Novel I'm not Antagonist udah terbit ya. Versi novel lebih lengkap dan detail, ada bedanya dengan WP ya.
Yang belum punya novel INA dan Back To School bisa beli di gramedia atau di toko buku online karena lagi ada promo nih
Tersedia di:
@novely.young
@bumifiksi.jakarta
@melstorebook
@zahrabooks
@tokotmindo🚫JANGAN BELI YANG BAJAKAN. DARI PADA BELI YANG BAJAKAN MENDING BELI CILOK AJA🚫
Hauri tidak akan pernah melupakan kejadian kemaren. Kejadian paling nekat yang pernah dia lakukan seumur hidupnya. Apa kemaren dia sedang kesurupan? Bisa-bisanya Hauri melempari Alskara dengan telur. Bahkan telur itu membuat rambut Alskara lengket. Setelah habis dari gudang Hauri langsung ijin pulang dengan alasan sakit. Sebenarnya dia hanya takut diamuk Alskara. Bisa saja kan Alskara balas dendam kepadanya?
"Jadi lo nimpuk telur ke kepala Alskara? Gila! Mantep banget!" Siya justru tertawa sembari mengacungkan jempol.
"Jangan ketawa dong. Lo nggak tau apa? Tadi di kelas Alskara ngeluarin aura hitam. Dia pasti dendam banget sama gua." Hauri benar-benar ketakutan. Bahkan selama di kelas Hauri hanya menatap lurus ke papan tulis, tidak berani melirik Alskara yang duduk di sampingnya. Sekarang lehernya jadi pegal.
"Gua kalo jadi lo juga bakal ngelakuin hal yang sama. Ngelempar Alskara pakai telur."
"Udah jangan buat gua parno."
"Hauri!!" Nevan datang-datang langsung menepuk pundak Hauri sembari tersenyum cengengesan.
"Kenapa?" tanya Hauri.
"Kemaren di gudang lo keren banget." Nevan mengacungkan jempol. "Butuh waktu lama buat Alskara ngilangin bau amis di kepalanya." Nevan dan Siya sama-sama tertawa. Berbeda dengan Hauri yang langsung pucat ketakutan.
"Lo...lo mau buat gua pingsan?" Hauri memegangi dadanya. Jantungnya berdebar tak karuan. "Udah dong. Bahas Alskara nggak bagus buat jantung gua." Siya dan Nevan tertawa lagi.
"Hauri, gua mau ke ruang band. Lo mau ikut?" tanya Siya.
"Ada Alskara?"
"Ada." jawab Nevan.
"Kalo gitu gua nggak mau ke sana. Mending gua tunggu di kelas aja."
"Lo takut sama Alskara?" tanya Nevan.
"50 persen takut, 50 persen benci."
Sepasang kekasih itu tertawa lagi. Sepertinya hidup mereka sangat ringan, bahagia. Bisa tertawa dengan mudah. Berbeda dengan hidup Hauri yang seperti roller coster. Bisa bahagia dan sedih dalam waktu singkat.
Hauri tidak mengikuti jejak sepasang kekasih itu pergi ke ruangan band. Tentu saja alasan terbesarnya karena tidak ingin menemui Alskara. Cowok itu belum membahas soal kejadian kemaren. Hauri pikir Alskara akan melabraknya hari ini. Namun semuanya berjalan normal dan tenang.
Tidak sengaja pandangan Hauri tertuju pada sosok Aina yang sedang membereskan buku-buku di lantai. Pasti gadis itu habis kena bullying lagi. Malang sekali nasib Aina sebagai heroin. Hauri tidak tinggal diam. Dia menghampiri Aina. Berniat baik menolong Aina.
Hauri berjongkok di depan Aina. "Lo dibully lagi sama mereka?" tanya Hauri sembari membantu membereskan buku.
Aina mengangkat kepalanya. "Iya begitu. Kayaknya mereka dendam karena Alskara ngadu ke guru BK." jawab Aina ramah.
