Masih Flashback ya🤗
----
Setelah itu dokter mengatakan jika Belyna telah mengonsumsi narkoba dengan dosis tinggi, hingga gadis itu terus berhalusinasi. Obat itu juga merangsang kembali semua ingetan Bela di masa kecilnya, dan masa-masa buruknya, membuat mental gadis itu menurun kembali.
Setelah kejadian itu, Bela selalu mengamuk, ataupun tertawa sendirian. Pada akhirnya Aditya pun membiarkan Bela di rehabilitas di rumah sakit jiwa. Karena kondisi Bela yang benar-benar mengganggu.
Bertahun-tahun gadis itu di sembunyikan. Dan terus di cekoki obat itu oleh Aleta dan Dewina saat menjenguk gadis itu dan memberikanya makanan. Maka dari itu, Bela tak pernah bisa keluar dari rumah sakit itu.
Tapi, semenjak Aleta kuliah, dan sibuk mengurusi pertunangannya dengan Fero. Aleta tidak pernah menjenguknya lagi. Sampai akhirnya kondisi Bela sudah mulai membaik.
Pada saat itu, gadis itu berpura-pura belum sembuh, karena dirinya merasa janggal dengan ibu tirinya itu.
Dewina menjenguk Bela sendirian. Dewina nampak tersenyum dan mengusap puncak kepala Bela.
"Bela, mau mama ceritain dongeng nggak?"
Belyna hanya terdiam saat itu.
"Dulu ada seorang ibu yang baru saja pulang dari pasar. Ibu itu, sedang hamil. Saat itu, dia hendak menyebrangi jalan. Tapi, saat itu sebuah mobil berjalan begitu cepat, sampai pada akhirnya ibu itu tertabrak. Ibu itu menangis histeris karena merasa sakit di perutnya, ternyata ia mengalami pendarahan. Karena panik, pemilik mobil pun cepat membawa ibu itu ke rumah sakit. Yang ternyata ia juga akan menemui istrinya yang sudah melahirkan di rumah sakit."
"Sesampainya di rumah sakit, ternyata bayi yang berada di kandungan ibu itu keguguran. Dia tidak selamat, dunianya runtuh seketika. Padahal tinggal satu bulan lagi, ia melahirkan dan bisa bertemu dengan malaikat kecilnya. Tapi, semua itu harus hilang, malaikat kecilnya telah tiada. Sang pemilik mobil tidak tahu tentang itu karena ia langsung menemui istrinya "
"Setelah pemeriksaan selesai, dan bayinya sudah dikeluarkan. Ibu itu juga harus menerima kenyataan pahit. Bahwa ia tidak bisa mengandung lagi."
"Ibu itu benar-benar terluka, wanita mana yang tidak sedih ketika ia kehilangan calon anaknya dan juga tidak bisa mengandung lagi. Maka dari itu, ibu itu pun pergi dan hendak pulang. Saat ibu itu berjalan dengan hati-hati, ia melihat orang yang menabraknya tadi di ruangan bayi. Dia sedang menggendong bayinya dengan bahagia. Ibu itu terdiam, mendadak ia ingin memiliki bayi itu."
"Bayiku, ucapnya saat itu. Dia tidak menyadari tentang kenyataan pahit itu. Yang ia tahu, bayi itu adalah bayinya. Seperginya laki-laki itu dari ruangan bayi. Ibu itu pun mengambil bayi itu dan membawanya pergi."
"Kamu tau nggak siapa nama bayi dan ibu itu?"
Belyna menggeleng.
"Ibu itu bernama Dewina, dan bayi itu adalah Hanifa Vinanda, dia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati. Dia kuat juga, benar-benar bibit yang bagus. Haha..."
Belyna terkejut bukan main, apa itu alasanya kenapa Dewina tidak pernah membela Hanifa sedikit pun saat Aleta menyiksanya?. Belyna terus terdiam, berusaha tenang mendengarkan cerita dari mamanya.
"Semakin Hani tumbuh, mama kesal karena melihat wajah pembunuh itu. Itulah kenapa mama selalu senang melihat Aleta menyiksa Hani..."
"Bertahun-tahun Haris selalu menyayangi anak itu, hingga akhirnya kita berdebat dan meninggalkan dia. Lima tahun kemudian mama bertemu dengan papa kamu. Wajahnya tidak asing bagi mama."
"Kenapa tidak asing?"
"Karena Papa kamu lah yang menabrak mama waktu itu, hingga mama harus kehilangan bayi mama dan menjadi seorang wanita yang tidak sempurna."
Mata Belyna membulat sempurna saat mendengar perkataan Dewina.
"Jadi, Hani kakak aku yang hilang selama ini?"tanyanya histeris
" kenapa mama jahat sama kita. Mama udah ngancurin kita bertiga, ma."
"Kak Aleta, iya kak Aleta pasti akan sangat terluka kalau tau tentang ini. Hani yang selalu dia siksa itu adik kandungnya."tambahnya.
"Aku harus kasih tau kak Aleta, biar dia nggak menyiksa Hani lagi.."
Tapi Dewina memegangnya kuat.
"Kamu!? Kamu udah sembuh!"
"Iya, aku udah sembuh, aku cuma pura-pura gila di hadapan mama, ah tidak anda tidak pantas mendapatkan sebutan itu!"
"ANDA TIDAK BERHAK MENGHANCURKAN KELUARGA SAYA!" teriak Belyna histeris. Gadis itu mengamuk berusaha memukul Dewina, tapi dengan sigap Dewina pun memegang Belyna dan memberikan obat itu lagi. Agar Belyna kembali tidak sadar dan menjadi linglung kembali. Agar Belyna membusuk di dalam rumah sakit jiwa ini.
"Tolong! Bela ngamuk lagi! Dokter, suster!"
"WANITA BIADAP! BITCH! LO NGGAK BERHAK HANCURIN KELUARGA GUE!"
Dewina tersenyum senang " teruslah mengamuk sayang, agar tidak adak ada yang mempercayaimu lagi."
"Sampai, papa mu frustasi dan tidak memperdulikan putrinya yang semakin menggila.."
Flashback off
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice ( SELESAI)
Teen FictionPeringkat #1 'depresi' Agustus 2020 Peringkat #1 'berat' Oktober 2020 Peringkat #3 'mandiri', Oktober 2020 Peringkat #6 'sederhana' Oktober 2020 Peringkat #7 'choice' Oktober 2020 - Selesai- Liku-liku kehidupan seorang gadis bernama Hanifa Vinanda...