

Get Closer (NIELWINK) I√Where stories live. Discover now