"Mereka diaduin ke guru BK?" Hauri tidak menyangka kalau Alskara mengadu ke guru BK. Namun kenapa dirinya tidak dipanggil guru BK? Bukannya Alskara bilang kemaren akan memberi pelajaran juga untuknya?
"Iya. Akhirnya mereka dihukum. Lalu mereka kesal dan sengaja menabrak aku." Aina menatap Hauri lagi. "Makasih kemaren kamu berniat menolong aku." katanya, tersenyum.
Hauri sekarang mengerti. Pasti alasan Alskara tidak mengadukannya karena permintaan Aina. Pasti Aina memohon agar Alskara mengampuni Hauri. Memang sungguh baik hati pemeran heroin.
"Maaf kemaren Alskara marah-marah ke kamu." Aina merasa bersalah.
"Gapapa. Dia emang sensi sama gua. Dia kayak gitu karena khawatir sama lo." Hauri mengambil buku terakhir yang ada di lantai. "Ini buku lo." Hauri menyerahkan buku itu ke Aina.
"Makasih." Aina tersenyum manis.
Hauri berdiri. Dia agak membungkuk dan mengulurkan tangannya. "Ayo bangun." katanya.
Aina tersenyum senang. "Makasih." Dengan bantuan Hauri dia berdiri.
"Apa lagi yang mau lo lakuin?" Alskara menepis kasar tangan Hauri. Dia menarik tangan Aina dan menyembunyikan Aina di belakangnya.
Datang lagi sumber masalah. Hidup Hauri memang bagaikan roller coster dan Alskara adalah laju roller coster tersebut. Selama ada Alskara hidup Hauri akan selalu jatuh bangun.
"Gua berniat baik menolong Aina."
"Lo pasti punya rencana jahat." ujar Alskara dingin.
"Al, Hauri emang cuma nolong aku." Aina angkat bicara.
"Kamu jangan percaya sama dia. Kemaren aja dia nyakitin kamu, kan?"
"Al, itu bukan salah Hauri."
"Dia itu jahat Aina."
Hauri tersenyum kesal. Dirinya masih berdiri di sini, tapi Alskara membicarakannya seenak jidat seolah kehadirannya tidak terlihat. Lagi pula bukannya Alskara ada di ruangan band? Kenapa cowok itu bisa ada di sini? Apa untuk mencari Aina? Iya pasti Alskara mencari Aina. Tidak bisa meninggalkan gadisnya itu.
Sepertinya Alskara belum kapok mencari masalah dengannya. Kemaren Hauri melempar Alskara dengan telur. Sekarang Hauri akan mencari sesuatu yang lebih besar untuk menimpuk kepala Alskara. Agar cowok itu sadar dan bisa bersikap baik kepadanya.
"Kenapa lo nengok kanan-kiri?" tanya Alskara curiga.
Hauri langsung menghentikan putaran kepalanya. Memutar kepala menghadap Alskara. Niatnya mencari sebuah benda berhasil digagalkan. "Hah? Apaan? Gua nggak nengok-nengok." ngeles Hauri.
"Lo mau cari sesuatu buat nimpuk gua lagi?" sindir Alskara yang dibayangi kejadian kemaren.
Hauri langsung membeku. Ternyata Alskara sangat peka dan masih ingat soal kejadian kemaren. Kalau sudah begini Hauri harus melepaskan rencananya dan memilih kabur. "Gua....gua mau ke kamar mandi. Dadah Aina!" Cepat-cepat Hauri melarikan diri dari Alskara.
Kalau seandainya Alskara tidak sadar akan niat jahatnya. Hauri pasti akan benar-benar menimpuk Alskara lagi seperti kemaren. Itu juga bukan salah Hauri jika memiliki niat tersebut. Itu salah Alskara yang tidak menghargai niat baiknya untuk menolong Aina.
"Dasar Male Lead sialan!" gumam Hauri selagi berjalan.
-ANTAGONIS-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonis (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE* ( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) *Mulai dari 5 Agustus 2020 Rank 1 in #change tgl 15/9-2020 Rank 1 in #broken heart tgl 29/9-20...