13. Efek

3K 684 33
                                    

Hari ini adalah jadwal kelas Alea atau IPS 1 melakukan pengambilan nilai basket.

Seluruh siswa kelas IPS 1 sedang pemanasan dan berlatih sebelum pengambilan nilai. Muda-mudi itu sibuk di pinggir lapangan atau berlarian di tengah lapangan basket kecuali Alea yang duduk dengan mata mengantuk di pinggir lapangan.

Tadi malam gadis itu mengerjakan design majalah sampai larut dan baru selesai saat pukul setengah tiga pagi. Bukan hanya mengantuk tapi juga pusing sekali kepalanya karena kurang tidur.

Benar kata Dejun, ini sangat berat. Membuat berita, mengoreksi, mengurus mading, ditambah design majalah benar-benar sulit. Harapan Alea hanya satu, semoga Sihun dan Sagi segera pulih agar segalanya bisa terbagi dan teratasi.

Alea menghela nafas berat entah ke berapa kalinya, hingga akhirnya gadis itu membenamkan wajah di lipatan tangan yang ia simpan diatas lutut yang tertekuk. Mencoba memejamkan mata sejenak.

Mungkin sekitar lima menit dengan posisi yang sama, bahu itu akhirnya diguncang, "Le, Alea."

Alea mendongak dan mendapati Doyeon, Yeri, Changbin dan Yohan berdiri di depannya.

"Hm? Kenapa?"

"Lo gapapa? Mau ke UKS aja?" Tanya Yeri.

"Enggak, gak apa-apa. Cuma pusing doang, dibuat tidur juga ilang," jawabnya.

"Kalian ngapain berdiri dempet banget?" Tanya Alea heran karena mereka benar-benar merapat satu sama lain, tak memberi celah untuk memperlihatkan apa yang ada dibalik punggung mereka.

"Ah ... oh ... ini ... lagi akur, iya lagi akur aja." 

Mendengar penuturan Yohan yang terbata dan bingung itu membuat mata Alea memicing, "Lo aneh."

Gadis itu lalu berdiri, "Minggir ah, gue belom ngambil nilai."

"Lo nggak pengen duduk aja?" Tanya Changbin.

"Nggak, sekarang aja biar langsung bisa ke kelas."

"Ta-tapi antriannya masih lama loh, Le, mending duduk dulu" Kata Doyeon.

"Kalian nyembunyiin apaan sih?" Alea menembak langsung. Acting mereka sangat buruk kalau boleh jujur.

"Ha-hahaha nyembunyiin apa deh? Kan biar lo istirahat dulu."

Kan.

Yeri yang tertawa kaku dan menyikut Doyeon justru makin aneh.

Alea lalu berdecak kesal, "Ck! Gue udah gapapa" katanya, lalu bergerak ke sisi kiri Yohan yang bebas.

"Et, et, mau kemana nih" cegah Yohan..

"Yo, gue lagi gabisa berantem" Ucap Alea tegas.

"Awas ah!" Kata Ales lalu berjalan melewati Yohan, "Gue kan mau ngambil nilai bas...ket..." kalimat itu memelan tanpa Alea sadari saat pandanganku menangkap dua sosok di lantai dua sedang asik tertawa riang.

Itu Wooyoung dan Nancy, siswi kelas X-1. Jika Tzuyu dan Doyeon adalah Ratu kelas sebelas, maka Nancy adalah Ratu kelas sepuluh.

Alea tersenyum miring, Wow tinggi juga selera buaya satu itu.

Mereka terlihat sedang asik bercengkrama entah membicarakan apa. Yang pasti, Alea baru pertama kali melihat Wooyoung tertawa riang seperti itu.

Gadis itu tersenyum pahit, rasanya nyeri sekali.

"Ah ... jadi ... ini?" Lirih Alea.

Yeri buru-buru meraih lengan sahabatnya, "Le, udah yuk, ke Pak Beni aja ngambil nilai. Gak usah diliat," katanya.

"Gak apa-apa Yer, hak dia kok mau deket sama siapa."

"Nanti biar gue sama Yohan yang bilangin, Le" Kata Changbin

Alea tersenyum hambar dan menggeleng, "Udah bin gausah, emang dia salah apa?"

"Makasih ya," ucap Alea pada keempat temannya ini. Mereka benar-benar teman yang baik karena telah menjaganya agar tidak sakit hati.

"Alea Arshavina Farras" Panggil Pak Beni.

"Nah tuh gue udah dipanggil," kata Alea lalu menghampiri Guru Olahraganya di depan ring Basket.

"Penilaiannnya dari 3 kali three point shoot, kalo gabisa nanti lay-up ya. Tapi saya yakin kamu bisa three point sama seperti semester sebelumnya" kata Pak Beni.

"Saya coba dulu, Pak" Kataku.

Jika boleh pamer, Alea memang sedikit bisa soal Basket. Hyunjae, kakak paling menyebalkan itu pemain basket dan memasang ring basket di halaman belakang rumah dan sering melatih adiknya seperti militer tiap minggu pagi. 

Buktinya dua kali three point, bola itu sama-sama masuk ke dalam ring. Tinggal sekali lagi.

Kalau saja boleh, Alea ingin menggunakan sisa kesempatan ini untuk melemparkan bola kepada dua orang lantai dua itu.

Tapi ia masih waras tentunya

Baru saja men-dribble bola, sebuah suara menginterupsi.

"Ketua Jurnalis, emang lo bisa three point?" Teriak Wooyoung dari lantai dua.

Alea memilih tidak menanggapi dan fokus men-dribble bola, tapi dua temannya tidak.

"LANCANG BANGET MULUT LO!!" Teriak Doyeon.

"HE BISA DIEM NGGAK?!" Balas Yeri.

Wooyoung kembali bersuara, "Yeee napa lo yang—"

Satu kali lemparan, dan masuk!

Pandangan Alea bertemu iris lelaki tersebut, "Puas lo?" 




—My Way—

PENGEN BANGET BALES KOMENTAR TAPI ERROR TERUS KENAPA SIHH😭😭

Btw harusnya lebih panjang dari ini tapi aku cut karena kepanjangan wkwk

Dan ini....

Seneng banget Doyeon sama Yohan jadi MC bareng wkwkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seneng banget Doyeon sama Yohan jadi MC bareng wkwkwkw

Semangaat MC Kim Yohan dan Kim Doyeon🎉🎉

My Way: Jung Wooyoung [UNDER CONSTRUCTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang