Part 6

715 42 0
                                        

Tap..tap..tap..

Seorang gadis sedang berjalan anggun di lorong sekolah,  mengikuti langkah seorang guru yang akan mengantarnya ke sebuah ruangan baru untuknya.

Kriettt...

Seluruh siswa menjadi terdiam,  fokus melihat seseorang yang mungkin saja adalah siswa baru.  

"Nah,  anak-anak kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri."

Gadis itu pun mengangguk dan tersenyum.

"Hai,  kenalin namaku Aletta Louisa Dewi,  kalian bisa panggil aku apa aja,  salam kenal dan mohon bantuannya."

"Baiklah Aletta,  kamu bisa duduk di sana.".

"Iya bu."

Aletta segera duduk di bangku kosong dengan Belyna. 

"Hai,  gue Belyna,  bisa lo panggil Bela."

"Ok,  salam kenal." jawab Aleta dengan tersenyum manis.

---

Bel istirahat telah berbunyi,  banyak orang yang mengajak kenalan Aletta,  dan gadis itu mendadak menjadi mempunyai banyak teman dan menjadi pusat perhatian. Termasuk Belyna dan Zeina,  melihat hal itu Hanifa pergi ke perpustakan tanpa mengganggu keseruan kedua sahabatnya itu. 

Brukk..

"Ah,  sori" ujar Hanifa

"It's ok,  no problem." jawab seorang cowok yang bertabrakan dengan Hanifa. 

"Lo kenapa?" tanya cowok itu

"Nggak papa kok,  gue duluan ya."jawab Hani lalu segera berjalan cepat meninggalkan cowok itu.

Hanifa mengumpat dalam hati,  karena melamun sepanjang jalan dia jadi menabrak Kenzie.

Sesampainya di perpustakaan,  gadis itu pun memasang headsetnya, mendengarkan lagu dan membaca buku. Setidaknya,  ia ingin menenangkan hatinya sebentar. 

Ponselnya terus berdering,  terlihat Fero yang terus menelponya,  tapi dia abaikan.  Kemudian mematikan jaringan selulernya,  agar ia lebih tenang. 

Tak ada gangguang lagi,  untuk saat ini dia hanya ingin sebentar saja melupakan sejenak segalanya.

---

Sementara itu di kantin,  Fero melihat Belyna dan Zeina serta seseorang yang asing baginya. 

"Eh,  kalian liat Hani nggak?" tanya Fero

"Loh,  gue kira Hani sama lo. Soalnya tuh bocah ngilang dari tadi." jawab Belyna.

"Kalo dia sama gue,  gak bakalan gue nanya."

"Kan lo bisa telpon,  Fer."

"Hpnya nggak aktif." jawab Fero,  kemudian dia pergi mencari Hanifa.

Tidak biasanya Hanifa mengabaikan Fero seperti  ini,  padahal semenjak Studi Tour kemarin hubungan mereka semakin membaik, jadi kenapa Hanifa mendadak hilang seperti ini. 

Memasuki perpustakaan,  yang mungkin saja gadis itu ada di sana.  Tapi,  gadis itu tidak ada.  Biasanya,  gadis itu akan pergi ke perpustakaan jika sedang ingin sendiri.  Benar-benar membuat khawatir saja. 

"Ini Nanda kemana sih?" tanya Fero entah pada siapa. 

"Tumben banget ngilang gini." tambahnya.

Karena merasa khawatir,  cowok itu pun pergi ke ruang cctv.

----

"Fyuh... syukurlah Fero udah nggak ada."

Gadis itu segera keluar dari bawah meja penjaga perpustakan, tadi dia meminta tolong untuk tidak memberi tahu siapapun yang mencarinya kalau dia ada di sini.

Choice ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang