54-Idola

188K 25.5K 6.3K
                                    

Jangan lupa vote

spam komen kalian ttg Aina di bawah👇

Makasih✌️✌️

Novel tersedia di gramedia dan toko buku online

Jangan beli yang bajakan kagak keren👎
___________________________________

Ini tentang sebuah rahasia yang disimpan rapat oleh Aina. Aina mengidolakan Hauri. Itu adalah rahasia yang bahkan Alskara tidak mengetahuinya.

Jaman MOS dulu Aina satu kelompok dengan Hauri. Banyak kaka senior yang mengerjai Aina kelewat batas. Hauri lah yang menolong Aina, yang selalu membantu Aina. Bahkan saat dulu Aina dihukum karena tidak punya seragam sekolah, Aina belum punya uang untuk beli seragam sekolah. Kemudian Hauri yang tahu hal itu pun langsung membelikan Aina seragam sekolah.

"Kamu kenapa baik sama aku? Maksud aku, kenapa kamu beliin aku seragam sekolah?" tanya Aina waktu itu.

"Niat gua nolong karena gua masih punya kemampuan buat menolong orang lain, jadi kenapa nggak gua lakuin?" jawab Hauri waktu itu.

Aina memang tidak benar-benar dekat sama Hauri. Karena sekalipun Hauri bersikap baik dan selalu menolong Aina, Hauri tetap menjaga jarak darinya. Mungkin bagi Hauri, Aina hanya teman satu sekolah. Berbeda dengan tanggapan Aina kepadanya. Bagi Aina, Hauri seorang penyelamat. Sikap Hauri yang pemberani dan berbicara apa adanya membuat Aina kagum. Hauri tidak takut dibenci, Hauri selalu bisa menjadi dirinya sendiri.

Yang bisa Aina lakukan hanya mengangumi Hauri diam-diam. Memperhatikan Hauri dari kejauhan karena sangat sulit mendekati Hauri langsung.

Dulu setiap kali Aina menyapa, Hauri masih mau membalasnya. Namun semuanya berubah semenjak Alskara mendekati dirinya, mengejar cintanya.

Suatu hari tiba-tiba Hauri melabraknya dan marah-marah. Menyuruh Aina menjauhi Alskara. Sebenarnya Aina pernah sempat menjauhi Alskara. Tetap saja Alskara mengejarnya. Dan yang namanya hati tidak ada yang tahu. Tanpa rencana Aina jatuh cinta kepada Alskara.

Aina sadar kalau dirinya egois. Dia merasa senang saat menjadi kekasih Alskara, tapi di lain sisi dia ingin berteman dengan Hauri. Keinginan egois Aina tidak pernah menjadi nyata karena Hauri berubah. Hauri membencinya dan selalu berbuat jahat padanya. Meskipun begitu Aina tetap mengidolakan Hauri sampai sekarang.

Berharap semoga saja suatu hari akan datang saat dimana dirinya bisa berteman baik dengan Hauri.

Aina sibuk mengorek isi tempat sampah. Mencari sepatunya yang menghilang entah kemana. Padahal sebelumnya sepatunya ada di depan mushola. Saat ia keluar tahu-tahu sepatunya sudah menghilang. Meskipun kejadian seperti ini sering terjadi. Namun tetap saja ia merasa sedih jika harus pulang nyeker tanpa sepatu.

"Aina, lo ngapain main di tong sampah?" tanya Hauri heran yang melihat Aina sedang mengubek-ngubek tong sampah.

"Hauri?" Aina terlonjak melihat Hauri menatapnya bingung sambil minum yakult. "Kamu....belum pulang?" bell pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, jadi rasanya aneh melihat Hauri masih berkeliaran di sekolah.

"Gua? Gua habis ketiduran di perpustakaan." Hauri terkekeh, merasa bodoh dengan kelakuannya sendiri.

Aina ikut terkekeh. "Kamu ada-ada aja."

"Terus, lo lagi ngapain di sini?" tanya Hauri penasaran.

"Aku habis ekskul mading. Tadi sholat ashar terus tiba-tiba sepatu aku yang ada di depan mushola nggak tau kemana. Jadi aku berusaha mencarinya."

"Nyari di tong sampah?"

"Biasanya ketemu di tong sampah atau di got sih."

Hauri menatap ibah Aina, kasihan sama nasib heroin yang selalu kena bullying. "Pasti orang-orang yang benci lo yang ngumpetin sepatunya."

I'm not Antagonis (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang