Setelah bangun dari koma Hauri diperlakukan seperti tuan putri. Sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Apapun keinginan Hauri dibelikan sekarang juga. Sangat menakjubkan saat Hauri baru tahu kalau ternyata kedua orang tuanya sangat kaya raya. Bahkan jika mau Hauri bisa membeli sebuah mall.
Selain memiliki wajah yang cantik keturunan Jepang, dirinya juga anak orang kaya. Wah, benar-benar seperti tuan putri yang hidupnya sangat mudah. Setelah keluar dari rumah sakit Hauri berencana akan pergi ke mall. Dia akan belanja banyak baju sepuasnya. Hauri juga berencana untuk pergi keluar negri. Dengan hidup yang sesempurna ini terkadang membuat Hauri bertanya-tanya apakah memang dirinya adalah Hauri? Atau bisa saja kalau dirinya sebenarnya bukan Hauri.
Di film fiksi, novel atau komik yang pernah dibacanya belum lama ini banyak sekali kejadian dimana seseorang masuk ke dunia novel atau komik. Bisa saja kan dirinya juga masuk ke dunia novel menggantikan sosok Hauri si karakter antagonis?
Sudah, lupakan. Kebanyakan berpikir tidak menjamin ingatannya kembali pulih. Lebih baik menikmati apa yang terjadi. Perlahan-lahan Hauri mulai bisa menerima keadaannya, perlahan-lahan Hauri mengenal keluarganya dan perlahan-lahan Hauri akan mengenal dirinya sendiri. Semuanya harus perlahan, tidak boleh terburu-buru.
Suara gesekan pintu yang dibuka membuat Hauri langsung menoleh. Seorang laki-laki asing masuk ke dalam. Laki-laki itu cukup tampan hingga membuat Hauri terhipnotis untuk sesaat. Tubuhnya yang tinggi dan atletis sangat cocok memakai kaos hitam dan celana jens hitam. Sungguh indah pahatan ciptaan Tuhan.
Laki-laki berwajah tampan itu memiliki sorot mata yang tajam dengan eskpresi dingin. Dia melangkah mendekati Hauri. Di tangannya tergenggam buket bunga yang indah. Apa laki-laki ini pacarnya? Jika iya, sangat sempurna hidupnya sebagai Hauri Kamaniya Alhasan.
"Bunga buat lo." suara laki-laki itu pun seksi. Berat dan serak. Sangat cocok untuk wajahnya yang cool agak badboy.
Hauri menerima bunga pemberian dari si laki-laki di sampingnya. "Makasih." Hauri menatap bahagia bunga di pelukannya.
"Gua dengar lo amnesia."
"Iya."
"Kali ini apa lagi rencana lo? Lo belum nyerah buat dapetin gua?" laki-laki itu tersenyum dingin.
"Hah?" Hauri langsung loading. Sama sekali tidak tahu arti dari perkataan laki-laki di sampingnya.
"Sampai kapan lo mau nyusahin gua? Apa lo nggak bisa nerima kenyataan? Lo bukan tuan putri, dunia nggak berputar mengelilingi lo. Jangan berharap bisa dapetin apa yang lo mau dengan mudah."
Hauri mengepal tangannya. Dia memang tidak mengerti permasalahan antara dirinya dengan laki-laki tersebut. Namun menurut Hauri perkataan laki-laki itu sudah keterlaluan. Kata-katanya menyakitkan. Siapa sebenarnya laki-laki ini?
"Gua harap lo berhenti bikin drama. Karena gua udah capek." laki-laki itu belum kunjung berhenti bicara.
"Lo itu siapa sih? Sebenarnya tujuan lo di sini apa? Buat jenguk gua? Atau buat ngomel?" Hauri tidak mau kalah. Dia tatap laki-laki itu dengan tajam.
Laki-laki itu agak terkejut mendengar Hauri menanyakan identitasnya. Namun keterkejutan itu berganti dengan senyuman yang dingin. "Gua siapa? Gua harap lo beneran hilang ingatan. Karena gua cukup capek atas kebohongan lo."
Hauri sangat kesal. Rasanya ia ingin memencet tombol darurat agar suster mendatanginya. Kemudian dia akan meminta suster mengusir laki-laki menyebalkan ini. Atau apa perlu Hauri melemparkan bunga ini ke wajah tampannya itu? Tapi sayang, bunganya terlalu indah untuk dijadikan pelampiasan.
"Dan gua ke sini buat jenguk lo. Atas perintah kedua orang tua gua. Semoga lo lekas sembuh." lagi. Laki-laki itu memberikan tatapan dingin yang dibenci Hauri. "Ngomong-ngomong, nama bunga itu bunga geranium. Gua pergi dulu." laki-laki tidak tahu diri itu langsung meninggalkannya setelah mengatakan perkataan yang menyakitkan.
Hauri meremas bunga geranium pemberian laki-laki menyebalkan itu. Dia buang bunga itu ke lantai. Biarin bunga itu rusak atau hancur. Siapa yang perduli?
"Laki-laki sialan! Nyebelin! Kenal juga gua nggak tapi ngomel-ngomel! Dasar gila!" pekik Hauri cukup emosi.
-ANTAGONIS-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonis (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE* ( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) *Mulai dari 5 Agustus 2020 Rank 1 in #change tgl 15/9-2020 Rank 1 in #broken heart tgl 29/9-20...