74-Sebuah Janji

144K 24.3K 43.8K
                                    

Hai aku up mendadak nih hehehe

Ohya kalian ingat chapter bunga geranium? Aku cuma mau kasih tau. Bunga geranium itu beneran ada dan bunga geranium punya makna keegoisan, kebodohan dan kesedihan. Bunga itu mirip sama kepribadian Hauri. Tapi alasan Alskara ngasih bunga itu bukan karena bunga itu menggambarkan sosok Hauri. Melainkan menggambarkan sosok dirinya sendiri. Sekian teori terpecahkan. Terimakasih

Btw aku mau kasih tau. Beberapa chapter akan menceritakan flashback yaayy.

So, selamat membaca

____________________________________


Flashback malam dimana Hauri kecelakaan.
-
-
Setelah mendapat chat dari Gisal, yang bilang kalau Alskara membuat pesta kejutan untuk Aina. Hauri langsung sangat marah. Layaknya orang yang kehilangan akal sehat, ia mengacak-acak rumah Aina. Merusak kue, melempar perabotan. Benar-benar seperti orang gila yang tidak punya malu.

Alskara yang tidak tahan melihat Hauri menggila langsung menarik cewek itu keluar rumah. Meninggalkan keramaian, serta meninggalkan Siya yang membereskan kekacauan atas ulah Hauri.

Dengan kasar Alskara menarik tubuh Hauri hingga melangkah mendahuluinya, lalu melepasnya begitu saja. "Lo gila? Udah nggak waras? Nggak punya otak? Punya malu nggak?" hari ini Alskara tidak akan mentoleransi sikap Hauri yang sudah keterlaluan.

"Aku nggak suka lihat kamu rayain ulang tahun Aina! Aku benci Aina!"

"Hauri, gua bukan anak kecil. Jangan ngatur gua." wajah Alskara datar, tapi matanya tajam.

Hauri mengepalkan tangannya. "Aku sayang sama kamu Al. Dari dulu. Aku duluan yang kenal kamu. Aku duluan yang ada di hidup kamu. Kenapa kamu lebih milih dia yang baru kamu kenal? Aku salah apa Al? Aku nggak tau kenapa kamu berubah. Kamu menjauh. Aku harus gimana?" bibir Hauri bergetar menahan tangis.

"Kalo emang lo sayang gua. Biarin gua bahagia sama Aina. Cuma Aina yang buat gua bahagia."

"KAMU YANG BILANG KALO KAMU AKAN TETAP ADA DI SAMPING AKU AL! KAMU YANG BILANG KALO KAMU AKAN JADI PAHLAWAN AKU! DIMANA PAHLAWAN AKU YANG DULU?! DIMANA ALSKARA YANG DULU?!" teriak Hauri kencang.

"Itu cuma omongan anak kecil. Gua bukan anak kecil lagi."

Hauri menggeleng. "KAMU BERUBAH! AINA ITU PEMBAWA SIAL! BAWA PENGARUH BURUK BUAT KAMU!! GARA-GARA DIA KAMU SERING DIOMELIN PAPAH KAMU! GARA-GARA DIA KAMU MENJAUH DARI AKU!!"

"LO YANG PEMBAWA SIAL!! LO YANG BUAT GUA BERUBAH! APA LO SADAR? KEHADIRAN LO DI DALAM KELUARGA GUA SANGAT MENGGANGGU!! ORANG TUA GUA NGGAK PERNAH MENGHARGAI GUA! HAURI, HAURI, HAURI. SELALU NAMA LO YANG DISEBUT. GUA NGGAK PERNAH DIANGGAP ADA SAMA MEREKA. BELUM LAGI GUA MENGHADAPI SIKAP POSESIF LO YANG SELALU MELARANG GUA DEKAT SAMA ORANG LAIN. SUKA NGATUR! EGOIS! KERAS KEPALA! PENGADUAN!" teriak Alskara tak kalah kencang.

"KAMU NGGAK PERNAH NGERTIIN AKU!!"

"Kenapa harus gua yang selalu ngerti? Pernah lo coba ngertiin perasaan gua? Ngertiin ada di posisi gua? Gua capek!"

"Aku nggak bisa menjauh dari kamu! Aku udah janji sama ka Aina! Aku udah janji!"

"Omong kosong!" Alskara tersenyum sinis. "Lupain janji lo sama kaka gua. Apapun itu. Gua nggak perduli."

Emosi Hauri kembali memuncak. Kali ini Alskara sasarannya. Ia pukuli dada Alskara. "AKU BENCI KAMU! AKU BENCI! AKU BENCI! KAMU JAHAT! KAMU NGGAK PERNAH NGERTIIN AKU! AKU BENCI!!"

Alskara menahan tangan Hauri. "Lo pikir gua nggak benci sama lo? Gua benci sama lo. Sampai gua berharap lo pergi dan menghilang dari hidup gua!"

Hauri termenung mendengar perkataan Alskara. Ini pertama kalinya Alskara sangat marah sampai mengharapkan dirinya untuk menghilang. Ia menarik tangannya dari genggaman Alskara. Lalu beranjak pergi. Hauri tidak boleh menangis di depan Alskara. Tidak. Antagonis tidak boleh cengeng. Antagonis harus terlihat jahat tanpa hati.

-antagonis-


"Hauri, kamu mau janji sama kaka?"

"Janji apa ka?"

Aina melirik Alskara yang tidur di sampingnya. Ia elus kepala Alskara. "Tolong jaga Alskara. Mama dan papah akan jadiin Alskara pewaris perusahaan. Mereka menuntut banyak hal dari Alskara, mengekang Alskara. Alskara pasti tertekan dan sedih. Kaka mau kamu selalu ada di samping Alskar, temani dia. Alskara butuh kamu." Aina tersenyum sedih memandangi wajah terlelap Alskara.

"Alskara yang bilang kalo dia butuh aku?" tanya Hauri antusias.

Aina menggeleng. "Kaka tau Alskara membutuhkan kamu di hidupnya." Aina berhenti mengelus kepala Alskara. "Kaka nggak bisa selalu ada di samping Alskara." ucapnya lemah.

"Emang kaka mau kemana?"

Aina menyentuh dadanya. "Kaka akan pergi. Jadi tolong gantikan posisi kaka di samping Alskara." dengan wajah pucatnya Aina tersenyum lebar.

Bola mata Hauri berbinar-binar. "Hauri janji! Hauri akan selalu ada di samping Alskara. Hauri akan melindungi Alskara!" ujar Hauri semangat.

Aina mengelus kepala Hauri. "Makasih Hauri."
-
-
-
Hauri melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Air matanya tak bisa berhenti. Kata-kata kejam Alskara terngiang di telinga. Padahal ia hanya ingin menepati janjinya pada ka Aina. Namun Alskara terus saja mendorongnya mundur tanpa ampun.

"Kenapa kamu selalu dorong aku? Aku hanya ingin ada di samping kamu. Cuma kamu yang aku punya." Hauri mengelap air matanya. "Apa kamu senang kalo aku menghilang Al?"

Tinnn.....tinnnn.....

Dari arah samping sebuah truk melaju sambil membunyikan klakson. Hauri yang sedang melamun tidak sadar kalau ia baru saja menerobos lampu merah. Untuk menghindari tabrakan dengan truk, ia banting stir ke kiri.

Bruk! Gubrak!!

Namun ternyata dari arah kiri melaju mobil lain. Tabrakan pun tidak bisa dihindari. Bagian samping mobil Hauri di tabrak. Hingga terpental beberapa meter.

Brak!!

Setelah beberapa kali berputar akhirnya mobil Hauri berhenti dengan keadaan terbalik. Seketika jalanan raya langsung macet. Banyak mobil lainnya yang berhenti. Orang-orang berlarian menghampiri mobil Hauri. Sedangkan Hauri sudah tidak sadarkan diri.


-ANTAGONIS-

Gimana nih sama chapter kali ini? 

Mau ngomong apa sama saori?

Mau ngomong apa sama maskara?

Mau ngomong apa sama ayam?

Mau ngomong apa sama aina?

Shipper ayam-saori masih kuat?

Shipper maskara-saori masih ada?

Shipper maskara-aina ada tak?

Jangan lupa follow :

@palupiii07

@alskarabanyu

@imhaurii

@liam.aarav

@aina.wayan

@nevanoktavino

@siya.aprilia

@jiran.amanda

@gibson.jzn

@fela_murnia

Terimakasih❤️❤️

I'm not Antagonis (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang