Buat kalian yang belum punya novel Back To School atau I'm not Antagonist bisa pesan di toko online karena lagi ada promo nih. Kamu bisa borong buku terbitan Akad harga mulai dari Rp.69 RIBUAN aja!
Tersedia di:
@novely.young
@bumifiksi.jakarta
@melstorebook
@zahrabooks
@tokotmindo🚫#STOP BELI NOVEL BAJAKAN YA# 🚫
Kebiasaan Liam kalau malam minggu tidak jauh-jauh dari nongkrong di klub. Cowok mana yang tidak suka datang ke klub? Tempat yang terkenal bisa menghilangkan stress dan disuguhkan banyak cewek cantik dan seksi. Apalagi Liam playboy yang suka nyari mangsa. Jadi lah klub sebagai sarangnya. Nanti baru setelah puas bermain di klub, dia akan nongkrong sama anggota Ziver sampai dini hari.
Ditemani oleh minuman beralkohol Liam duduk bersama seorang gadis yang baru saja dikenalnya. Liam hanya perlu tebar pesona dengan mengumbar senyum manis. Kemudian gadis-gadis akan mendatanginya, meminta kenalan. Mudah, kan?
"Jadi kamu masih anak SMA?" gadis itu mendekatkan dirinya ke Liam agar suaranya bisa kedengaran.
"Iya. Kenapa? Kaka nggak suka sama yang lebih muda?"
Gadis itu mengamati Liam dengan memegang dagunya. "Hmm... gimana, ya?" gadis itu tersenyum menggoda.
Liam mendekati gadis itu. Menyibak rambut gadis itu ke belakang bahu. "Tapi kalo soal memperlakukan perempuan. Aku ini bisa jadi pria dewasa." Liam mengecup singkat pipi gadis itu.
Gadis itu tertawa malu. Pesona Liam berhasil memikatnya. Dengan manja, gadis itu merangkul Liam. "Kalo gitu ajarin aku jadi wanita dewasa juga dong." goda gadis itu.
Liam tersenyum. Dia meraup kedua pipi gadis itu dan mencium bibirnya dengan penuh kelembutan. Mereka hanyut oleh dunia mereka sendiri sampai kemudian kedatangan Hauri merusak semuanya.
Gubrak!!!
Hauri memukul meja cukup keras. Sampai membuat Liam dan gadis itu berhenti berciuman lantaran terkejut. Liam semakin terkejut melihat kehadiran Hauri. Apa yang dilakukan Hauri di sini?
"H-Hauri? Lo ngapain di sini?" tanya Liam bingung.
"Kamu selingkuh di belakang aku, Iam? Kamu jahat banget sama aku!!" Hauri menangis dengan suara lantang. "Mbak kan perempuan. Harusnya mbak ngerti perasaan saya!" Hauri berbicara pada gadis di samping Liam.
Gadis itu mengerutkan kening, sama sekali tidak mengerti. Tapi sepertinya dia terjebak dalam keadaan dramatis. "Maaf saya nggak tau kalo dia udah punya pacar." Gadis itu berdiri. Terburu-buru meninggalkan Liam, takut kena masalah.
"Eh! Tunggu Adis--bukan...Bella---Imel....ah gua lupa namanya." Liam mengacak rambutnya frustasi.
Hauri tertawa ngakak. Dasar playboy. Bahkan tidak tahu nama gadis yang baru saja diciumnya. Hauri duduk di samping Liam, bersandar malas. "Gimana akting gua?" tanyanya bangga.
"Bagus banget. Tapi ganggu." ujar Liam malas. Hauri hanya tertawa.
Liam menoleh, memperhatikan Hauri. Gadis itu memakai baju kemeja dan celana pendek. Wajahnya dipoles make up tipis. Tumben bangat Hauri dandan. Dan tumben bangat Hauri datang ke tempat seperti ini tanpa Alskara. Biasanya gadis itu datang ke klub karena tahu ada Alskara.
"Lo ngapain di sini?" tanya Liam.
"Nemuin lo."
"Mau apa?"
"Mau main."
"Hah?" Liam mengerutkan kening dengan mulut terbuka kecil.
"Siya lagi kencan sama Nevan. Berhubung gua jomblo jadi gua butuh lo untuk nemenin gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonis (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE* ( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) *Mulai dari 5 Agustus 2020 Rank 1 in #change tgl 15/9-2020 Rank 1 in #broken heart tgl 29/9-20...